Mohon tunggu...
Muhammad IqbalHabibullah
Muhammad IqbalHabibullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajara

Mahasiswa santuy

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Apakah Teologi Surah Al-Ma'un Masih Relevan hingga Sekarang?

27 November 2021   10:39 Diperbarui: 27 November 2021   10:53 851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Teologi Al-Maun diajarkan pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan, pada abad ke-20 ketika baru pertama kali didirikan. Dikutip dari SALAM: Jurnal Sosial & Budaya Syar'i, pada dasarnya, teologi Al-Maun yang diajarkan KH Ahmad Dahlan berisi tuntutan supaya umat Islam tidak hanya berhenti pada praktik-praktik ritual keagamaan saja dalam menjalankan syariat agama, tetapi juga melakukan berbagai kegiatan amal sosial.

Muhammadiyah telah berdiri sejak th 1912 dan telah memberikan banyak sumbangasih bagi bangsa indonesia hingga kini Muhammadiyah masih kokoh berdiri hingga sekarang berumur 109 tahun dan bahkan Muhammadiyah masih memperluas pengaruhnya di indonesia. Banyaknya pengaruh Muhammadiyah dalam membangun negeri republik indonesia mulai diri pendidikan, kesehatan, panti-panti sosial dan amal usaha yang lainya. Semua tersirat dalam kandungan surah al-maun mulai dari membantu masyarakat miskin maupun membantu anak-anak yatim dan ini sudah dilakukan Muhammadiyah sejak ia berdiri hingga sekarang. Muhammadiyah selalu kosisten dalam melakukan tujuan dan perannya hingga sekarang selama 109 tahun.

Walaupun muhammadiyah melalui banyak halangan dan rintangan dalam berbagai aspek dan perubahan zaman, Muhammadiyah masih selalu menebarkan benih amar makruf nahi mungkar di berbagai bidang baik itu pendidikan sosial dan budaya. Peranan muhammadiyah juga sangat penting dalam kemerdekaan bangsa. Manakala berbicara tentang kemerdekaan, Muhammadiyah telah melakukan dua hal penting dalam proses kemerdekaan Indonesia. Pertama, melakukan pembaharuan, oleh sebab itu KH Ahmad Dahlan disebut sebagai tokoh pembaharu. Sedangkan kedua, Muhammadiyah telah berkiprah di dunia pendidikan. Hal ini merupakan sumbangsih besar Muhammadiyah kepada bangsa yang tidak terbantahkan. "Kedua hal inilah yang akhirnya melahirkan sebagian besar dari intelektual Indonesia yang memiliki peranan penting hingga sekarang," tuntasnya. 

Muhammadiyah juga mempunyai peranan yang sangat penting untuk menciptakan kesejahteraan bangsa. Muhammadiyah mendirikan lembaga lembaga filantropi dan melakukan pemberdayaan kepada masyarakat seperti Lazizmu. Untuk memperbaiki ketimpangan ekonomi ini tidak hanya sekedar dengan meningkatkan produksi kekayaan, akan tetapi yang terpenting adalah bagaimana mendistribusikannya secara optimal, karena pada dasarnya ketimpangan ini berpangkal pada tidak merata dan adilnya dalam pendistribusian kekayaan. Islam menganjurkan agar harta tidak hanya beredar di kalangan orang-orang kaya saja. Hal ini dapat mengakibatkan adanya ketimpangan sosial dan ketidakmerataan ekonomi masyarakat. 

Lazizmu sendiri dibentuk untuk mampu bersumbangsih dalam mendorong keadilan sosial,pembangunan manusia dan mampu mengentaskan kemiskinan. Oleh karena itu pentingmeneliti lebih jauh kondisi obyektif bagaimana peranan Lazizmu dalam mengentaskan kemiskinan dan relevansinya dengan tujuan zakat. Berdasarkan gambaran penjelasan diatas,sasaran Lazizmu diharapkan mampu berperan besar dalam memberdayakan ekonomi rakyatuntuk mengurangi angka kemiskinan mayarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar Lazizmu berperan dalam mengentaskan kemiskinan masyarakat.

Muhammadiyah sangat memberikan santunan dan peduli terhadap anak-anak yatim dengan membangun tempat tinggal seperti panti asuhan. Muhammadiyah mendirikan pantia asuhan di setiap daerah dan penjuru indonesia guna untuk santunan terhadap anak yatim. Hal ini juga tertulis dalam surah al-maun untuk tidak menjadi orang yang mendustakan agama yaitu orang yang menghardik anak yatim. Hal ini membuktikan bahwa relevansi muhammadiyah terhadap surah al-maun sangatlah besar dan masih kokoh berdiri dan berjalan hingga saat ini. 

Selama muhammadiyah masih berdiri teologi surah al-maun akan selalu ia kembangkan karena memberantas kemiskinan menjadi fokus utama Muhammadiyah. Dengan cara mendirikan lembaga pendidikan Muhammadiyah dan perguruan tinggi sampai sekarang ada 174 perguruan tinggi, yang 30 di antaranya adalah universitas besar belum juga sekolah dasar, sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas, (SMA), dan lembaga lainya seperti panti asuhan Muhammadiyah bahkan pondok. Dengan cara lain juga Muhammdiyah selalu fokus terhadap pemberdayaan-permberdayaan masyarakat dan juga memberikan bantuan kepada orang yang mengalami kemiskinan dan kesusahan. 

Seperti wabah pandemi covid-19 yang msih melanda hingga saat ini Muhammadiyah telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan hingga 1 triliun rupiah itu murupakan angka yang sangat luar biasa dengan 72.000 relawan yang ada di 117 rumah sakit. Presiden Jokowi saat memberikan sambutan Milad 109 Muhammadiyah 18 November 2021 mengakui peran dan kontribusi Muhammadiyah sangat besar pada bangsa dan negara termasuk di saat pandemi Covid-19.Menurutnya nilai bantuan warga Muhammadiyah dalam penanganan pandemi Covid-19 mencapai Rp1 triliun lebih. Dengan sukarelawan terutama dokter dan paramedia sampai 72.000 orang lebih yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Data terakhir, jumlah Rumah Sakit Muhammadiyah/ Aisyiyah yang ikut merawat pasien dan melayani vaksinasi Covid-19 tercatat ada 117 rumah sakit di seluruh Indonesia," kata Prof.Abdul Mu'ti lagi.Muhammadiyah memberikan pelayanan tanpa membedakan golongan, kelompok bahkan agama dan keyakinan mereka. "Tapi, mereka adalah sesama yang butuh pertolongan dan harus dibantu dalam waktu segera oleh para ahli di bidangnya."

Muhammadiyah akan terus berkembang dan mengakar di indonesia melalui amal usaha dengan gerakan teologi al-maun nya dan terus membantu indonesia untuk membebaskan kemiskinan dan mengatasi masalah-masalah sosial lainya. 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun