Mohon tunggu...
M. Iqbal
M. Iqbal Mohon Tunggu... Penulis - Part Time Writer and Blogger

Pengamat dan pelempar opini dalam sudut pandang berbeda. Bisa ditemui di http://www.lupadaratan.com/ segala kritik dan saran bisa disampaikan di m.iqball@outlook.com. Terima kasih atas kunjungannya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Edukasi 4.0, Cara Menyerap Ilmu di Era Sekarang

31 Agustus 2019   16:35 Diperbarui: 31 Agustus 2019   16:40 1099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: buscarfoto.com

Beragam waktu dan tempat,  proses belajar bukan hanya di ruang kelas saja seperti pendidikan sebelumnya. Jumlah durasi di kelas jadi berkurang dan akan ada banyak waktu belajar di waktu serta ruang berbeda. Sistem belajar dibalik, materi teoritis lebih banyak dilakukan di luar kelas sedangkan praktis dilakukan di dalam kelas.

Personalized Learning, proses belajar ini akan menyesuaikan si pelajar dalam memahami materi. Ia akan memecahkan jawaban sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Ibarat bermain game, yang lebih banyak mampu memecahkan tantangan akan cepat naik level jadi bukan lagi cara pukul rata kemampuan siswa.

Free Choice, sistem ini akan dipilih oleh siswa sesuai pada perangkat, program atau teknik dalam belajar yang ia kehendaki. Di sini siswa akan mempraktikkan cara belajar yang paling ia rasa nyaman sehingga kemampuannya terus terasah.

Berbasis Proyek, siswa diajak menerapkan keterampilan yang ia sudah pelajari dalam berbagai situasi. Seperti belajar bagaimana cara instalasi komputer, memecahkan kode struktur, dan coding. Jadi pengalamannya akan terasa untuk nantinya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungannya.

Pengalaman Lapangan, link and match di dunia pekerjaan sangatlah penting. Saat ini banyak sekali materi yang diajarkan di bangku sekolah dan perkuliahan yang tidak nyambung dengan dunia kerja. Pada Edukasi 4.0 akan banyak pengalaman lapangan saat masih di sekolah dipraktikkan di dunia kerja.

Interpretasi Data, Setiap siswa akan lebih banyak tahu mengenai komputer dan analisa data. Mengingat di era Revin 4.0 sangat banyak bersinggungan dengan data. Peran Big Data sangat sentral dalam memecahkan masalah yang ada. Data tersebut bisa digunakan sesuai kebutuhan dan menganalisa sejumlah masalah jadi solusi akhir.

Bagaimanakah Penerapan Konsep Edukasi 4.0?

Pada Edukasi 4.0, siswa bukan lagi siswa yang dahulu. Pengetahuan mereka bila melampaui gurunya, akses informasi tanpa batas jadi alasan. Dibandingkan menyuruh membaca buku materi yang terlihat sangat membosankan, ia bisa mengakses segala pengetahuan dengan gadgetnya. Tak ada lagi konsep guru berceramah panjang lebar atau mencatat apa yang ada di papan tulis. 

Peran di era saat ini lebih pada proses mentoring berkelanjutan. Misalnya saat pengaplikasian dengan perangkat IT yang ada di sekolah. Kemudian lagi kemampuan memecahkan masalah jadi lebih berbeda, karena teamwork jadi sesuatu yang menonjol dalam Edukasi 4.0. Terakhir proses penilaiannya bukan lagi menitikberatkan pada nilai tapi proses berjuang di dalamnya.

Model kelasnya berbasis Digital Classroom juga menggunakan konsep IoT, platform ini akan melakukan proses kegiatan akademik jarak-jauh. Memungkinkan para siswa belajar melalui Video, PPT, bahkan tes online. Konsep ini lahir saat jadwal dosen sangat padat dan memungkinkan ia tidak bisa masuk ke dalam kelas. Platform atau website tersebut bisa diakses dengan mudah.

Nantinya dalam proses ujian pun akan ada tes online, ujian dipantau webcam dan sensor. Saat melakukan kecurangan seperti melihat buku, otomatis akan terdeteksi dari aplikasi tersebut. Karena tidak menitikberatkan pada nilai, otomatis tekanan dalam ujian tidak seberat sistem sebelumnya. Sehingga siswa bisa mengedepankan rasa jujur dalam membangun pendidikan bukan sebatas nilai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun