Mohon tunggu...
IQNA ATIQOTULHASANAH
IQNA ATIQOTULHASANAH Mohon Tunggu... Lainnya - Banyak hal yang harus di gapapa in

Saat ini saya adalah mahasiswi iain pekalongan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Paham Khawarij

16 Desember 2021   18:19 Diperbarui: 16 Desember 2021   18:24 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kaum khawarij adalah orang-orang yang mendukung Sayyidina Ali. Akan tetapi, akhirnya mereka membencinya karena dianggap lemah dalam menegakkan kebenaran, mereka juga membenci Mu'awiyah karena melawan Sayyidatina Ali sebagai khalifah yang sah. Mereka menuntut agar Sayyidatina Ali mengakui kesalahanya, karena mau menerima tahkim. 

Billa Sayyidatina Ali mau bertaubat, maka mereka mau bersedia bergabung denganya untuk menghadapi Muvawiyah. Akan tetapi, apabila dia tidak bersedia bertaubat, maka kaum khawarib menyatakan perang terhadapnya, sekaligus juga menyatakan perang terhadap Mu'awiyah. Semboyan mereka لاحكم الاالله "tidak ada hukum kecuali dari Allah". Bila ada pihak Sayyidatina Ali berpidato, mereka akan membuat kehebohan sambil berteriak لاحكم الاالله. Jumlah mereka sekitar 12.000 orang, mula-mula bermarkas di Harura', dekat Kuffah. (prof. Dr. K. H. Sahilun A. Nasir, 2010)

Latar belakang kehidupan dan pendidikan mereka sejak kecil diliputi kekerasan dalam lingkungan kaum Badui yang bertemperamen keras. Mereka kurang mampu menganalisis dan menghukum sesuatu dengan cermat, pikiran dingin, dan sehat. Mereka lebih banyak bersifat emosional.  Ketika terjadi fitnah yang mengakibatkan perang di antara sesama kaum muslimin yang disusul dengan kesepakatan untuk memasukkan pedang terhunus ke sarungnya, serta menjunjung tinggi dan berhukum pada al-Qur'an.

Mereka sepenuhnya mendukung gagasan itu sebagai satu-satunya penyelamat dari keadaan buruk yang menimpa kaum muslimin waktu itu. Ketika mereka mengetahui bahwa berhukum pada al-Qur'an tidak dilaksanakan sehingga membuat keadaan semakin memburuk, mereka mengumumkan pembangkangan kepada kedua belah pihak dan mengkafirkan manusia.

Mereka meminta kepada Khalifah Ali bin Abi Thalib agar mengumumkan kekafirannya dan bertobat kepada Allah swt sebagaimana yang mereka lakukan. Tuntutan mereka yang tidak masuk akal sehat dan ajaran agama yang benar tentu saja ditolak.

Ketika mengetahui penolakan Ali bin Abi Thalib mereka menyatakan membangkang kepada sang Khalifah dan keluar dari jamaah kaum muslimin. Kemudian, mereka menghunuskan pedang mereka untuk menentang dan melawan tiap penguasa.

Karena keras dalam membela pendapat dan kukuh menjalankan prinsip, mereka sering kali melakukan pemberontakan terhadap penguasa sehingga akhirnya sebagian besar mereka punah akibat korban peperangan yang terus menerus.
Wallahu a'lambishawab.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun