Mohon tunggu...
Mochamad Iqbal
Mochamad Iqbal Mohon Tunggu... Guru - Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Nominasi Best in Fiction 2023, senang membaca buku-buku filsafat. | Penulis Novel Aku Ustadz Matote | Penulis Antologi Cerpen Isnin di Tanah Jawa. | Menulis adalah cara untuk mengabadikan pikiran, dan membiarkannya hidup selamanya.|

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Perspektif Fiktif

6 Mei 2021   11:59 Diperbarui: 6 Mei 2021   12:07 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Johannes Plenio dari Pexels

"baiklah katak betina yang manis, dengarkan aku, balai rumput itu bukan untuk katak muda seperti kerabat mu atau kerabat ku, balai rumput itu untuk perkumpulan katak-katak dewasa, mereka disana sudah terbiasa berkata kasar dan memang begitulah balai rumput, tempat mereka bercengkrama tanpa tata krama, lagi pula.. kerabat mu dan kerabat ku masih memiliki katak tetua, itu bukan menjadi tugas kita wahai katak betina yang manis" dengan tenang dan pasti aku memberitahunya.

ku lihat katak manis itu hanya terdiam dan bingung, seperti kehabisan kata-kata.

"sudut pandang mu harus di rubah nona katak.. buatlah ia menjadi sebuah sudut pandang fiksi" sambil berteriak dan melompat menuju ke dalam danau yang air nya hijau.

-TAMAT-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun