Mohon tunggu...
LOGIKA
LOGIKA Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Penulis

Gagal bukan akhir dari segalanya, Kecuali Menyerah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tugu Cibaliung sebagai Peringatan Pembantaian Tiga Pejabat Penting Banten oleh Pasukan Lasakar Bambu Runcing

8 Oktober 2022   03:00 Diperbarui: 8 Oktober 2022   03:10 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

   Tugu ini dibangun untuk memperingati peristiwa pembunuhan 3 pejabat penting keresidenan Banten pada bulan Oktober 1949. Tugu ini sendiri terletak di Kampung Dahu II, Desa Cihanjunag, Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang-Banten. Bangunan tugu ini diresmikan pada 25 September 1971 oleh Kadapol VIII Jawa Barat, Brigjen Pol Soegiri Soedibja, untung memperingati para pahlawan Banten yang gugur.

  Peristiwa ini sendiri erat kaitannya dengan agresi militer Belanda II pada bulan Desember 1948. Berbagai pertemperuan dilakukan oleh para pejuang Indonesia baik yang tergabung dalam tentara resmi seperti yang tergabung dalam divisi siliwangi ataupun para laskar-laskar perjuangan. Pada perkembangan agresi militer Belanda II untuk mengakhirinya pihak indonesia memilih menggunakan jalan diplomasi dan melahirkan perjanjian Renvile. Akan tetapi ada beberapa laskar perjuangan yang tidak setuju dengan diplomasi tersebut dikarenakan isi dari perjanjian Renville yang dianggap menghina kedaulatan dan persatuan indonesia, salah satu isi dari perjanjian Renville yaitu wilayah indonesia yang diakui Belanda hanya daerah Sumatera, Jawa Tengah dan Yogyakarta.

  Akibat dari perjanjian Renville ini wilayah Indonesia menjadi berkuraang dan tentara indonesia harus ditarik dari Jawa Barata atau dikenal dengan peristiwa Long March Siliwangi. Berbagai perlawan terjadi, salah satunya adalah dari Laskar Bambu Runcing, pimpinan khaerul saleh yang bergerak menuju Banten bagian Selatan yang berjumlah 400 orang. Laskar Bambu Runcing merupakan pendukung Tan Malaka. Dalam perjalanan ke banten selatan BR berusaha menghindari konflik dengan tentara Indonesia ataupun militer Belanda.

  Setibanya di Banten Selatan pasukan Laskar Bambu Runcing atau mereka menamianya Tentara Rakyat melakukan aksi pembunuhan yang amat kejam terhadap tiga pejabat penting Banten pada masa itu, yaitu: M. Fathoni (wakil residenan Banten),  Joesef martadilag (kepala polisi keresidenan Banten, komisaris Tingkat I) dan Moechtar Tresna (kapten TNI). Sebelum dibunuh , ketiga pejabat tersebut ditawan terlebih dahulu didaerah cikesik selama satu hari, akan tetapi belum ada informasi mengenai tujuan ditawannya ketiga pejabat tersebut sebelum dibunuh di Kampung Dahu.

  Berdasarkan keterangan masyarakat setempat, sebenarnya pasukan Laskar Bambu Runcing tidak hanya membunuh ketiga pejabat tersebut melainkan juga membunuh siapa saja yang dianggapnya musuh. Tugu peristiwa Cibaliung merupakan bekas dari penguburan ketiga pejabat penting yang disebutkan diatas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun