Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bijak memikirkan Bunga-Bunga Mekar Masa Depan

28 Januari 2023   08:34 Diperbarui: 28 Januari 2023   08:37 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Malam hari yang sepi meniti pagi hari , udara dingin diantara riak awan musim hujan yang selalu berbiak, tak tentu arah. HUjan selalu, bisa hadir kapan saja, tanpa diundang.

Sketsa wajah hari adalah cermin suasana hati, membangkitkan jiwa yang terus mengangkasa dalam banyak sinar yang berpendar dalam butir-butir air kristal embun pagi. Disana seakan muncul sebongkah rasa rindu itu kini menganga seperti candu, beraroma bunga -bunga mekar. di alam raya

Lalu, selaksa jiwa itu hendak mengkhabarkan sebuah jeda yang sangat indah. Terasa ada vibrasi dan translasi molekul jiwa terus bergerak untuk menuju proses yang akan berakhir entah kapan.
Akhir sebuah proses penghentian, menuju sebuah impian, bahwa kehidupan lain masih ada, dan akan terus ada.

Menatap hari dari sebuah jendela-jendela tempat menengok untuk menatap dunia luar dengan tatapan sejuk, dan harapan bahwa dunia dalam keadaan dinamis dan ritmis, dengan konsisten menjaga kesehimbangan yang menuju proses kesempurnaan, maka untuk bisa bertahan dari proses destruksi karena tak ada pilihan selain bertahan menjaga keseimbangan sanga jiwa itu adalah 'nyanyiannya yang kerap berderak lirih di relung sang hati.

Disitu alam mengajarkan pada penghamba keindahan bahwa kebahagiaan adalah disaat apa yang ada pikirkan, apa yang anda katakan, dan apa yang anda lakukan berada dalam satu keharmonisan yang imbang. Hanya itu katalis harmoni.

Harmonisasi dunia itu seakan berderap dalam kelamnya kabut awan membentuk agregat agar menjadi hujan, untuk bumi yang membutuhkan air.
Disana hanya ada pesan , "Hidup adalah sebuah perjalanan yang bisa dijadikan diktat atau teks book pengalaman, dan bukan sekedar masalah yang harus diselesaikan secara sepintas. Pengalaman itu menyiratkan sebuah dalil, untuk meraih cita-cita besar, kita tak hanya perlu bertindak, namun juga bermimpi dan terus bermimpi ; tak hanya perlu merencanakan, namun harus meyakini hadir dahulu dalam imajinasi.

Lalu, angin berdesir perubahan dalam diri seakan mampu mendengar syahdu suara jangkrik, dan itu akan terasa selalu menghibur perjalanan malam, suara burung mengiringi saat menuju pagi, dan diantara cahaya lampu malam hari, ada pesan dihadirkan oleh kerlip bintang itu hadir, Jika kita dapat membuka masa depan, masa kini akan menjadi perhatian terbesar dalam otak manusia. Jika ada harapan di masa depan, itu adalah bunga yang siap melakukan penyerbukan dalam diri, yang secara harfiah ada kekuatan di masa sekarang. Maka, Jangan pernah berderai air mata, karena kisah masa lalu yang kerap dalam benak dan menguasai hati. itu sebabnya memimpikan masa depan, pusatkan pikiran pada saat sekarang, saat ini, karena inilah proses menuju buah di masa depan.

Tidak pernah ada waktu ketika kita tidak ada, atau Anda, atau semua kita ini; atau di masa depan tidak ada di antara kita yang akan berhenti. Semua akan ada dalam bentuk lain di kehidupan yang akan datang.

Titik cahaya itu seakan berpesan indah , bahwa masa depan memberi penghargaan bagi mereka yang terus maju. Anda dan Saya tidak punya waktu untuk mengasihani diri sendiri. Pun tidak punya waktu untuk mengeluh. lalu hasrat kemudian muncul dengan daya pendobrak internal, berbisik keras, "teruskan", sebab . kita menetapkan pikiran untuk mencapai sesuatu, kita harus memberi kesempatan diri sendiri untuk menyelesaikannya.

Kita menjadi bijak bukan oleh ingatan masa lalu kita, tetapi oleh tanggung jawab untuk masa depan kita*****

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun