Mohon tunggu...
I Putu Alit Putra
I Putu Alit Putra Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Doctoral Candidate || @iputualitputra || www.alitputraiputu.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Calon Doktor di Swedia Diwajibkan "KKN"!

16 September 2018   22:34 Diperbarui: 17 September 2018   02:32 1659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh kuliah umum teknis di Chalmers.

Untuk kuliah teknis biasanya, yang menentukan mata kuliah yang harus diambil dan kapan harus mengambilnya adalah supervisor mahasiswa S3 yang bersangkutan. Supervisor akan menilai apakah bekal ilmu yang dimiliki oleh si calon doktor, yang telah mereka peroleh ketika studi S2 mencukupi untuk melaksanakan penelitian pada jenjang S3-nya. 

Sehingga jumlah mata kuliah yang harus diambil tidaklah sama antara mahasiswa satu dengan yang lainnya. Umumnya satu mata kuliah teknis berbobot sebesar 7.5 credits. Sekedar informasi 1 credit itu setara dengan sekitar 27 jam total beban belajar.

Contoh kuliah umum teknis di Chalmers.
Contoh kuliah umum teknis di Chalmers.
Untuk kuliah non-teknis sendiri, di Chalmers disebut dengan Generic and Transferable Skills (GTS) Course. Secara mendasar, pendidikan doktoral diharapkan tidak hanya membentuk skill dan kemampuan si calon doctor secara akademis, tetapi si calon doctor juga diharapkan mampu mengamalkan ilmunya di masyarakat dengan membantu masyarakat memecahkan masalah-masalah interdisiplin yang akan dapat berkontribusi dalam pembentukan masyarakat yang madani dan berkelanjutan. Untuk itulah kuliah GTS ini diwajibkan di Chalmers. 

Beban mata kuliahnya pun bervariasi antara 1 credit per matakuliah hingga 3 credits per mata kuliah. Dampak lainnya dari mengikuti mata kuliah ini adalah kita dapat bertemu calon-calon doktor yang berbeda topik dan grup riset dengan kita dan seringkali dikemas dalam bentuk training atau seminar.

Selain kuliah, dalam alokasi 80 persen waktu tersebut, para calon doktor wajib melaksanakan penelitian. Bisa dibilang pekerjaan utama calon doktor adalah melakukan penelitian. Pengalaman saya secara pribadi, dari 80 persen alokasi waktu untuk Kuliah dan Neliti, 70 persen saya gunakan untuk Neliti. 

Di Swedia kolaborasi antara Universitas dan Industri sangat kuat sehingga biasanya penelitian ini tidak hanya dilaksanakan di kampus tetapi juga di fasilitas-fasilitas penelitian yang dimiliki oleh industri. 

Keuntungannya adalah para calon doktor bisa fokus dengan risetnya karena fasilitas yang ada sudah sangat mumpuni. Selain itu, di Chalmers sendiri setiap mahasiswa S3 akan mendapat Laptop/Personal Computer baru lho dan spesifikasinya di sesuaikan dengan kebutuhan si calon doktor tersebut. Berbahagialah untuk calon doktor yang sering melakukan simulasi komputer, karena akan diberikan mobile workstation yang mumpuni.

Beberapa contoh partner yang bekerja sama di salah satu Research Centre yang dimiliki Chalmers. Research Centre ini adalah tempat saya bekerja sehari-hari sebagai mahasiswa S3.
Beberapa contoh partner yang bekerja sama di salah satu Research Centre yang dimiliki Chalmers. Research Centre ini adalah tempat saya bekerja sehari-hari sebagai mahasiswa S3.
Kuatnya simbiosis antara industri dengan universitas di Swedia menjadikan industri sebagai partner penting penelitian mahasiswa S3, yang berperan tidak hanya sebagai penyandang dana penelitian namun juga berperan sebagai pengguna hasil penelitian tersebut. 

Dalam masa dilaksanakan penelitian, industri juga akan turut serta secara pro-aktif memberikan masukan dan arahan terkait penelitian yang sedang dilaksanakan. Adapun tujuannya adalah agar hasil penelitian yang dilakukan tidak hanya berkualitas secara akademis namun juga dapat bermanfaat untuk dunia industri. 

Contoh kuliah umum
Contoh kuliah umum
Jalan-jalan gratis ke Dublin, dibiayain kantor dan dihitung jam kerja. Tapi harus sambil mempresentasikan hasil riset juga.
Jalan-jalan gratis ke Dublin, dibiayain kantor dan dihitung jam kerja. Tapi harus sambil mempresentasikan hasil riset juga.
Kuliah dan Neliti sudah dibahas, nah selanjutnya mengenai aspek Kerja yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa S3 di Swedia. Mahasiswa S3 di Swedia biasanya diwajibkan untuk melakukan kerja sebesar maksimal 20 persen dari waktu kerja total yang bersangkutan. 

Kerja 20 persen ini cukup bervariasi, namun biasanya adalah mengajar, membimbing thesis mahasiswa S1/S2 dan lain sebagainya seperti memeriksa ujian ataupun pekerjaan lainnya terkait departemen, divisi atau industri di mana mahasiswa tersebut bernaung.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun