Mohon tunggu...
Iqbal Maulana
Iqbal Maulana Mohon Tunggu... Freelancer - Membaca dan Menulis

Seorang pembaca, pendengar musik dan penikmat teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Keluh Kesah Mahasiswa di Kala Pandemi

29 Juni 2020   02:48 Diperbarui: 29 Juni 2020   02:43 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kelas daring sudah menjadi hal yang biasa di masa pandemi ini (dokpri)

"Kalau disini tuh kadang-kadang sinyalnya suka hilang, belum lagi ada pedaman listrik" ujarnya yang tinggal di kabupaten Solok, Sumatera Barat. Kendala jaringan tersebut bahkan sampai membuatnya terlambat untuk mengumpulkan dokumen UAS sehingga mendapatkan hasil yang tidak maksimal.

Pembelajaran secara daring juga membuat penggunaan kuota internet cenderung menjadi lebih besar darpada biasanya. Hal tersebut wajar nmengingat panggilan video menghabiskan data yang cukup besar. Uang untuk dibelikan kuota pun menjadi semakin banyak keluar, dan membuat mahasiswa cenderung lebih boros. 

"Iya ngaruh banget" ujar Nur Afifah. "Pokoknya beli 8 Gb, paling banyak beli sebulan 10 kali lah ya, 3 bulanan berarti 200 gb-an" lanjutnya.
"Sekali beli habis 40 (ribu rupiah)" tambahnya. Pengeluaran yang ia alokasikan untuk pembelian kuota setiap bulannya, membengkak menjadi bekali-kali lipat pasca dimulainya pembelajaran daring selama pandemi.

Ia tidak menampik bahwa harus ada keringanan dari pihak kampus untuk mengakomodir kebutuhan kuota mahasiswanya. Bahkan kalau bisa, adanya pemangkasan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) karena tidak maksimalnya pembelajaran di kampus.

Beberapa Universitas seperti Universitas Brawijaya Malang, ITB, UMY, serta Universitas Dipenogoro telah menjadi pionir dalam hal mengakomodir kebutuhan kuota mahasiswanya.

Tentunya walaupun dengan berbagai kekurangan, upaya tersebut sudah seharusnya menjadi kewajaran bagi pihak kampus. Dengan begitu, protes mahasiswa yang mempertanyakan UKT yang dibayarkan mampu diredam secara perlahan. Sehingga hak hak mahasiswa dapat tersalurkan secara maksimal.

Saaat ini memang kegiatan perkuliahan menjadi tantangan tersendiri. Permasalahan materi dan kuota tentunya menjadi hal yang berat bagi mahasiswa yang mengharapkan kuliah berjalan normal seperti biasa.

Permasalahan perkuliahan daring tentunya tidak hanya dirasakan oleh pihak mahasiswa, melainkan pihak dosen juga ikut serta merasakan. Namun, seiring dengan jumlah kasus yang masih diprediksikan akan terus meningkat, mereka juga tidak bisa berbuat banyak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun