Moment perayaan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal yang dilakukan masyarakat muslim diseluruh dunia telah melahirkan berbagai macam aktifitas sosial yang berbeda-beda disetiap tempat. Sehingga mampu melahirkan sebuah tradisi dan menciptakan kebudayaan yang melekat pada suatu komunitas masyarakat tertentu.
Di Indonesia sendiri mafhum disebut dengan istilah Lebaran. Adalah salah satu hasil dari daya kreasi masyarakat dalam membangun tradisi dan budayanya sendiri, khusus, dan hanya bersifat lokalitas, yang kemudian menjadi satu ciri khas tertentu yang sering disebut dengan kearifan lokal. Dan ini berlaku mulai dari penyebutan istilahnya, cara merayakannya, sampai pada tradisi menu makanannya.
Kata Lebaran yang diambil dari Bahasa Jawa Lebar, yang berarti habis. maknanya habis disini adalah habis atau hilangnya dosa dan kesalahan antar manusia dari adanya proses saling memaafkan antara satu dengan yang lainnya. Karena Lebaran telah diyakini sebagai momentum yang spesial untuk saling memberi dan meminta maaf didalam masyarakat.
Semangat Lebaran ini mengajak kita untuk bisa berbesar hati dan ikhlas menghapus kesalahan orang lain dengan memaafkan dan memohonkan maaf atas kesalahan diri kita kepada orang lain. Yang pada gilirannya mampu mengantarkan kita menjadi manusia yang fitrah baik dihadapan Tuhan dan dihadapan sesama manusia.
Tradisi Lebaran telah mampu mengaktualisasikan nilai-nilai Ubudiyah (peribadatan) ke dalam ruang muamalah (aktifitas sosial) secara praktis dan aplikatif. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya aktifitas masyarakat didalamnya. Mulai dari ritual mudik (pulang kampung), sampai tersedianya menu opor ayam. Dan itu hanya terjadi di Indonesia.
