Mohon tunggu...
Iwan Permadi
Iwan Permadi Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja kreatif televisi dan Guru Bahasa Inggris

a freelance tv creative

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Catatan "Opening Act" Presiden Jokowi di Asian Games 2018

28 Agustus 2018   13:23 Diperbarui: 28 Agustus 2018   13:49 1080
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyaksikan kembali frame by frame  opening act atau opening  gimmick  Presiden Jokowi sebagai pengantar pembuka opening ceremony Asian Games 2018 yang berdurasi sekitar lima menit, kita disajikan kerja para master audio visual yang secara runut, rinci dan detail menggambarkan perjalanan Presiden Jokowi dari Istana Bogor ke Stadion GBK (Gelora Bung Karno) dimana beliau sempat menaiki moge (motor gede) yang menghebohkan itu. 

Penulis mengamati ada sekitar lebih dari 200 frame dari short introduction itu yang tidak mudah untuk dibuat dan dipersiapkan namun nyatanya sangat enak untuk ditonton dan kita patut mengapresiasi kerja keras para sineas dan tentu saja Pak Jokowi, jajaran paspamres dan kepolisian sehingga membuat video pendek itu akan jadi kenangan indah dan memorable bagi yang menontonnya.

Kalau diperhatikan setiap frame shot yang dibuat nyata memang disebut  moving pictures bukan still photo dimana karakternya berpose saja namun ada gerakan baik subjeknya atau kameranya. Dan setiap perpindahan gambar terasa ada jahitan yang tidak lepas karena selain ada establishing shot, juga ada reestablishing shot dan diambil dari angle/sudut gambar yang bervariasi sehingga tidak membosankan. 

Sepertinya sutradara video pendek ini paham benar gambar dan shot apa yang musti diambil lalu juga memperhitungkan bagaimana editingnya sehingga durasi shot dan pesan shot itu tersampaikan.

Ini yang disebut dengan pictorial continuity atau ketersambungan gambar satu dan lainnya sehingga jahitan gambar tidak lepas dan juga tidak melupakan penonton yang merupakan bagian terpenting dari tayangan ini tidak merasa jenuh dan capek melihat gambar-gambar yang tidak perlu, berlebihan dan asal buat. Pictorial continuity memang intinya mempunyai konsep gambar yang bercerita , to show not to tell. 

Karakter masuk dan keluar gambar juga tertata rapi tidak terlepas, adegan dari long shot, midshot dan close up juga sangat terukur sehingga penonton paham bahwa mereka ada dalam kesatuan sekwen, padahal waktu shooting dan persiapannya tidak selancar dan semudah itu dibuatnya. Kerja keras yang patut kita acungi dua jempol untuk karya anak bangsa untuk bangsa sendiri di ajang internasional yang mendapatkan sorotan dunia dan manca negara.

Pesan dan kesan dari video pendek ini jelas menggambarkan betapa luas dan kayanya Indonesia dulu dan sekarang. 

Dari Istana Bogor yang nampak elok menggambarkan masa lalu negeri ini yang hingga saat ini rakyatnya masih menghargai warisan masa lalu, iring-iringan mobil presiden dan pengawalnya menggambarkan kedudukan Presiden yang terhormat namun tetap ramah kepada rakyatnya, riuh-rendah para pendukung Indonesia dengan dominasi para milineal yang kelak akan jadi pewaris negeri ini, bendera dan umbul-umbul warna merah putih menggambarkan Indonesia dan lambang negaranya, pelajar menggunakan baju pramuka dan diberikan jalan untuk menyeberang menggambarkan Presiden memberikan contoh bagaimana seharusnya menghargai pejalan kaki dan keterampilan menggunakan motor gede dengan kecepatan seperlunya dan keahlian menggunakannya juga bisa berarti tidak hanya bisa mengendarainya namun juga merekayasanya (memberikan nilai tambah) dengan adegan mengangkat satu bannya. 

Dan pesan lainnya seperti keputusan menggunakan sepeda motor dan tidak mengganggu jalan para suporter Indonesia seperti menjadi pertanda pemimpin yang baik harus bisa mencari jalan alternatif untuk mencapai tujuannya dan tidak mengganggu harmoni rakyatnya, dan banyak pesan lainnya.    

Tidak lupa juga penggunakan backsong yang variatif dari penggambaran kedudukan Presiden sebagai Pemimpin negara dengan musik yang lebih orkestra hingga musik cadas untuk gerakan meliuk-liuk menghindari macetnya Jakarta menggunakan motor gede, kita patut apresiasi karena sebagai lambang negara, Presiden tidak tabu dengan musik anak muda yang mengandung nuansa perubahan dan out of the box ini.

Semoga para sineas dan kreatif video opening gimmick ini terus meningkatkan karyanya dan kelak akan dihasilkan produk yang lebih baik dan lebih magnificent bukan hanya kelak hanya tertulis dalam curriculum vitae (cv) pribadi tapi juga untuk pencapaian fenomenal bangsa ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun