Mohon tunggu...
Iqbal Dinilhaqqi
Iqbal Dinilhaqqi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru mata pelajaran matematika di tingkat SMA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Upaya Mengatasi Kecemasan Matematika

9 Desember 2022   09:53 Diperbarui: 9 Desember 2022   10:40 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan menjadi penentu kemajuan suatu bangsa karena maju mundurnya suatu bangsa tergantung pada pengetahuan dan keterampilan warga negaranya (Orishev & Burkhonov, 2021). Dengan demikian, mutu pendidikan sudah seharusnya diperhatikan dengan baik dan terus ditingkatkan. Salah satu indikator mutu pendidikan yang baik adalah meningkatnya prestasi belajar peserta didik, yang dapat dilihat dari nilai penguasaan materi pelajaran pada kemampuan memecahkan masalah (Rafiqah dkk., 2013; Sholihah & Lastariwati, 2020).

Salah satu bidang yang sangat penting dalam pendidikan dan kehidupan sehari-hari adalah matematika. Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang mendasari perkembangan teknologi yang mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin ilmu (Akbar dkk., 2018; Coccia, 2020). Matematika merupakan dasar dari berbagai disiplin ilmu karena setiap ilmu pasti memuat matematika di dalamnya (Luritawaty, 2019; Sugianto, dkk., 2022; Stoet & Geary, 2018). Dengan matematika, peserta didik diharapkan memiliki kemampuan yang logis, analisis, sitematis, kritis dan kreatif (Pratama & Retnawati, 2018; Saraswati & Agustika, 2020; Rashidov, 2022).

Matematika yang menduduki peran penting, faktanya banyak ditakuti oleh peserta didik (Vos, 2018; Lutovac, 2020). Hal ini disebabkan matematika sering di identifikasikan dengan angka-angka, rumus, dan mencakup beberapa operasi hitung lainnya yang terkesan sulit sehingga mengakibatkan matematika menjadi mata pelajaran yang kurang disukai oleh peserta didik. Hal ini menyebabkan prestasi belajar matematika peserta didik rendah.

Menurut Dzulfikar (2013), Yuanita, Zulnaidi, dan Zakaria (2018), dan Utami dan Puspitasari (2022), faktor yang menyebabkan rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematika dikelompokkan ke dalam dua faktor yaitu faktor eksternal dan faktor internal peserta didik. Faktor ekseternal adalah faktor yang berasal dari luar diri peserta didik seperti metode atau strategi pembelajaran. Sementara faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik, seperti emosi dan sikap terhadap matematika. Faktor internal memiliki peranan yang cukup besar dalam kemampuan pemecahan masalah matematika. Hal tersebut disebabkan pemecahan masalah matematika membutuhkan tingkat pemahaman yang tidak sederhana sehingga dapat menimbulkan konflik dalam diri peserta didik. Salah satu faktor internal yang pada umumnya sering mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah matematika yaitu kecemasan yang dialami oleh peserta didik.

Menurut Holmes (Lestari dan Yudhanegara, 2018) indikator-indikator dalam kecemasan matematis adalah sebagai berikut :

  • Mood yaitu ditandai dengan perasaan tegang, khawatir, takut, was-was dan gugup.
  • Motorik yaitu ditandai dengan ketegangan pada gerakan (motorik), seperti gemetar dan sikap tidak tenang atau terburu-buru.
  • Kognitif yaitu ditandai dengan kesulitan dalam berkonsentrasi, dan tidak mampu mengambil suatu keputusan dalam menyelesaikan permasalahan.
  • Sematik yaitu ditandai dengan gangguan pada jantung seperti meningkatnya denyut jantung dan tangan berkeringat.

Sedangkan menurut Lazarus, Averill, dan Fitzgerald (Erdoğan dkk, 2011) faktor timbulnya kecemasan matematika dipengaruhi oleh :

  • Faktor lingkungan, seperti kepribadian guru matematika yang mengajar peserta didik dan pengalaman peserta didik dalam kelas matematika.
  • Faktor individu, meliputi kondisi fisik yang baik, gaya belajar, sikap terhadap matematika, self-esteem, kepercayaan diri, dan pengalaman peserta didik yang berhubungan dengan matematika.
  • Faktor mental, berhubungan dengan kemampuan menalar, abstraksi dan logika tingkat tinggi dalam konten matematika.

Menurut Jalal (2020) dampak yang dapat ditimbulkan dari kecemasan matematis antara lain sebagai berikut :

  • Berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan pemahaman matematis peserta didik;
  • Berpengaruh terhadap keterampilan pemecahan masalah peserta didik;
  • Berdampak terhadap hasil belajar matematika peserta didik
  • Pada domain kognitif yang meliputi kesulitan dalam mengingat dan menggunakan prosedur matematika serta ketergantungan pada orang lain;
  • Pada domain sikap yang meliputi sikap sangat berhati-hati dalam menyelesaikan persoalan dan melakukan tindakan negatif seperti mencontek ketika kehabisan ide untuk menyelesaikan soal matematika yang sedang dikerjakan;
  • Pada domain somatik yang meliputi meningkatnya denyut jantung ketika guru mengadakan quiz atau ujian secara mendadak, merasa pusingdan mual ketika mempersentasikan tugas di depan kelas;
  • Pada domain representasi matematis yaitu sulit mengemukakan pendapat dihadapan guru dan teman lain, peserta didik memahami ketika guru menjelaskan suatu materi namun mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru, dan kesulitan dalam menginterpretasikan soal cerita menjadi kalimat matematika.

Terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam mengatasi kecemasan matematika adalah Penggunaan model, pendekatan,strategi, metode, media dan perangkat pembelajaran yang bervariasi ini dapat diterapkan oleh guru dan telah terbukti dapat mengatasi dan mengurangi kecemasan matematis yang dialami oleh peserta didik selama proses pembelajaran (Miliyawati dan Rohaendi, 2018; Anditiasari, 2020). Mengubah pola pikir negatif peserta didik terhadap matematika dengan penggunaan trik-trik yang menarik selama pembelajaran matematika, menciptakan lingkungan yang kaya dan penyampaian materi matematika yang disampaikan dengan lebih mudah dimengerti seperti mengaitkan materi atau konsep matematika kedalam kehidupan sehari-hari, dan penggunaan media atau aplikasi pendukung seperti penggunaan geogebra dalam pembelajaran matematika dapat menjadi upaya dalam mengatasi dan menurunkan kecemasan matematis pada peserta didik (Santoso, 2021).

Freeman (Santri, 2017) memberikan sepuluh upaya untuk mengatasi kecemasan matematika bila terjadi pada peserta didik, yaitu :

  • Mengatasi pandangan negatif dari diri sendiri terhadap matematika.
  • Mengajukan pertanyaan, dimana peserta didik harus terbiasa dalam mengajukan pertanyaan jika mengalami kesulitan dalam pembelajaran matematika.
  • Perlu diingat kembali bahwa matematika merupakan pengetahuan yang asing atau baru, oleh sebab itu peserta didik harus memiliki sifat berani untuk mencoba memahami dan mempelajari matematika.
  • Jangan hanya mengandalkan memori sendiri atau mengutamakan hafalan dalam belajar matematika.
  • Membaca buku matematika dengan sebaik mungkin, artinya jika peserta didik menemukan masalah pada saat belajar matematika maka disarankan untuk membaca ulang materi dalam buku matematika dan tidak terbatas pada satu buku saja, melainkan dapat menggunakan beberapa sumber buku matematika lain sebagai referensi untuk memperdalam materi yang sedang dipelajari.
  • Mempelajari matematika dengan menggunakangaya belajar ataucara belajarnya sendiri.
  • Meminta bantuan bila menemukan materi yang tidak dipahami seperti bertanya kepada guru atau membuat kelompok belajar bersama teman.
  • Menciptakan suasana yang tenang dan rasa senang ketika belajar matematika.
  • Peserta didik dapat memotivasi diri sendiri dengan menyatakan “saya menyukai matematika”.
  • Mengembangkan dan menanamkan rasa tanggung jawab bila mendapatkan kesuksesan ataupun kegagalan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun