Mohon tunggu...
Iqbal Pradana Rizqi Abdillah
Iqbal Pradana Rizqi Abdillah Mohon Tunggu... Lainnya - Seonggok daging yang berusaha berguna untuk keluarga dan sekitar

Saya adalah apa yang anda pikirkan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Susahnya Berbudaya Antre

7 Agustus 2016   17:15 Diperbarui: 7 Agustus 2016   19:57 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri
dokpri
Pernah kalian mengantre dengan jumlah antrean yang sangat panjang di sebuahapotek,swalayan,bahkan tempat makan cepat saji sekalipun ? pernah kalian pahamiapa penyebab dari jumlah antrean yang membludak tersebut ? 

Sebenarnya jika kita pahami penyebab dari jjumlah antrean yang bisamembludak itu bukan saja dari jumlah orang yang datang ke tempat tersebutmelainkan dari sifat orang yang datang enggan untuk bersabar mengantre,ada sajaorang-orang yang mencoba untuk mendahului orang yang sudah mengantre didepannya. Contoh kecil nya ketika kita sedang mengantre di kasir swalayan selalu adasaja pembeli yang mencoba untuk mendahului kita padahal jauh sebelum itu kitasudah bersabar untuk mengantre.

Ini bukan suatu permasalahan besar namun ini adalah permasalahan klasikdimana setiap orang memiliki sifat "enggan untuk mengantre",dan inisudah menjadi sifat khas kita semua,andai saja semua orang mau dan mampu untukmembiasakan berbudaya mengantre akan terasa lebih kondusif pada saat kitaterjebak dalam suatu antrean disatu tempat dan tidak ada lagi kata yang terucapdari mulut "ah malas untuk mengantre.." 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun