Mohon tunggu...
iqbal fadli muhammad
iqbal fadli muhammad Mohon Tunggu... proletar -

peneliti & digital nomad

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

'Negatifnya' Bukber dan Santunan Yatim saat Ramadhan

20 Juni 2016   17:32 Diperbarui: 20 Juni 2016   17:44 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa hari yang lalu terbit berita Jaya Suprana sebagai pendiri rekor MURI Indonesia mengatakan “Buka puasa bersama seluruh yayasan anak yatim di DKI Jakarta dan sekitarnya yang dilaksanakan di Istora senayan dengan 30 ribu anak yatim merupakan rekor dunia buka puasa bersama anak yatim terbanyak di Indonesia bahkan sudah selayaknya tembus menjadi rekor dunia”.

Kegiatan buka bersama anak yatim dan santunan seakan menjadi rutinitas yang abadi bahkan tiada habisnya selama bulan puasa ramadan . mulai dari perseorangan, komunitas, masjid, sekolah, perusahaan bahkan hingga orang pemerintahan hingga elit negeri ini. Secara sekilas kegiatan ini sangat bagus bahkan terpuji tidak ada agama di bumi ini yang melarang melakukan hal tersebut. Namun dibalik sisi positif kegiatan tersebut, selayaknya perlu disadari bahwa ada beberapa hal negatif bahkan harus dikritisi. Diantaranya

1. niat

Mengapa harus niat? Harus dikembalikan akan niat dan tujuan awal terselenggaranya acara buka bersama dan santunan anak yatim. Motif sombong, ingin menunjukan komunitas bahkan instansi sehingga mempunyai citra positif. Khususnya yang banyak dilakukan adalah untuk motif politik oleh kaum elit politik dari berbagai partai hingga calon independen (khususnya yang mau maju di jakarta). Merupakan dari beberapa hal yang harus diluruskan oleh dari berbagai penyelenggara. Sehingga niat penyelenggara harus benar-benar karena mengharap ridho Allah SWT. Sebagaimana anjurannya yaitu selain berkhidmat kepada Allah, manusia sejatinya haruslah berkhidmat kepada manusia. Niat yang lain adalah ibadah dan silaturahmi juga harus diutamakan. Sehingga acara yang diadakan tidak melulu ceramah dari pihak penyelenggara namun ramah tamah dan ngobrol santai dirasa lebih baik guna mempererat para anak-anak yatim dengan para penyelenggara acara.

2. dana

Dana yang halal dengan sumber yang jelas juga perlu diperhatikan, karena dana ini akan diberikan kepada anak yatim. Betapa tidak, jika dianalogikan ada 50 anak yatim yang hadir dengan uang santunan 100 ribu dan paket buka bersama seharga 50.000 maka bisa ditotal uang yang dibutuhkan sebanyak 7,5 juta rupiah.(baru yang terkecil) sehingga jika dari sumber yang tidak jelas maka harta yang disalurkan tidak berkah.

3. anak yatim

Mengapa anak yatim perlu dikritisi? Bukannya dia tidak bersalah bahkan tertulis di Quran. Masalahnya bukan pada anak yatim namun lembaga-lembaga yang membina anak yatim. Karena banyak ketika acara-acara ramadhan banyak anak-anak dhuafa bahkan yang tergolong mampu berubah status menjadi anak yatim guna memenuhi target yang diberikan oleh para penyelenggara kepada lembaga pembina. Menuduh? Bukan ini adalah fakta karena penulis dahulu pernah mengabdi disalah satu lembaga pembina namun keluar karena kecewa dengan perilaku lembaga pembina tersebut. usut punya usut karena ini masalah keredibiliitas lembaga pembina yatim agar dipercaya oleh kaum penyelenggara setiap tahunnya. Namun itu hanyalah opnum dan tidak semuanya, ini bisa dikatakan kondisi pasar ketika permintaaan meningkat stakeholder harus mampu memenuhi permintaan. Betapa tidak hampir setiap hari ada acara buka bersama dan santunan, lantas ada berapakah anak yang masuk dan benar-benar golongan yatim. Yaitu belum dewasa dan benar-benar ditinggalkan oleh ayahnya atau ayah dan ibunya karena meninggal bukan karena cerai. Maka benar-benar harus diperhatikan oleh kalangan yang akan mengadakan acara ini.  

4. sholat

Seringkali acara seremonial seperti ini menjadi penunda hal yang wajib yaitu sholat wajib baik magrib maupun isya. Kesediaan tempat dan waktu yang sempit sering kali menjadi terlupakan belum lagi obrolan kepada para teman yang tidak lama berjumpa. Menjadi faktor kelupaan sholat yang notabenenya sangat wajib. Sehingga kegiatan semacam ini juga harus difikirkan tempat maupun kondisi guna menunjang sholat wajib.

5. sampah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun