Mohon tunggu...
M. Iqbal
M. Iqbal Mohon Tunggu... Penulis - Part Time Writer and Blogger

Pengamat dan pelempar opini dalam sudut pandang berbeda. Bisa ditemui di http://www.lupadaratan.com/ segala kritik dan saran bisa disampaikan di m.iqball@outlook.com. Terima kasih atas kunjungannya.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

"Social Climber" dan Jebakan Hidup

22 Oktober 2017   16:23 Diperbarui: 22 Oktober 2017   16:38 4889
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: viva.co.id

Mereka golongan yang pas-pasan namun memaksa hidup mewah sehingga bisa besar pasak dari tiang. Jelas untuk mencukupi itu semua pasti dilakukan berbagai cara yang tidak benar misalnya berhutang, berbohong, hingga paling parah yaitu menipu untuk mencukupi hajat hidupnya.

Kadang juga merugikan diri sendiri, pola hidup yang besar berakibat jatuh ke jalan gelap. Misalnya terjun ke dunia prostitusi atau rela menggadaikan ginjalnya hanya buat sebuah gadget terbaru.

Menghabiskan duit jajan sekejap karena memenuhi kebutuhan konsumtif, berakibat harus menderita di sisa bulan. Misalnya duduk di Restomahal, namun selama 2 Minggu harus makan mie instan hingga sariawan.

Jelas orang lain dirugikan dan bisa menimbulkan kecemburuan dan kecurigaan bagi orang lain. Sebaiknya kebiasaan pamer dan jadi golongan panjat sosial dihilangkan di dalam benak Anda.

Memamerkan barang hasil kerja keras bukan hal masalah asalkan bukan dengan jalan pintas dan mengorbankan kebutuhan di atas keinginan. Hidup sederhana setelah punya segalanya bukan masalah karena bila terlalu mengikuti keinginan maka tak akan pernah cukup.

Beda jauh dengan para panjat sosial yang suka mencari perhatian dari sekitar. Mulai dari norak, lebay hingga doyan pamer fasilitas yang ia miliki. Secara tak langsung orang yang masuk ke dalam zona kaum panjat sosial itu rada-rada tak PD. Padahal yang paling menggambar diri kita ada menjadi diri sendiri bukan mencoba menutupi segalanya dengan berbagai

Sebaiknya sih kita mengubah sikap yang bisa berbahaya dalam hidup. Memberikan hidup yang penuh warna dengan sikap, prestasi dan kemampuan yang ada bukan hasil dari pamer untuk naik status sosial.

Status sosial akan terbayar kerja keras bukan dari fasilitas yang ada. Ambil hal positif dari kerja keras bukan dari benda semata.

Zaman era digital pasti semuanya akrab dengan teknologi, salah satu penunjang itu semua ialah media sosial. Mulai dari Facebook, Instagram, dan Path memiliki ketergantungan untuk pamer yang sangat besar. Apalagi sejumlah fitur anyar yang tersemat di dalamnya hingga membuat ketergantungan bagi penggunanya buat pamer lagi dan lagi.

Penasaran dengan beberapa ciri dari kaum panjat sosial. Berikut ini sejumlah ciri-ciri dari panjat sosial terlihat jelas dari kebiasaan people zaman now. cekidot:

Postingan bermerk, Jelas media sosial punya andil besar dalam memamerkan status panjat sosial. Media sosial yang tujuan utamanya berbagai informasi, pengetahuan, keakraban dengan teman digunakan dengan cara lain oleh kaum panjat sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun