Mohon tunggu...
ioanes rakhmat
ioanes rakhmat Mohon Tunggu... Ilmuwan - Science and culture observer

Seorang peneliti lintasilmu, terus berlayar, tak pernah tiba di tujuan, pelabuhan selalu samar terlihat, the ever-expanding sky is the limit.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kini Diperlukan "Vaksin-vaksin Antisipatif" Multilinier Covid-19

30 Januari 2021   12:10 Diperbarui: 31 Januari 2021   17:55 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Conway Hall/medium.com

3. Vaksin-vaksin yang sudah ada--- yang tentu tidak akan dibuang ke laut karena "sudah basi", maksudnya: tidak efektif lagi dalam membangun antibodi-antibodi lengkap terhadap mutan-mutan virus--- tetap dapat disuntikkan sebagai dosis pertama untuk menangkal virus corona strain lama.

Sesudah jeda waktu yang variatif antar-vaksin, harus segera disusul dengan suntikan VAKSIN BOOSTER/PENGUAT yang mampu menangkal mutan-mutan virus corona baru.

Dus, penyakit Covid-19 pasti akan menjadi penyakit ENDEMIK yang akan terus ada bersama kita, dan harus dilawan dengan vaksinasi vaksin-vaksin booster secara berkala (mungkin 6 bulan sekali atau 12 bulan sekali). Serupa dengan penanganan wabah influenza yang muncul musiman di kawasan-kawasan non-tropis.

Vaksin-vaksin booster ini tentu memerlukan "adjustment" atau penyesuaian ulang terus-menerus sejalan dengan mutasi-mutasi virus corona yang terus berlangsung di saat mereka mereplikasi diri.

Sudah ditulis di atas, sangat diperlukan vaksin-vaksin booster atau vaksin-vaksin baru yang mampu jauh mengantisipasi sangat banyak mutasi genetik besar virus corona baru yang berlangsung dalam trajektori tidak unilinier, tapi multilinier.

Para ilmuwan global perlu bekerjasama dan bergabung dalam meneropong ke depan trajektori mutasi-mutasi genetik viral yang multilinier ini. Perlu ada "fusion of horizons" (terma Gadamer) antar para ilmuwan peneliti dan perusahaan-perusahaan farmasi pengembang vaksin-vaksin yang antisipatif.

Jadi, ya masa pandemi dan masa endemi Covid-19 akan dan sedang menjadi masa kesukaran besar umat manusia. Suatu kesengsaraan global. Suatu azab alamiah, bukan azab buatan manusia, dan juga bukan azab dari Langit.

Pandemi yang lalu berubah menjadi endemi Covid-19 akan berlangsung satu generasi atau lebih manusia, dengan jumlah orang yang terinfeksi akan terus meningkat dalam skala global. Kecuali mungkin untuk negeri-negeri maju kecil seperti Singapura dan New Zealand. Dampak-dampak global akan pasti terjadi pada kehidupan sosial, ekonomi, kesehatan, daya tahan tubuh, dan gaya kehidupan kita semua, serta hubungan internasional.

Semoga sains-tek maju vaksinologis, dalam interaksi dengan dunia nyata yang berjalan dalam hukum-hukumnya sendiri, akhirnya, dengan perkenan dan bantuan besar Tuhan YMPengasih, dapat menghentikan replikasi diri semua mutan virus corona dalam sel-sel tubuh manusia. Ini suatu target sains-tek yang luar biasa besar yang sangat sulit dicapai, tetapi tidak mustahil dapat diraih.

Temukanlah makna kehidupan anda di masa kesusahan besar pandemi Covid-19 yang sedang dan akan berlangsung jangka sangat panjang. Peran bermakna apa yang dapat anda jalankan, kecil sekalipun?

Kata almarhum psikoterapis beken Viktor E. Frankl asal Austria, kesengsaraan adalah bagian dari kehidupan, sukar sekalipun. Sebagaimana kita ingin kehidupan kita bermakna, maka kita sendirilah yang harus menemukan dan menciptakan makna dalam penderitaan berat sekalipun di era pandemi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun