Mohon tunggu...
Iqbal Bahrul Alam
Iqbal Bahrul Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Sosiologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

saya manusia biasa makan nasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Erving Goffman dan Teori Dramaturgi

23 September 2022   13:30 Diperbarui: 23 September 2022   13:33 1926
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.flickr.com/photos/dilmarjunior/

Erving Goffman adalah seorang sosiolog yang lahir pada 11 Juni 1922 di Manville, Alberta, Kanada. Ia adalah putra Max dan Ann Goffman. Ia menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Menengah Atas Teknik Saint John, Winnipeg. Pada tahun 1939, ia memulai kuliah di Universitas Manitoba mengambil jurusan kimia. Kemudian pindah ke Universitas Toronto untuk belajar sosiologi dan lulus pada tahun 1945 dengan gelar sarjana. Setelah itu ia kemudian kuliah di University of Chicago dan mendapatkan gelar doktor pada tahun 1953. Pada tahun 1952, ia menikahi Angelica Choate dan memiliki seorang putra bernama Thomas. Setelah mendapatkan gelar doktor dan pernikahannya, ia bekerja di Institut Kesehatan Mental Nasional di Bethesda. Pada tahun 1962, ia diangkat sebagai Profesor Sosiologi di University of California, Berkeley. Pada tahun 1981, ia menikah lagi dengan Gillian Sankoff dan memiliki seorang putri bernama Alice. Sayangnya, dia meninggal karena kanker perut pada saat usia 60 tahun tepatnya 19 November 1982. Selama hidupnya ia menerima beberapa penghargaan dan penghormatan diantaranya yakni Fellowship of the American Academy of Arts and Sciences (1969), Guggenheim Fellowship (1977), Cooley Mead Award (1979), Presiden Asosiasi Sosiologi Amerika ke-73 (1981-1982), dan Meade Award (1983).

Erving Goffman dikenal sebagai teoritis interaksionisme simbolik dan menciptakan teori yang disebut Teori Dramaturgi. Saya mengetahui tentang teori dramaturgi ini pada semester kedua pada pembelajaran teori sosiologi klasik. Dari pembelajaran tersebut, dapat saya ketahui bahwa teori dramaturgi merupakan teori yang dapat menampilkan kehidupan masyarakat sehari-hari. Seseorang menjadi seorang aktor dan melakukan segalanya untuk mencapai tujuan tertentu melalui drama yang diciptakannya. Di dalam teori dramaturgi terdiri dari panggung depan (front stage) dan panggung belakang (back stage). Panggung depan adalah di mana seseorang memainkan peran yang bukan asli di depan orang lain. Sedangkan panggung belakang adalah yang dapat mengetahui kehidupan sosial sesungguhnya yaitu dirinya sendiri bukan orang lain. Teori dramaturgi Erving Goffman juga dapat dikatakan sebagai interaksi sosial kehidupan manusia. Teori ini mengajarkan kita bagaimana membuat kesan pada orang lain dan juga bagaimana membuat kesan pada diri kita sendiri.

Dari penjelasan di atas, dapat saya memahami bahwa teori dramaturgi sering terlihat dalam kehidupan sehari-hari, contohnya adalah seorang guru. Di dalam kelas, guru berperan sebagai pengajar. Guru memberi siswa aturan dan tugas tentang proses belajar mengajar. Namun, ketika di luar sekolah, guru tersebut menginginkan dekat dengan siswa untuk lebih memahami siswa tersebut sehingga guru tersebut mengetahui bagaimana harus bersikap dan memahami siswa di dalam kelas maupun di luar kelas. Hal inilah keduanya terjadi panggung depan dan panggung belakang.

Referensi :

Macionis, J. John. (2006). Society the Basic, eight edision. Jakarta: New Jersey, Upper Saddle River.

Duncan Mitchell. (1984). Sosiologi Suatu Analisa Sistem Sosial. Jakarta: Bina Aksara Indah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun