Mohon tunggu...
ioanes rakhmat
ioanes rakhmat Mohon Tunggu... Penulis - Science and culture observer

Our thoughts are fallible. We therefore should go on thinking from various perspectives. We will never arrive at final definitive truths. All truths are alive, and therefore give life, strength and joy for all.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Betulkah Ms. Aung San Suu Kyi Rasis?

29 Maret 2016   03:15 Diperbarui: 2 Mei 2016   23:25 1377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanya: Apa yang anda maksudkan dengan “sangat, sangat hati-hati”?

Jawab: Maksudku hanyalah bahwa itu adalah suatu isu yang sangat sensitif, dan ada sangat banyak kelompok rasial dan keagamaan, sehingga apapun yang kami lakukan terhadap suatu kelompok, akan selalu ada dampaknya pada kelompok-kelompok lain juga. Jadi, situasinya memang sangat rumit, sehingga tidak bisa diselesaikan dalam satu malam saja.

Tanya: Apakah partai-partai ekstrimis merupakan sebuah risiko politis bagi NLD, dan apakah bisa ada satu alasan untuk sentimen semacam itu ditimbulkan dan ditunggangi?

Jawab: Itu mungkin saja, sebab NLD tidak pernah mendukung ekstrimisme dalam bentuk apapun. Jadi, kelompok-kelompok ekstrimis tidak akan memandang diri mereka sebagai sahabat-sahabat NLD. Jadi, sangatlah mungkin ada suatu motif politis di balik apa yang dinamakan kebangkitan gerakan-gerakan keagamaan.

Nah, saya berharap, kita semua jadi makin bisa lebih empatetis dalam memahami posisi Aung San Suu Kyi, dan tetap yakin bahwa dia berkomitmen untuk membela dan melindungi hak-hak kaum minoritas Burma yang memang sedang banyak dilanggar. Semoga NLD akan menang telak dalam Pemilu November mendatang ini, dan hasilnya tidak akan dianulir oleh militer Burma yang masih belum bisa melepaskan diri dari kekuasaan politik, sementara pemerintah yang sedang berkuasa sekarang menjalankan politik demokrasi semu.

Semoga Daw Suu dilindungi oleh kekuatan Langit, sehingga seusai Pemilu yang akan datang ini, dia tidak akan dikenakan tahanan rumah lagi, dan demokrasi menang telak di negerinya. Hanya di dalam demokrasi, hak-hak kelompok-kelompok minoritas apapun akan dihargai, dan kewajiban-kewajiban mereka akan juga dapat dijalankan dengan baik.

Itu semua kutipan dari tulisan panjang saya tentang sikon di Burma dalam kaitan dengan Muslim Rohingya di sana. Selengkapnya tulisan saya ini, yang saya tulis bertahun-tahun lewat update terus-menerus, dapat dibaca di sini. Setelah anda dkk membacanya, saya berharap anda dapat lebih luas dan jernih memahami duduk perkaranya yang memang tidak simpel. 

Terima kasih atas perhatian anda dkk.

Oh ya, saya minta maaf, saya tidak bersedia ikut menandatangani petisi tersebut di atas. Petisi itu isinya rasis.

Salam,

Ioanes Rakhmat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun