Jam 4 sore. Cuaca sedikit mendung, mungkin akan turun hujan. Sepertinya akan deras. Cuaca kaya’ gini enaknya ngapain yah… Mungkin bersantai sambil membaca buku bukan ide yang buruk. Ok, tapi kita buat kopi dulu.
Membaca merupakan hal yang jarang sekali terlihat pada anak-anak muda sekarang. Mungkin perhatian mereka lebih teralihkan pada hal lain yang terasa kurang bermanfaat. Membaca saat ini seakan menjadi barang yang langka. Dulu orang tua memang tegas menyuruh untuk rajin membaca. Memang harus diakui bahwa itu memang bukan hal yang menyenangkan. Tapi sekarang, membaca benar-benar bermanfaat. Sedikit miris melihat anak kelas 5 SD yang tersendat-sendat membaca. Aku seakan merasa keinginan mereka untuk membaca memudar seiring waktu. Jarang sekali terlihat anak-anak maupun remaja berbondong-bondong pergi keperpustakaan untuk menghabiskan waktu. Mereka lebih suka main komputer, ponsel, video games, dan lain sebagainya.
Membaca membawa keasikan tersendiri bagiku. Karena diwaktu membaca itu seakan membawa kealam imajinasi yang tak terbatas. Membaca sudah menjadi bagian dari kehidupan, karena aku sadar, cara manual yang efisien untuk mendapat dan memasukkan informasi ke otak lewat membaca. Melakukan scan begitu banyak buku sekaligus mencerna informasi yang ada. Dan dengan waktu yang sama otak melakukan visualisasi imajiner tentang apa yang kita baca. Cool, isn’t it?
Banyak orang bilang aku kutu buku. Well, screw that. Tapi sebenarnya aku sedikit pilih-pilih dengan buku bacaaku. Terus terang, aku tidak begitu menyukai novel. Cuma karya Tolkien yang sampai 5 buku habis terbaca. Buku yang kusukai itu tentang sejarah peperangan. Sedikit bisa menimbulkan pertanyaan bagi orang yang baru mengetahuinya. Iya, aku memang suka. Tentang perang dunia ke II, penaklukan oleh raja-raja terdahulu, sejarah tentang kerajaan-kerajaan kuno, invasi, operasi militer. Aku tidak tahu mengapa aku menyukainya. I think it’s fun to know and imagine how they world used to be.
Saya beruntung dilahirkan didalam keluarga yang suka membaca. Kakek seorang dosen, nenek pun guru, ayah seorang engineer yang memiliki koleksi buku-buku yang susah dimengerti bahasanya, dan ibu dengan ketat menyuruh banyak membaca.
Ketika saya sedang membaca, saya tidak akan peduli dengan sekeliling. Karena ketika membaca, waktu, ruang, imajinasi, dan pikiran adalah milikku sepenuhnya. I’ll be a part of my book. I love reading. And coffee with a book is a good combination.