Mohon tunggu...
Iqbal Tawakal
Iqbal Tawakal Mohon Tunggu... Konsultan - Jakarta

Artikel baru, setiap Rabu dan Sabtu. Lihat artikel lainnya di bit.ly/iqbalkompasiana

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pemimpin Jangan Menambah Beban dengan Ketidakjujuran

16 Desember 2020   15:41 Diperbarui: 16 Desember 2020   17:12 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KH Abdullah Gymnastiar, atau Aa Gym (sumber: mediaindonesia.com)

Dalam kondisi ini, collective actions & calls menjadi mustahil untuk dilakukan. Nilai-nilai dan tujuan bersama akan memudar. Kepercayaan hilang. Pesimisme muncul. Pikiran dipenuhi prasangka dan praduga. 

Setiap orang merasa cemas akan hari esok, menerka-nerka nasib mereka ke depan, sehingga mencari jalan selamatnya sendiri-sendiri. Kapal goyang, semangat kolektif tumbang.

Sementara itu, ketika pemimpin fokus dan mengutamakan orang-orang di dalam organisasi/perusahaan ketimbang hal-hal lainnya, sehingga mereka merasa nyaman, terapresiasi, dan merasa berharga dengan tanggung jawabnya saat ini, banyak hal ajaib akan terjadi. 

Keberadaan mereka yang dinilai jauh lebih penting ketimbang angka, akan membawa perusahaan pada hal-hal tak terduga.

Kepercayaan diri setiap orang akan naik. Moral dan semangat meningkat. Trust menjadi kunci dalam setiap aktivitas dan keputusan yang dibuat. Orang akan merasa aman. 

Dengan kondisi ini, setiap orang akan selesai memikirkan keselamatan dirinya sendiri, mulai melihat ke depan, dan fokus terhadap tanggung jawab yang harus dituntaskan. 

Bahkan, para pengikut rela melakukan apa saja untuk perusahaan/organisasi, berbekal keyakinan para pemimpinnya akan melakukan hal yang sama untuk mereka.

A good leader is a servant leader

Saya teringat sebuah cerita Perang Dunia ke-2 yang datang dari seorang jenderal bernama George C. Marshall. 

General Marshall terkenal piawai memimpin pasukan AS di masa perang dan berjasa dalam menyusun Marshall Plan, sebuah inisiatif pascaperang untuk pemulihan kawasan terdampak perang, menyambung konektivitas perdagangan, modernisasi industri, meningkatkan kesejahteraan masyarakat Eropa, hingga mencegah penyebaran paham komunis, di akhir Perang Dunia ke-2. 

Bagi banyak sejarawan, Ia adalah figur yang tepat untuk mempelajari sosok a good leader.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun