Pemerintah daerah Paniai kapan lagi memedulikan sumber daya manusia. Kini mahasiswa Paniai Bogor mereka mengungsi dari tempat tinggalnya. Kami memiliki 2 kontrakan yakni kontrakan Putra EMAWA Paniai dan kontrakan Putri. Kini pemilik rumah mengusirnya dari tempat tinggalnya. Akibat ketidakjelasan pembagian dana bantuan pendidikan dan dana pemondokan dari kabupaten Paniai.
Bogor, tanggal (29 April 2012) Dua kontrakan EMAWA Paniai Bogor masa kontrak/ tempat tinggal selama satu tahun telah berakhir. Dengan berakhirnya masa waktu kontrakan Pemilik kontrakan memberikan izin perpanjangan waktu untuk tempat tinggalnya. Saat itu kami berjanji kepada pemilik kontrakan bahwa bapak sabar menunggu ya karena dalam waktu yang dekat pemerintah daerah akan datang membayar untuk perpanjangan masa kontrakannya. Saat itu kami juga mengatakan sementara Pemerintah Daerah menyerahkan dana pendidikan di kota study lain.
Pemilik kos tidak sabar menunggu dengan janji yang pernah kami sampaikan kepada pemiliknya kini dia mengusir dari tempat tinggalnya. Dengan nada keras kamu keluar dari tempat ini. Saya suda lama menunggunya. Kini suda tiga bulan berjalan mulai dari bulan April sampai dengan bulan Juni k tinggal dengan gratis. Dia membuang alat pelengkapan kulia,Pakaian,alat dapur dll.
Kami tidak komentar apa – apa. Mengapa alasannya tepat bagi pemilik kontrakan/rumahnya. Dia menuntut haknya sebagai pemiliknya. Kini empat puluh lima (45) mahasiswa Paniai tidak memiliki tempat tinggalnya. Buku kuliah tertumpuk di di luar rumah.
Dengan kondisi nasip seburuk yang kami alami saat ini mahasiswa Paniai Bogor berakibat dari ketidakpedulian Pemerintah Daerah Kabupaten Paniai terhadap SDM untuk generasi berikutnya.
Koordinator Semuel Nawipa putra daerah kecamatan Agadide Komopa DKK dengan nada kesal mengatakan kami adalah putra daerah Kabupaten Paniai. Saya termasuk sala – satu putra daerah kecamatan Agadide Kabupaten Paniai.
Apakah Kecamatan Agadide termasuk sala – satu Kecamatan yang berada di Kabupaten Paniai atau tidak ?.
Karena saya koordinator menghubungi bendahara Dinas Sosial Kabupaten Paniai sekaligus koordinator pelaksana lapangan pembagian dana bantuan daerah Bapak Sem Pekei S.Sos setiap kali menelpon dia mengabaikan dan tidak pernah angkat telpon. Kami menghubungi melalui SMS “ bapak dimana hak kami dana pendidikan untuk mahasiswa Paniai Kota Study Bogor, menjawabnya :” Ko Siapa Sebenarnya,saya tidak kenal ko ” ko asal kecamatan dari mana. Itulah ungkapan seorang pejabat publik Sem Pekei S.Sos bendahara Sosial sekaligus Koordinator pelaksana pembagian dana pendidikan bantuan daerah Kabupaten Paniai.
Beberapa sumber jelas “ mahasiswa Paniai se – Nusantara telah terealisasikan. Di mana hak kami yang bisa kami miliki. Hak tempat tinggalnya. Apakah kami beda dengan mahasiswa kota study lain se - Nusantara ?. Kami hanya mendengarkan isu - isu saja.
Suda 16 tahun Kabupaten Paniai berjalan. Muncullah sebuah pertanyaan adalah selama 16 tahun berjalan kapan mahasiswa Paniai Bogor pernah membuat kasus terhadap Pemerintah Daerah Kabupaten Paniai ?. Pertanyaan tersebut harus di jawab oleh tim pelaksana.
Pada tahun 2012,pembagian dana pendidikan melewatkan bagi kota study Bogor. Kini bapak Sem Pekei S.Sos menyusahkan kami untuk tempat tinggalnya dan tidak mendapatkan hak yang kita bisa memilikinya. Seperti kota study lain mahasiswa Paniai se - Nusantara terutama hak untuk tempat tinggalnya.
Dengan demikian sampai saat ini, bendahara Sosial Kabupaten Paniai sekaligus tim pelaksana Lapangan pembagian dana pendidikan tugas akhir, bantuan dana peraktek kerja lapangan (PKL) dan bantuan dana pemondokan dari Kabupaten Paniai bagi kota study Bogor tidak terealisasikannya.
Kami memintah dan menunggu kepada Bapak Sem Pekei S.Sos untuk memberikan alasan jelas atas tidak memberikan dana bantuan daerah dari Kabupaten Paniai pada tahun 2012 bagi mahasiswa Paniai Bogor.
"Tuhan Allah akan memberkati kalian"