Mohon tunggu...
ioanes rakhmat
ioanes rakhmat Mohon Tunggu... Ilmuwan - Science and culture observer

Seorang peneliti lintasilmu, terus berlayar, tak pernah tiba di tujuan, pelabuhan selalu samar terlihat, the ever-expanding sky is the limit.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Temuan Terkini WHO Terkait Asal-usul Covid-19 di Wuhan, dan Mutasi Mutakhir Coronavirus

17 Februari 2021   22:17 Diperbarui: 18 Februari 2021   09:10 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasar seafood Huanan di Wuhan. Getty Images

Tim WHO ke depannya akan fokus pada penelitian terhadap "mata rantai dingin" ("cold chain") sebagai medium penyebaran virus, yakni mata rantai pengangkutan, pemasokan dan perdagangan makanan-makanan yang dibekukan. Mata rantai ini melibatkan tempat-tempat lain di China dan kawasan-kawasan perbatasan dengan negara-negara Asia Tenggara.

Nah, uraian di atas menunjukkan berbagai usaha keilmuwan yang terarah ke masa satu atau dua tahun lalu terkait awal pandemi Covid-19. Selanjutnya, perlu kita ketahui juga apakah virus SARS-CoV-2 masih terus bermutasi pada saat ini. Jawabnya jelas, ya mutasi terus berlangsung. Ikuti pemaparan berikut.

Bermutasi Konvergen

Di beberapa negara bagian Amerika Serikat ditemukan tujuh varian virus SARS-CoV-2 yang berasal dari garis-garis silsilah yang berbeda, telah BERMUTASI KONVERGEN. Artinya, 7 varian virus corona ini telah mengalami mutasi ke arah yang sama, yaitu mutasi pada SATU GEN yang berpengaruh pada cara virus masuk ke dalam sel-sel manusia.

Persisnya mutasi yang sama ini terjadi pada asam amino yang ke-677 pada protein-protein "spike" tujuh varian virus ini. Protein-protein "spike" virus corona sendiri terdiri lebih dari 1.200 molekul yang membentuk rantai terlipat, yang menjadi unit-unit dasar ("building blocks") pembangun virus yang hidup.

Dari tujuh varian virus yang bermutasi konvergen ini, varian dari garis silsilah yang sama dideteksi (lewat sekuensing genetik) paling awal pada 1 Desember 2020. Lalu, beberapa minggu kemudian, sampai akhir Januari 2021, semuanya menjadi lebih umum mendominasi, di Lousiana. 

Bahkan di negara bagian New Mexico, varian yang bermutasi pada protein ke-677 ditemukan lebih awal lagi, Oktober 2020. 

Enam varian dari garis silsilah yang berbeda, yang bermutasi mandiri dan berkonvergensi pada mutasi gen yang sama, ditemukan di beberapa negara bagian yang lain.

Temuan 7 varian virus mutan itu berasal dari sekuensing genetik terhadap kurang dari 1% sampel-sampel test SARS-CoV-2. Bayangkan, kurang dari 1% sampel test! Kalau sampel test yang dilakukan sekuensing genetik lebih banyak, jauh di atas 1%, tentu akan ditemukan jauh lebih banyak varian virus yang bermutasi konvergen.

Mutasi pada protein ke-677 dapat mempermudah virus-virus masuk ke dalam sel-sel manusia karena "spike" mereka lebih mudah diaktivasi. Diakui, ihwal bagaimana tombak "protein spike" ditancapkan pada sel-sel manusia, masih misterius juga. Mutasi pada gen ke-501 seperti pada mutan virus Inggris dan Afrika Selatan, misalnya, yang mengubah "spike" virus-virus mutan, membuat bagian puncak "spike" virus dapat lebih kuat mencengkeram sel-sel manusia, dan infeksi dapat lebih efektif.

Mutasi konvergen varian-varian virus dari silsilah yang berlainan ini memberi dua keuntungan bagi virus-virus mutan: menjadi lebih unggul dibandingkan varian virus lain, dan lebih kuat dalam melawan sistem imun manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun