Aku tidak pernah menyangka bahwa hidupku akan berubah begitu drastis dalam waktu singkat. Aku baru saja ditinggal suamiku, ia meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil, dalam waktu yang sama aku baru mengetahui bahwa aku hamil anak pertama kami. Aku merasa kehilangan dan bingung harus bagaimana. Aku tidak punya tempat tinggal, karena rumah yang aku tinggali bersama Reno adalah milik mertuaku. Aku tidak pernah bisa bersahabat dengan mertuaku, apalagi semenjak suamiku meninggal, ada saja tuduhan-tuduhan yang menjengkelkan hatiku. Ayah dan ibuku juga sudah tidak ada, aku benar-benar sebatang kara.
Aku memutuskan untuk mencari-cari iklan sewa rumah di internet. aku menemukan sebuah rumah tua yang disewakan. Rumah itu terletak di pinggiran kota, jauh dari keramaian dan juga tidak jauh dari tempatku bekerja. Harganya pun terjangkau. Aku tertarik dan menghubungi pemilik rumah untuk melihat rumah itu.
"Halo, Selamat pagi saya Siska. Saya melihat iklan sewa rumah dari internet. Apakah rumah itu masih tersedia?" kataku melalui sambungan telepon.
"Halo. Ya, masih tersedia. Anda mau melihat rumahnya?" tanyanya.
"Ya, boleh. Kapan saya bisa datang?" tanyaku.
"Kapan saja, saya tinggal di rumah itu sendirian. Anda sudah tahu lokasi rumahnya?" jelasnya.
"Saya sudah tahu lokasi rumahnya, saya akan datang besok pagi." kataku, "Maaf, saya bicara dengan siapa?"Â
"Oh, saya Dika"
"Oke, sampai jumpa besok, terima kasih."Â
"Oke, sampai besok." Ia menutup panggilan telepon itu.