Alasan itu membuat para ilmuwan akan terus melakukan riset dalam memastikan bahwa baterai jadi lebih ringan, daya tahan lama, dan punya umur panjang. Paling familiar adalah lithium ion, sejak kemunculannya hampir 50 tahun lalu. Mengubah cara pandang pengisian daya berkekuatan besar dan bisa isi berulang kali tanpa mengurangi kualitas baterainya. Kini baterai lithium ion sudah mencapai titik jenuh sebuah baterai dan siap digantikan dengan baterai model baru lainnya. Perangkat saat ini sudah terlalu canggih dan dibutuhkan daya yang lebih besar dalam menjalankannya.
Bisa dibayangkan di masa depan perangkat yang dimiliki bahkan tidak perlu diisi daya dalam waktu sepekan lamanya. Proses pengisian hanya hitungan detik saja dan bahkan usia pakainya lebih dari 5 tahun. Hanya saja tinggal bagaimana teknologi ini bisa diterapkan langsung dalam perangkat, bukan lagi sebatas prototype saja.
Salah satunya yang kini sedang dikembangkan adalah baterai menggunakan bahan karbon. Ini jelas lebih murah dan mudah dibandingkan bahan lithium yang tergolong langka di bumi. Khususnya dalam mengurangi emisi buang dan memanfaatkan energi terbarukan tapi dengan potensial penyimpanan energi lebih besar.
Bila proyek ini berhasil dan sukses dikembangkan dalam bisnis perangkat. Ganjaran penghargaan seperti Nobel dan apresiasi lainnya siap digondol oleh penemu berikutnya. Mengikuti jejak trio John Goodenough, Stanley Whittingham, dan Akira Yoshino dengan baterai lithium ion buatan mereka. Bahkan itu bisa saja Anda....
Semoga postingan ini bermanfaat dan memberikan inspirasi, Have a Nice Day guys..