1
kulihat jam tangan ku sudah jam 5.30 pagi, aku harus segera mandi dan mempersiapkan diri.
"tok.. tok.."
kudengar ada seseorang mengetuk pintu kamar ku.
"ya.. "
balas ku dengan penasaran.
"buruan bang.. mama udah nungguin tuh dibawah.."
sahut adik ku dari balik pintu kamar, memberitahu ku bahwa Mama dan Septa sudah siap.
Aku dibesarkan dengan kasih sayang yang tidak sempurna, aku tidak pernah mengenal siapa ayah ku, setiap kali aku bertanya tentang ayah, ibu selalu terlihat murung dan terkadang marah, namun meskipun hanya dibesarkan oleh seorang ibu, kasih sayangnya sangat besar dan bahkan aku rasakan melebihi kasih sayang seorang ayah, meskipun aku tidak tahu bagaimana rasanya memiliki seorang ayah.
"iya.. udah rapi nih, bentar lagi turun"
jawab ku dari dalam kamar.
hari ini adalah hari bahagia ku, setelah empat tahun bergelut dengan hiruk pikuk tugas dan makalah akhirnya aku mendapatkan gelar, sebuah gelar yang aku pun belum tahu akan aku bawa kemana, yang pasti aku sudah membanggakan Ibu ku, seorang pahlawan bagi ku, karena beliau berusaha sekuat tenaga untuk membesarkan ku dan adik ku dengan seorang diri, tanpa Ayah.