Mohon tunggu...
Ipung Surya Perdana
Ipung Surya Perdana Mohon Tunggu... Desainer - All about it

Graduated from A state University in electrical engineering major. Former teacher at Educational Training Institution. Tutoring various subjects in computer such as, Ms. Office, Graphic Design, and Computer Aided Design. Now, working as Digital Illustrator and Typographer. Once an engineer, now a designer... Who said left brained person can't do art? Your arguments are invalid...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apakah SMK Siap Berwirausaha?

13 Oktober 2012   09:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:52 1227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Popularitas SMK semakin meningkat akhir-akhir ini. Salah satu pendongkrak popularitas SMK adalah diproduksinya mobil KIAT oleh siswa SMK. Dengan diluncurkannya mobil tersebut ke publik, pandangan dan animo masyarakat pada SMK juga semakin meningkat. Pada tahun-tahun yang lalu publikasi SMK ke publik memang kurang gencar. Tak heran banyak keunggulan dan produk-produk SMK tidak terekspos ke masyarakat. Sehingga pengetahuan masyarakat tentang SMK pun kurang. Sejatinya, banyak sekali produk-produk unggulan yang sudah diciptakan oleh siswa-siswi SMK.

Sekolah Menengah Kejuruan merupakan salah satu lembaga pendidikan di Indonesia yang mampu mencetak tenaga kerja terampil, profesional, dan mahir dalam bidang-bidang tertentu. Sehingga semua siswa yang lulus dari SMK dapat memiliki keahlian, siap untuk masuk dan bekerja ke dunia industri. Banyak bidang-bidang pekerjaan yang masuk kedalam cakupan SMK, antara lain : elektro, mesin, rancang bangun, pariwisata, ekonomi administrasi, farmasi, dan lain-lain. Sehingga memberikan banyak pilihan bagi siswa-siswi SMP yang ingin melanjutkan studi ke SMK. Memang tidak semua pilihan studi tersebut ada pada tiap kota dan kabupaten di Indonesia, tetapi pada dasarnya banyak pilihan-pilihan lain yang dapat menyalurkan siswa agar menjadi tenaga kerja terampil dan berintelektual tinggi. Tujuan pendidikan SMK juga tertuang pada pasal 3 ayat 2 Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990, secara mendasar Sekolah Menengah Kejuruan bertujuan untuk :


  1. Menyiapkan siswa/siswi untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional.
  2. Menyiapkan siswa/siswi agar mampu memilih karier, mampu berkompetensi dan mampu mengembangkan diri.
  3. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun masa yang akan datang.
  4. Menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif, adaptif dan kreatif.

Ada pertanyaan yang mendasar untuk SMK. Apakah siswa-siswi SMK mampu untuk berwirausaha? Tidak bisa kita pungkiri bahwa lulusan SMK akan semakin bertambah dari tahun ke tahun. Kompetisi untuk mendapatkan pekerjaan di dunia kerja dan industri juga akan semakin ketat. Terlebih lagi dalam “perebutan” posisi pekerjaan, lulusan SMK tidak hanya bersaing dengan sesama lulusan, tetapi juga mereka harus bersaing dengan lulusan universitas yang notabene memiliki ketrampilan dan prestise yang lebih tinggi. Tentu saja setiap lulusan SMK juga harus lebih berusaha untuk memperebutkan posisi di dunia kerja.

Salah satu faktor yang menarik untuk dikembangkan adalah mempertajam konsep kewirausahaan untuk siswa-siswi SMK. Jika dilihat secara umum, kemampuan dan ketrampilan teknis SMK dalam bidang tertentu memang cukup tinggi. Tetapi jika dilihat disisi lain seperti manajemen dan bidang pengelolaan usaha, SMK masih perlu diasah lagi. Keadaan ini dapat dilihat pada kurikulum dasar yang diterapkan pada SMK. Kurikulum yang diterapkan pada SMK mengacu pada beberapa aspek berstandar nasional. Keseluruhan aspek-aspek tersebut telah didesain untuk memberikan materi ajar yang meningkatkan ketrampilan siswa dalam dunia kerja. Mulai dari materi, praktik, sampai penerapannya dalam dunia kerja melalui praktik kerja industri (prakerin). Secara teknis, siswa-siswi SMK sudah memiliki ketrampilan yang cukup untuk masuk ke dunia kerja dan industri.

Dalam materi ajar SMK, ada materi (pelajaran) yang mengajarkan tentang kewirausahaan dan pengembangan usaha mandiri. Materi tersebut mencakup, perencanaan usaha kecil, pembukuan sederhana, sampai pengelolaan. Pelajaran tersebut memang sangat diperlukan di SMK, mengingat dalam materi ajar tersebut siswa diperlihatkan dan dilatih bagaimana mengelola usaha kecil mandiri. Pelajaran kewurausahaan bersifat adaptif dan tidak dapat berdiri berdiri sendiri. Pelajaran tersebut harus berintegrasi dengan mata pelajaran lain yang bersifat produktif. Dalam sebuah lingkungan sekolah (SMK), seluruh pelaku yang ada dalam lingkungan tersebut harus berusaha untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengetahui dan memahami konsep kewirausahaan. Memang secara mental siswa yang baru lulus dari SMK belum siap untuk bersaing didunia wirausaha. Tetapi setidaknya mereka memiliki kemampuan dan mengetahui apa yang terjadi dalam persaingan bisnis.

Dengan memberikan banyak dorongan dan publikasi produk-produk SMK, konsep kewirausahaan yang ada di kurikulum SMK juga akan semakin terasah. Disisi lain, kemampuan pemahaman siswa tentang dunia kewirausahaan dapat ditingkatkan. Seperti beberapa contoh yang dapat diterapkan di SMK, misalnya pameran ataupun bazaar. Dalam kegiatan-kegiatan tersebut siswa dapat mengetahui respon masyarakat terhadap produk yang dihasilkannya. Tidak terlepas pula bimbingan para guru untuk mengajarkan siswa bagaimana langkah selanjutnya dalam menanggapi reaksi konsumen terhadap produk tersebut.

Memang tidak semua jurusan di SMK dapat memaksimalkan konsep kewirausahaan. Karena ada jurusan di SMK yang memang dialokasikan untuk mencetak tenaga kerja terampil. Contohnya jurusan administrasi, perjalanan wisata, perhotelan, dan lain-lain. Tetapi dibagian jurusan lain di SMK dapat dilatih menjadi wirausahawan. Setidaknya pada bagian jurusan tersebut siswa-siswi SMK mampu menjadi entrepreneur muda dalam pengembangan dunia wirausaha untuk usaha kecil mandiri. Karena, jika mereka berhasil dalam usaha tersebut, mereka tidak hanya mampu membangun usaha sendiri tetapi juga mampu merekrut tenaga-tenaga kerja baru.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun