Mohon tunggu...
Mohammad Irfan Ramly
Mohammad Irfan Ramly Mohon Tunggu... -

yang menyapa dari timur indonesia dengan keyakinan sederhana untuk terus melakukan hal - hal baik yang menyenangkan. selalu bergerak. mena !!!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

@IDcerita : Membangun Generasi " Indonesia" Melalui Cerita

21 Februari 2011   11:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:24 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12982855511470926599

Sejak mengetahui tentang Indonesia Bercerita melalui jejaring sosial twitter dan secara tidak sengaja ikut berpartisipasi dalam program #22hari220cerita saya merasa sangat tertarik dengan misi dari @bukik atau Mas Budi Setiawan dengan kelima temannya untuk kembali memasyarakatkan kebiasaan “mendidik melalui cerita”. program ini mengundang partisipasi dari setiap orang yang tertarik baik orang tua, guru, pencerita maupun penulis cerita untuk menyediakan cerita anak yang kemudian akan dishare secara online melalui facebook juga membuat cerita anak dalam bentuk mp3.

Dalam kerangka pemahaman yang sederhana, Indonesia Bercerita adalah sebuah gerakan kepedulian sekelompok orang yang melihat realitas bahwa anak Indonesia harus mendapatkan perhatian serius guna melahirkan generasi yang memiliki karakter yang ideal sesuai perkembangan zaman. Ideal menurut siapa? Jawabannya adalah menurut ukuran pengalaman hidup kebanyakan orang yang dituang ke dalam bentuk cerita sederhana dengan kandungan pesan positif yang dapat dipetik sebagai pelajaran. Indonesia Bercerita adalah sebuah upaya positif yang harus didukung oleh kita semua dalam rangka menciptkan identitas/kepribadian generasi muda yang sesuai dengan nilai-nilai leluhur yang menjadi dasar tatanan hidup masyarakat, berbangsa dan bernegara.

Lahir dan besar di Ambon dalam tata masyarakat dengan Ekonomi kelas menengah ke bawah membuat saya dibesarkan tanpa budaya “dongeng atau cerita” sebelum tidur tapi hal tersebuit bukan kemudian membuat “cerita” menjadi jauh dan tidak dimiliki sebab dalam tata masayarakat timur, mitos “konon” adalah sebuah karakter budaya yang ditanamkan dalam diri seorang anak untuk tidak melakukan hal–hal tertentu seperti misalnya konon seorang anak tidak bermain diluar rumah ketika waktu magrib tiba karena bila dilakukan balasannya adalah akan diculik oleh “suangi” yang adalah semacam makhluk jadi–jadian yang bentuknya menyeramkan, semua visualisasi dalam cerita “konon” tersebut maksudnya adalah untuk menakuti nakuti anak – anak untuk tidak melakukan sesuatu yang tidak dikehendaki orang tua seperti berkeliaran setelah mandi di waktu magrib dan lebih baik pergi ke mesjid untuk sholat agar dilindungi dari makhluk jadi–jadian yang diceritakan. Cerita – cerita tersebut terbukti berhasil, saya adalah salah satu anak yang percaya dengan cerita–cerita “konon” semacam itu atau lebih dikenal dengan cerita “pamali” dalam masyarakat Ambon.

Dengan mengkonsumsi sebuah cerita yang baik, seorang anak juga akan memiliki karakter yang baik dengan memetik nilai yang terdapat didalam cerita tersebut, nilai–nilai tentang pengorbanan, tolong menolong, kerja sama dan masih banyak lagi. intinya Indonesia bercerita harus didukung karena pada kenyataanya kita hanya akan harus sepakat bahwa regenerasi akan terjadi sehingga anak sebagai bakal calon generasi baru yang akan mengampil tempat orang dewasa dan orang tua harus dipersiapkan sedini mungkin dengan sekali lagi melalui hal–hal positif bukan sinetron–sinetron yang lebih sering membunuh kesadaran kritis anak atau takhayul ujian nasional yang terlalu kaku untuk sebuah pola perkembangan anak yang harusnya fleksibel sesuai dengan taantangan kebutuhan zaman.

Kemarin disebuah warnet datang segerombolan anak usia pelajar SD-SMP, mereka duduk berjejer mengisi billing yang kosong dan dan salah satunya berjarak kurang dari satu langkah dengan tempat saya. Anak perempuan yang ternyata berusia 10 tahiun tersebut membuka facebook dan youtube lalu cekikikan menonton video boyband korea yang sedang digemarinya mungkin, iseng saya menyapa dan memintanya membuka dan ikut me”like” fan page Indonesia bercerita di facebooknya.

Tiba – tiba anak itu berteriak untuk beberapa temannya yang tidak jauh dari tempatnya. “ eh eh… coba kamong buka Indonesia bercerita, akang cerita bagus – bagus paskali. “ (eh… eh… coba kalian buka Indonesia bercerita, ceritanya bagus – bagus sekali)

Saya tersenyum – senyum dengan harapan semoga semakin banyak anak – anak Indonesia yang mengetahui gerakan Indonesia bercerita yang setidaknya bisa menjadi salah satu pilihan filterisasi atas kuatnya arus transformasi informasi melalui kecanggihan teknologi dimana untuk itu ternyata butuh kesiapan sumber daya manusia yang baik untuk bisa ikut berpartisipasi didalamnya karena bila tidak: kita hanya akan menjadi orang–orang kalah yang terombang–ambing teknologi yang tidak lebih cepat dari wawasanb berpikir kita untuk mengelola segala hal yang kita hadapi baik hari ini maupun masa datang.

Terakhir, salam hormat untuk masbudi setiawan dan semua teman, sukses untuk jadi nominasi #klikhati – nya, sukses juga untuk program #FAYA yang sangat mengusik hati untuk bisa segera berpartisipasi. Bila ada pertanyaan mengapa judul tulisan ini indonesianya di pakekan tanda petik adalah semata - mata karena sebagai sebuah konsep Indonesia kita sudah terlalu sering disalah tafsirkan sehingga semoga lewat indonesia yang berada didalam tanda petik itu keaslian dan kemurniannya bisa terjaga dan semata - mata adalah untuk kepentingan bangsa dan begara (yang bukan sekedar pemerintah).

Dari Ambon, timur Indonesia kita saling mendukung menuju Indonesia kita yang lebih baik. Amin :)

---

Info :

visit : http://indonesiabercerita.org/

follow twitter @iDcerita

facebook http://www.facebook.com/IndonesiaBercerita

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun