Mohon tunggu...
ioanes rakhmat
ioanes rakhmat Mohon Tunggu... Penulis - Science and culture observer

Our thoughts are fallible. We therefore should go on thinking from various perspectives. We will never arrive at final definitive truths. All truths are alive, and therefore give life, strength and joy for all.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sains tentang Kecerdasan Majemuk

29 Juni 2018   01:33 Diperbarui: 15 Juli 2018   16:58 1655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: elhombredenegro/Flickr

Teori MI mempertahankan suatu pandangan yang pluralistik mengenai pikiran, mengakui banyak aspek kognisi yang berlain-lainan yang memiliki kekhasan masing-masing, dan memandang setiap individu memiliki kekuatan-kekuatan kognitif yang berbeda-beda dan gaya-gaya kognitif yang tidak sama./1/

Model MI dilandaskan terutama pada temuan-temuan mutakhir sains kognitif (yang mempelajari pikiran) dan neurosains (yang mempelajari otak). Jadi, ada basis empirisnya, bukan suatu spekulasi filosofis.

Dalam pandangan Gardner, menetapkan peringkat kecerdasan seseorang hanya berdasarkan tes psikometrik IQ (yakni tes atas kemampuan nalar logis matematis, bersama dengan kemampuan linguistik), berarti mengabaikan kemampuan-kemampuan kognitif lain yang ada dalam diri setiap manusia, yang tidak kalah signifikan jika dibandingkan dengan kecerdasan logis matematis.

Sementara tetap menghargai instrumen psikometrik tes IQ, Gardner menyatakan dengan tegas bahwa instrumen ini "sama sekali tidak adil"./2/

Sebaliknya, dengan memakai model MI semua kegiatan pendidikan dan pengajaran terpusat pada kemampuan kognitif apapun yang ada dalam diri setiap individu, tidak harus pada kemampuan logis matematisnya. 

Meskipun untuk nilai mata pelajaran matematika siswi A mendapat nilai jeblok, dia juga harus diapresiasi sangat tinggi atas kecerdasan musiknya yang membuatnya mampu mendapatkan nilai 8,5 untuk mata pelajaran seni suara. Pengembangan kognitifnya oleh sekolahnya dan oleh ayah dan bundanya perlu berpusat pada kecerdasan musiknya, sehingga dia sebagai individu mendapat kesempatan yang luas untuk berprestasi sesuai dengan bakat dan jenis kecerdasannya.

Yang dimaksudkan Gardner dengan kecerdasan ("intelligence") adalah seperangkat kapasitas, bakat-bakat, atau kecakapan-kecakapan mental. Kapasitas di sini khususnya adalah suatu kapasitas komputasional, yakni kapasitas untuk memproses suatu jenis tertentu informasi. Kapasitas ini berbasis empiris pada neurobiologi insani dan psikologi insani.

Sebagai suatu kapasitas mental, kecerdasan tentu saja muncul dan berkembang tidak dalam suatu kevakuman, tetapi terkait erat dengan latar sosiobudaya dan dengan pendidikan dan pengasuhan./3/ Gen tentu ambil bagian lewat neurobiologi setiap individu, antara 30 hingga 50 persen. Selebihnya, faktor-faktor eksternal environmental ikut berpengaruh signifikan juga, bahkan bisa menonaktifkan informasi genetik.

Dengan kecerdasan yang kita miliki, kata Gardner, kita "mampu memecahkan masalah-masalah, atau untuk menciptakan produk-produk yang dihargai tinggi di dalam satu atau lebih latar kultural."/4/

Kecuali di kalangan individu yang tidak normal (misalnya mengalami defisit kognitif atau kelumpuhan intelektual bawaan), berbagai jenis kecerdasan yang ada pada seseorang dapat bekerja bersamaan dan terfokus pada satu tujuan. Dalam diri seorang dewasa yang memiliki kekuatan kognitif luar biasa, beberapa kapasitas mentalnya malah lebur menjadi satu./5/  

Menurut teori MI, kecerdasan manusia itu majemuk, multiple, dan setiap individu dapat memiliki lebih dari satu kecerdasan, dari antaranya ada yang sangat menonjol, dan setiap kecerdasannya ini dapat bekerja bersama-sama pada satu momen, tapi dapat juga bekerja sendiri-sendiri dengan otonom.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun