Mohon tunggu...
ipak sinantin
ipak sinantin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi, mahasiswi

Mahasiswi Universitas Islam Sumatera Utara, Fakultas Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cara Mencegah Penyakit Hati, Mulailah dari sekarang!

15 Desember 2022   22:27 Diperbarui: 15 Desember 2022   22:37 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyakit hati lebih berisiko terjadi pada orang yang menjalani gaya hidup kurang sehat. Ketika hati sudah rusak parah, fungsi hati bisa terganggu secara permanen. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk melakukan beberapa langkah sederhana sebagai cara mencegah penyakit hati.

Hati adalah organ yang berfungsi untuk membantu proses pencernaan dan membersihkan tubuh dari zat-zat beracun. Organ ini juga berperan penting dalam membentuk daya tahan tubuh dan proses pembekuan darah.

Saat terkena penyakit hati, fungsi organ ini akan terganggu dan bisa menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Itulah alasan mengapa penting bagi setiap orang untuk selalu menjaga kesehatan hatinya.

Berbagai Penyebab Penyakit Hati
Penyakit hati bisa disebabkan oleh banyak hal, di antaranya:

1. Terlalu banyak mengonsumsi gula
Hati memang membutuhkan gula dalam bentuk fruktosa untuk memproduksi lemak. Namun, jika asupan gula terlalu banyak, hal ini bisa menyebabkan penumpukan lemak di hati dan meningkatkan risiko terjadinya penyakit hati yang disebut non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD).

2. Kelebihan berat badan
Selain karena kelebihan gula, obesitas atau kelebihan berat badan juga dapat meningkatkan risiko terjadinya penumpukan lemak pada hati. Jika tidak ditangani dengan tepat, obesitas bisa menyebabkan kerusakan hati yang serius, termasuk sirosis.
Seseroang bisa mengalami obesitas, jika mereka terlalu sering mengonsumsi makanan atau minuman berkalori tinggi dan banyak mengandung gula dan lemak trans atau lemak jenuh. Makanan tersebut bisa berupa gorengan, kue, es krim, fast food, dan minuman bersoda.
3. Kelebihan vitamin larut lemak
Jumlah asupan vitamin larut lemak yang terlalu tinggi, seperti vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K, bisa membuat vitamin tersebut menumpuk di dalam tubuh dan memicu keracunan. Kondisi ini bisa menimbulkan kerusakan pada organ hati.

Idealnya, jumlah asupan harian vitamin A yang direkomendasikan bagi orang dewasa adalah sekitar 600700 mikrogram, vitamin D dan vitamin E sebesar 15 mikrogram, dan vitamin K sebesar 55 mikrogram.
4. Penggunaan jarum yang tidak steril
Penyakit hati, seperti hepatitis, bisa terjadi akibat infeksi virus hepatitis, misalnya virus hepatitis B dan hepatitis C. Infeksi ini umumnya terjadi akibat penggunaan jarum yang tidak steril atau bergantian dengan orang lain.

Selain itu, virus hepatitis juga bisa menular melalui kontak fisik dengan pasien yang terpapar virus tersebut, paparan cairan tubuh pasien hepatitis, seperti darah, air liur, urine, serta melalui hubungan seksual yang berisiko, yakni hubungan seks tanpa kondom dan sering berganti pasangan.

5. Efek samping obat-obatan
Hampir semua obat-obatan yang Anda konsumsi akan diolah di dalam hati. Jika obat yang dikonsumsi dosisnya terlalu tinggi atau digunakan dalam waktu yang terlalu lama, hal ini bisa berisiko menyebabkan efek samping berupa gangguan fungsi hati.

Oleh sebab itu, Anda perlu membaca petunjuk penggunaan obat dengan seksama dan konsumsilah obat-obatan sesuai rekomendasi atau anjuran dokter.
6. Konsumsi suplemen herba berlebihan
Iming-iming kualitas suplemen herbal atau alami tetap tidak menjamin keamanan produk tersebut sepenuhnya. Beberapa suplemen herbal yang mengklaim dapat memperbaiki fungsi hati pun juga belum terbukti secara medis.

Sebaliknya, sebagian obat-obatan herbal, seperti cascara, kaparal, comfrey, kava, dan ephedra, justru bisa membahayakan organ hati. Jadi, sebaiknya berhati-hatilah dalam mengonsumsi suplemen herbal, apalagi jika Anda menderita penyakit tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun