Mohon tunggu...
Ipmawan
Ipmawan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Tak perlu kita berjibaku mempertahankan fakta yang kita lontarkan, itulah kelebihan FIKSI

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Museum Wayang Sendang Mas

10 Agustus 2010   07:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:09 1009
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_221549" align="alignleft" width="300" caption="Replika Pendopo Si Panji"][/caption]

Di lokasi bekas Pusat Pemerintahan Kabupaten Banyumas, selain ada replika Pendopo Si Panji, juga terdapat Museum Wayang Sendang Mas Banyumas. Museum ini diresmikan oleh Ketua Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia (Senawangi) pada tanggal 31 Desember 1983. Tahun 1984 dikelola oleh Kepala Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Banyumas. Pada tanggal 20 Mei 1985 pengelolaannya diserahkan kepada Yayasan Seni Budaya Sendang Mas. Mulai tanggal 31 Juli 1989 museum ini dikelola sebagai asset wisata budaya di Kabupaten Banyumas oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Banyumas.

Sebelum backpacking ke tempat yang jauh, saya sempatkan main ke museum tersebut. Lokasinya bisa ditempuh kurang lebih 45 menit dari Universitas Jenderal Soedirman. Dari Sokaraja terus ke selatan, satu lokasi dengan bekas alun-alun Banyumas.

[caption id="attachment_221555" align="alignright" width="300" caption="Museum Wayang Sendang Mas"][/caption]

Bekas bangunan Ibukota Banyumas sendiri (Pendopo Si Panji) adalah sesuatu yang menarik. Jadi, dahulu Ibukota Kabupaten Banyumas, ya di Banyumas. Lalu, ketika Bupati Banyumas dijabat oleh Raden Sujiman Martodirjo Gondo Subroto (1933-1950) dipindahkan ke Purwokerto. Prosesi pemindahannya tidak boleh melintasi sungai serayu, sehingga harus memutar ke Semarang.

Museum Sendang Mas sendiri kependekan dari Seni Pedalangan Bayumas, untuk menamai wayang gagrak banyumasan yang berbeda dengan gagrak ngayogyakarta maupun Surakarta. Bagong di gagrak ngayogyakarta maupun Surakarta disebut Bawor pada gagrak banyumasan. Gending yang dipakai pun bukan sulukan maupun pangkur dan yang lain-lainnya, melainkan gending kembangglepang dan gending-gending Banyumasan lainnya.

[caption id="attachment_221557" align="aligncenter" width="300" caption="Gamelan, salah satu koleksinya"][/caption]

Selain lokasinya di dalam komplek replika Pendopo Si Panji, yang sangat mudah dicari, harga tiket masuknya pun cukup murah. Hanya 500 perak per pengunjung kita sudah disuguhi berbagai macam jenis wayang dari wayang kulit, wayang suket, sampai wayang golek. Selain itu, kita dapat melihat panggung pementasan wayang lengkap dengan gamelannya. Sungguh, panggung yang sudah sangat jarang pada era modern sekarang ini.

Museum Sendang Mas ini sangat bagus untuk melestarikan budaya-budaya lokal yang terancam punah, dan semoga saja budaya pewayangan tidak menjadi isi museum saja. (Ipmawan Bachtiar)

[caption id="attachment_221558" align="aligncenter" width="300" caption="Gambar Dinding Tokoh Pewayangan"][/caption]

NB: Semua Foto adalah Dokumen Pribadi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun