Mohon tunggu...
Muhamad Iqbal
Muhamad Iqbal Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Komunikasi

Bukan buzzer

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Sebuah Ide yang Tetap Menjadi Ide

21 Juli 2020   19:13 Diperbarui: 21 Juli 2020   20:57 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sudah terbilang cukup lama pandemi ini berlangsung, dan sudah cukup lama pula saya berdiam diri dirumah. Kegiatan perkuliahan tentu saja kini dilakukan secara online, Event-event yang berkaitan dengan mahasiswa juga diadakan secara online dengan berbagai bentuk rekayasa yang diusahakan agar bisa tetap berjalan, The show must go on. 

Bahkan untuk sekedar menjaga kewarasan batin yang biasanya dilakukan dengan nongkrong kini tak bisa dilakukan di warmindo bersama segelas besar susu hangat, semua bergeser ke cara daring atau online. 

Rasa-rasanya untuk sekedar ngobrol tentang hal-hal receh perduniawian saja harus video call whatsapp, atau kadang malah menggunakan google meet Memang aneh . Semenjak pandemi  ini kongko-kongko saya jadi lebih sedikit naik derajat jadi lebih keliatan perlente. Seperti berasa sedang rapat terbatas para  rektor atau dosen saja hehehehehe.

Maka dari itu berbagai siasat muncul di kepala baik secara sekelebat atau kadang butuh perenungan hebat. Ide-ide untuk mengisi kekosongan waktu muncul dari mulai menjadi peternak lele, ikut magang, ngojek online, atlet sepeda downhill, bahkan hingga ide bikin film documenter sekalipun pernah terbesit dikapala saya. Untuk memulainya maka saya harus mempersiapkan berbagai keperluan. 

Seperti sepeda saya yang sudah lama mangkrak akhirnya saya serviskan dan saya cuci , tak luput juga saya berikan modifikasi di sana sini agar terlihat seperti sepeda downhill. Saya juga memperbarui segala Software editing film dan mulai mengulik fitur fitur terbaru yang ada, berbagai video tutorial di youtube saya lahap sampai sampai saya men-follow akun akun tentang editing di instagram secara tiba tiba.

Sedangkan mengenai beternak lele saya sampai berguru  ke teman saya yang sudah beternak lele lebih dulu untuk mendapatkan ilmu yang semoga mujarab agar lele tidak cepat mati dan tentunya bisa menguntungkan. Sekali lagi, berbagai persiapan saya siapkan untuk menunjang kelancaraan dalam mewujudkan ide ide saya

Dua minggu berjalan kira kira, ternyata semua itu hanya ilusi pribadi. Ide-ide yang diawal sudah saya anggap seperti Nawacita atau Repelita-nya orde baru ternyata ambyar. Sepeda yang saya gadang gadang mampu untuk turun gunung ternyata mampu membuat mental saya turun betulan karena hampir membuat terperosok, gugur sudah satu ide menakjubkan saya. 

Ternyata ide yang lain juga mengikuti peruntungan tersebut, yang awalnya saya sudah percaya sekali bahwa saya ditakdirkan untuk menjadi editor film atau motion graphic designer (dengan alasan kebetulan saya introvert) sampai sampai saya membeli keyboard yang ada lampunya seharga cepek di online shop guna menunjang keperluan pamer di dunia maya nyatanya dan nyatanya tetap saja hanya berjalan empat belas hari, viewer video editan saya ternyata tak sebanyak jumlah umur saya saat ini. Yang cukup lama berlangsung hanya beternak lele dan keinginan untuk menjadi atlet sepeda. 

Kenapa beternak lele dikategorikan cukup bertahan lama ? apa karena ilmu teman saya benar adanya  kalau mujarab ? tentu saja tidak jawabannya, melainkan karena membuat kolam lelenya saja membutuhkan waktu lama, lelenya sih hanya bertahan satu minggu di kolam saya sebelum akhirnya setiap sore saya harus memunguti bangkai lele di kolam sembari meratapi nasib. 

Begitu pula perihal bersepeda, dengan nawaitu saya yang setiap pagi yakin seyakin yakinnya bisa menggowes sepeda sejauh 10 sampai 20 km rutin, nyatanya sama sulitnya mencari tujuh bola dragon ball. Baru 5 km berjalan, saya putuskan untuk pulang kerumah saja dari pada saya ditemukan di jalan tergeletak tanpa identitas tentu akan membuat malu nama keluarga.

Akhirnya disaat tulisan ini rampug ditulis, ide mengisi kekosongan waktu saya memang benar benar kosong. Yang saya pertahankan hanya nongkrong online bersama teman teman saya melalui panggilan video. Ya walaupun saya harus menanggung rasa curiga kakak saya yang mengira saya menjadi Maho, tapi tak apalah toh hidup hanya sekedar kongko.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun