Mohon tunggu...
Mochamad Iqbal
Mochamad Iqbal Mohon Tunggu... Guru - Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Nominasi Best in Fiction 2023, senang membaca buku-buku filsafat. | Penulis Novel Aku Ustadz Matote | Penulis Antologi Cerpen Isnin di Tanah Jawa. | Menulis adalah cara untuk mengabadikan pikiran, dan membiarkannya hidup selamanya.|

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Bunga Anggrek Hitam

20 Maret 2023   21:57 Diperbarui: 20 Maret 2023   22:16 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Alexey Demidov: pexels.com

"perjumpaan kita hanya sampai disini Anggrek, selamat tinggal"

Lebah meninggalkan Anggrek hitam meratapi kesedihannya, hari demi hari Anggrek hitam itu semakin menghitam, dan kemudian muncullah seorang manusia yang memetik Anggrek hitam itu dari tempat peraduannya yang nyaman baginya.

Anggrek hitam itu kini sendiri, hidup ditengah kota yang bising dengan hiruk pikuk kesibukan anak adam yang tak pernah padam, egoisme estetika mengalahkan keindahan tangan tuhan, tidak ada lagi lebah yang ia kagumi, ia harus hidup disebuah batang pohon mangga yang hanya menganggapnya sebagai benalu, namun ia tetaplah setangkai Anggrek hitam yang jelita.

"tetaplah menjadi Anggrek Hitam" batinku berbisik ketika mendengar kabar dari para burung yang singgah ditelingaku.

-Tamat-

Iqbal Muchtar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun