Mohon tunggu...
M. Iqbal
M. Iqbal Mohon Tunggu... Penulis - Part Time Writer and Blogger

Pengamat dan pelempar opini dalam sudut pandang berbeda. Bisa ditemui di http://www.lupadaratan.com/ segala kritik dan saran bisa disampaikan di m.iqball@outlook.com. Terima kasih atas kunjungannya.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Ayo Persiapkan Masa Depan dengan Perencanaan Keuangan Matang

6 Maret 2019   15:56 Diperbarui: 7 Maret 2019   09:03 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi merencanakan keuangan (sumber: indoworx.com)

Kini usia saya sudah melewati seperempat abad, secara kualitas saya sudah mulai mandiri dan tidak lagi terikat dengan orang tua. Masalah keuangan sudah mulai dipenuhi secara pribadi tanpa harus minta lagi uang kepada orang tua. 

Permasalahan yang harus saya persiapkan di masa depan begitu banyak. Kebiasaan main atau jalan-jalan tidak jelas harus dikurangi atau bahkan distop. Sering kali kebiasaan nongkrong tidak jelas mampu menghabiskan banyak uang dalam sekejap.

Makin menggoda saat ajakan liburan akhir tahun datang. Seakan mengharuskan berliburan jauh dengan biaya yang besar. Tergoda sedikit saja, pulang dari liburan angka pengeluaran mendadak jebol. 

Uang dari gaji mendadak menipis, pertanda saat itulah mulai memikirkan mengelola uang dengan baik. Wajar memang, di usia muda jadi masa paling menggebu-gebu dalam banyak hal termasuk membangun masa depan termasuk membangun karier. Proses belajar tanpa rasa takut gagal jadi modal berharga termasuk dalam membangun usaha dan karier. Hanya saja, masa muda dipenuhi dengan tantangan sulit dalam mengatur keuangan.

Transisi dari tidak ada penghasilan ke masa punya uang saat bekerja seakan menghadirkan rasa boros bagi siapa yang sulit mengatur neraca keuangan. 

Di masa itulah kita harus ingat saat masa kecil, setiap uang jajan yang diberikan orang tua bisa disisihkan. Kemudian dimasukkan ke dalam celengan, saat celengan penuh dan saat itu dipecahkan. Uangnya kadang bisa membelikan kebutuhan yang sulit terpenuhi.

Secara tak langsung kita sudah bisa mengatur keuangan sejak dini. Mengatur uang jajan yang diberikan bisa kelola dengan baik, bila tak pandai-pandai dan tergiur nafsu. Uang tersebut bisa habis tidak tahu ke mana. Alasan itulah untuk memperbaikinya dengan manajemen keuangan sebagai dasar mempersiapkan masa depan. Kini pikiran bukan lagi apa yang kita makan nanti siang tapi apa yang kita pikirkan tahun depan atau bahkan 5 bahkan sampai 10 ke depan.

Mempersiapkan rencana keuangan bekal menata masa depan

Sudah besar pasti sudah penghasilan, saya mencoba membawa kita ke masa kecil. Bila dulu masih kecil kita mengenalnya dengan uang jajan akan sia-sia bila tidak diatur dengan optimal. Merencanakan keuangan sama dengan mempersiapkan masa depan, jauh dari jeratan hutang, mengatur masa uang yang dikonsumsi dengan yang ditabung, dan berinvestasi.

Adanya pos tertentu yang dialokasikan, supaya pendapatan yang didapatkan bisa tepat sasaran. Masa peralihan menjadi mandiri jadi kesempatan buat mengatur keuangan. Termasuk saya pribadi yang masih lajang dan belum memiliki tanggungan hidup. Itu artinya peluang besar mengatur keuangan dengan optimal dan bisa jadi bekal menata masa depan sehat. Ada sejumlah perencanaan keuangan yang baik, ada banyak keuntungan yang didapatkan. Mulai dari tahu cara mengelola keuangan, tujuan penggunaan uang, terhindar dari kebiasaan konsumtif, hingga kebebasan finansial.

Pilihan saya jatuh pada investasi, cara menata masa depan yang cukup cocok buat anak muda. Mungkin ada banyak mitos yang mengatakan bahwa di usia produktif tidak mengharuskan investasi. Mitos tersebut mengatakan investasi hanya dilakukan pada usia 30-an ke atas, nyatanya investasi sudah bisa dimulai sejak masa muda. Makin jeli berinvestasi di usia muda, artinya kita sudah siap merajut masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun