Jaringan, sebuah kata yang tidak asing dalam kehidupan sehari-hari. Lantas apakah dengan begitu kata ini familiar di telinga seluruh umat manusia? Mungkin bagi sebagian orang, mereka hanya pernah mendengar kata ini, tidak benar-benar memahami arti dari kata jaringan.Â
Di sini penulis akan menjelaskan tentang apa itu jaringan serta jaringan yang ada pada hewan dan manusia, serta jaringan mana yang lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.
Pengertian Jaringan
Dalam biologi, jaringan berarti sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama dan saling melengkapi untuk suatu fungsi fisiologi yang sama yaitu membentuk organ.
 Jaringan yang dimiliki oleh organisme memiliki pembagian tugas untuk setiap kelompok sel-selnya.Â
Pengertian Adaptasi
Adaptasi adalah cara organisme mengatasi tekanan lingkungan di sekitarnya untuk bertahan hidup. Organisme yang mampu beradaptasi dengan baik terhadap lingkungannya mampu untuk memperoleh air, udara dan nutrisi, mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti suhu, cahaya, dan panas, mempertahankan hidup dari musuh alaminya, bereproduksi serta merespon perubahan yang terjadi di sekitarnya.
Organisme yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya akan bertahan hidup, sedangkan yang tidak mampu beradaptasi akan menghadapi kepunahan atau kelangkaan jenis.
Jaringan hewan
Jaringan hewan adalah sekumpulan sel (bukan hanya satu tetapi beberapa) yang memiliki fungsi yang sama membentuk sebuah jaringan organ hewan. Struktur jaringan hewan pada dasarnya sama dengan manusia. Namun, ada bagian-bagian yang membedakan.
Pada hewan terdapat empat jaringan. Jaringan tersebut yaitu Jaringan epitelium, ikat, otot, dan saraf.
1. Jaringan Epitelium
Jaringan epitelium merupakan jaringan yang menutupi dan membatasi permukaan batang tubuh berupa organ, rongga dan saluran yang terletak di dalam tubuh. Epitelium pipih memiliki fungsi untuk melindungi dan membungkus jaringan yang terletak di bawahnya. Selain itu epithelium juga menerima rangsang pada indra hewan.
2. Jaringan Ikat
Jaringan ikat memiliki fungsi sebagai penghubung antar jaringan, penunjang tubuh, berperan dalam suhu tubuh, dan mekanisme pertahanan regenerasi. Ciri yang paling mendasar pada jaringan ini adalah terdiri dari bahan interseluler yaitu diantara sel yang disebut matriks. Matriks ini merupakan serat-serat yang tidak teratur bentuknya.
3. Jaringan Otot
Jaringan otot hewan sama seperti jaringan otot manusia. Jaringan otot merupakan sel dan serat yang tersusun bertugas menggerakkan anggota tubuh. Pada proses bergeraknya ada yang sadar dan ada yang tidak sadar. Serat otot mengandung filamen aktin dan miosin. Aktin dan miosin adalah kontraktil yang memberikan kemampuan untuk memanjang dan memendekkan otot. Jaringan otot terbagi menjadi 3 yaitu jaringan otot lurik, polos, dan jantung.
a. Otot Lurik ( otot rangka )
Otot lurik adalah otot yang membentuk daging pada tubuh hewan. Otot lurik berbentuk silindris dan sangat panjang tetapi tidak mempunyai cabang pada ujungnya. Otot lurik bergerak di bawah kesadaran, oleh karena itu, jika digunakan terus menerus otot ini akan mengalami kelelahan. Sel-sel otot lurik mengandung saraf yang berasal dari saraf pusat. Otot lurik dapat berkontraksi dengan cepat dan kuat. Otot lurik dapat ditemukan pada sebagian besar otot rangka.
b. Otot Polos
Sel-sel otot polos memiliki bentuk seperti gelendong dengan panjang antara 20-500 milimikron. Inti selnya hanya satu dan terletak pada bagian tengah sel. Kontraksi pada otot polos dipengaruhi oleh saraf yang asalnya dari sistem saraf otonom.
c. Otot Jantung
Otot jantung merupakan gabungan dari otot lurik dan otot polos. Keadaan susunan otot jantung memperlihatkan susunan otot lurik, tetapi cara kerja otot jantung seperti otot polos, berkontraksi secara ritmis dan otomatis.
4. Jaringan Saraf
Jaringan saraf membentuk sistem saraf. Hewan juga memiliki saraf untuk bergerak. Sistem saraf sangat peka dengan keadaan sekitar, sehingga saraf mengendalikan otot gerak hewan. Jaringan saraf terdiri dari sel saraf yang disebut neuron. Neuron mendapatkan makanan melalui neuroglia yang terdapat di sekitarnya. Neuron mempunyai badan sel, dendrit dan neurit.
Jaringan Tumbuhan
Jaringan tumbuhan merupakan sel-sel dengan tujuan yang sama yaitu untuk membentuk suatu energi pada tumbuhan. Berbeda dengan jaringan hewan, jaringan tumbuhan terdiri dari sel meristem, suatu analog dari sel punca milik hewan.
Pada jaringan tumbuhan terdapat dua jaringan yaitu jaringan meristem dan dewasa.Â
1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang aktif membelah. Jaringan ini terdapat di ujung akar dan biasanya disebut meristem apikal. Sel-sel penyusunnya berdinding tipis, penuh dengan protoplasma, dan vakuolanya relatif kecil. Meristem dibedakan menjadi tiga yaitu meristem primer, sekunder dan promeristem. Sel meristem memiliki sitoplasma berukuran besar dan juga dinding sel yang tipis. Pertumbuhannya akan menghasilkan ranting-ranting baru, perpanjangan akar, pembentukan bunga.
a. Meristem primer
Jaringan meristem primer adalah kumpulan sel yang berkembang dari sel embrionik. Sel ini berada di ujung tumbuhan, misalnya ujung akar, ujung batang, dan ujung daun. Jaringan ini mempengaruhi sistem pertumbuhan tumbuhan itu.
b. Meristem sekunder
Jaringan sekunder sering disebut meristem lateral karena letaknya di samping organ tumbuhan. Meristem primer mengalami pertumbuhan ke atas atau ke bawah, sedangkan jaringan sekunder mengalami pertumbuhan ke samping dan membesar.
c. Promeristem
Promeristem adalah jaringan meristem yang telah ada sejak tumbuhan masih dalam tingkat embrio.
2. Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah tidak aktif. Jaringan dewasa terbentuk dari proses diferensiasi sel-sel meristem, baik primer maupun sekunder. Jaringan dewasa dibagi menjadi jaringan parenkim, epidermis, jaringan penyokong (kolenkim dan sklerenkim), dan jaringan pengangkut (xilem dan floem).
a. Jaringan Parenkim
Jaringan parenkim atau juga disebut jaringan dasar adalah jaringan dasar yang dimiliki semua tumbuhan. Parenkim terdapat di akar, batang, daun dan xilem floem. Jika ada bagian dari organ mengalami kerusakan, maka bagian yang rusak tadi akan diganti dengan jaringan yang baru. Sel parenkim berfungsi dalam fotosintesis, sekresi, respirasi, dan dalam penyimpanan cadangan makanan dan air
b. Jaringan Kolenkim
Jaringan kolenkim atau jaringan penguat adalah jaringan dari bagian sudut dinding sell. Jaringan kolenkim tidak memiliki protoplas dan dinding sekunder, tetapi dinding primernya mengalami penebalan. Dinding sel primer jaringan kolenkim tidak berlignin sehingga jaringan ini menjadi penopang bagi organ-organ muda.
c. Jaringan Sklerenkim
Jaringan sklerenkim berfungsi menopang organ-organ tua. Berdasarkan bentuknya, jaringan sklerenkim dapat dibagi menjadi dua macam yaitu fiber dan sklereid. Fiber memiliki bentuk seperti pita panjang yang kuat sehingga dapat dimanfaatkan sebagai tali. Sedangkan sklereid memiliki bentuk yang tidak beraturan. Jaringan sklereid dapat dilihat pada kulit yang melindungi biji.
d. Jaringan Xilem
Jaringan xilem merupakan jaringan yang mengangkut air dan mineral dari dalam tanah dan dibawa menuju ke daun untuk diolah menjadi makanan melalui proses fotosintesis. Jaringan xilem dibagi menjadi dua yaitu xilem primer dan xilem sekunder.Â
e. Jaringan Floem
Jaringan floem mengangkut hasil fotosintesis untuk diedarkan ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Jaringan ini dibagi menjadi dua jenis yaitu floem primer dan sekunder, sama seperti xilem.
Lantas dari penjelasan diatas, penulis mengambil kesimpulan jika adaptasi hewan lebih mudah daripada adaptasi tumbuhan. Hal ini karena hewan memiliki otot sehingga dapat bergerak aktif. Oleh karena itu, hewan berpindah tempat sehingga dapat lebih mudah beradaptasi dengan lingkungannya, selain itu hewan juga dapat memperoleh makanan lebih mudah dibanding tumbuhan karena dapat bergerak. Adaptasi tumbuhan sendiri juga tidak buruk, sama seperti hewan yang memiliki bagian tubuh yang membantu adaptasi seperti memiliki bulu, dapat menggulung, memiliki punuk atau dapat berubah warna sesuai lingkungan. Tumbuhan pun dapat beradaptasi dengan cara tersebut seperti memiliki duri atau dapat mengatup.
Jadi bagaimana menurut kalian? Mana yang lebih mudah beradaptasi? Hewan atau tumbuhan? Sekian artikel dari penulis kali ini, kritik dan saran terbuka.
Daftar Pustaka :
1. Sari, Novita.2018.Jaringan Hewan -- Pengertian, Struktur, Gambar, dan Contoh.https://rumus.co.id/jaringan-hewan/
2. Sari, Novita.2019.Jaringan Tumbuhan.https://rumus.co.id/jaringan-tumbuhan/
3. Wikipedia.2019.Jaringan.https://id.m.wikipedia.org/wiki/Jaringan
4. Wikipedia.2019.Adaptasi.https://id.m.wikipedia.org/wiki/Adaptasi