Mohon tunggu...
Mochamad Iqbal
Mochamad Iqbal Mohon Tunggu... Guru - Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Nominasi Best in Fiction 2023, senang membaca buku-buku filsafat. | Penulis Novel Aku Ustadz Matote | Penulis Antologi Cerpen Isnin di Tanah Jawa. | Menulis adalah cara untuk mengabadikan pikiran, dan membiarkannya hidup selamanya.|

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Cinta Sang Anjing

30 September 2020   12:00 Diperbarui: 21 Oktober 2020   11:15 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Helena Lopes dari Pexels

Aku seekor Anjing yang mandiri, aku seekor ras dari seberang yang jauh ke barat negeri hutan ini, sejak kecil aku terbiasa mengembala para domba-domba itu, sejak kecil aku terbiasa menyalak, mengigit dan mengejar buruan, sejak kecil aku terbiasa untuk bertahan hidup di hutan ini, ayah ku mengajarkan ku tentang semua itu sebelum mati karena terjerat oleh jebakan para penguasa hutan ini, dia meninggalkan ku di usia ku yang muda.

Di tengah hutan ini aku bertahan hidup membekali diri ini dengan banyak pengetahuan dan informasi untuk mewujudkan mimpi-mimpi itu, ditengah hutan ini aku memaksa diri ku untuk berlari mengejar bulan di malam hari dan menantang matahari di siang hari, belajar untuk bersahabat dengan ganasnya para Serigala hutan, bertahan dari gigitan racun sang Cobra dan meregang tulang-tulang dari lilitan sang Phyton.

Ditengah hutan ini aku bertemu dengan seekor babi, dia hampir mirip dengan ku, aku melihat ketangguhan di dalam dirinya, dia betina yang kuat, dia hebat dan tidak seperi kebanyakan betina di hutan ini, dia berbeda, aku suka dia, sepertinya aku jatuh hati dengan babi betina itu.

"Aku akan menikahi babi betina itu" aku berbicara di atas danau.

para tetua tidak mengizinkan ku untuk menikahinya, babi betina itu tidak cocok untuk ku, namun aku memiliki pandangan yang berbeda, aku cinta babi betina itu aku akan menikahinya, aku akan bersamanya menantang indanhnya dunia ini.

"kamu harus kuat, aku akan selalu ada disamping mu" sahut ku kepada pasangan hidup ku babi betina itu.

Setelah sebelas tahun pernikahan ku dengannya, babi betina itu terjerat jaring propaganda penguasa hutan ini, babi betina itu termakan limbah kehidupan yang dibuat oleh penguasa hutan ini, saat ini ia lemah, ia tidak sekuat dulu, ia kehilangan semangat.

Aku adalah seekor Anjing yang berumur pendek dan dia adalah seekor Babi yang juga berumur singkat, namun kami selalu bermimpi seperti sang kura-kura yang berumur seribu tahun, aku akan selalu menggenggam tangan kecil mu ketika aku bermimpi, aku akan selalu menggendong mu di punggung ku ketika aku berburu, aku akan selalu memberikan buruan ku untuk mu, karena kamu betina ku.

"sudah malam, tidurlah, besok kita akan cari petapa untuk mengobatimu" sahutku berbisik di telinga babi betina itu sambil meneteskan air mata.

-TAMAT-

M.I.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun