Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Loloh Cemcem, Anti Diabetes dan Didaftarkan sebagai WBTB

27 Agustus 2022   11:21 Diperbarui: 27 Agustus 2022   16:51 1322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Loloh cemcem, menarik untuk diketahui mengapa sampai di daftarkan sebagai  warisan budaya tak benda (WBTB)? Sebuah pertanyaan menarik, memang. 

Loloh adalah semacam jamu, ekstrak dari daun-daunan. Kalau loloh cemcem ekstrak itu dari daun cempem. Cara membuatnya memang sederhana, daun itu ditumbuk, kemudian dicampur dengan air, lalu diaduk  sampai pekat, lalu di saring.  Kini banyak dipakai air kelapa muda , lalu ditambah sayatan kelapa muda (kuwud), asem jawa,  dan garam secukupnya  serta jeruk nipis. Diminum saat udara panas dan dicampur es batu, atau ditempatkan di kulkas terasa enak untuk menghilangkan dahaga. 

Daun cemcem atau dikenal juga daun dapdap menurut kepercayaan orang Bali mampu menurunkan suhu tubuh yang panas, sehingga sangat baik bagi kesehatan. Loloh cemcem dikemas dalam botol kemasan air mineral ukuran 600 ml. Rata-rata loloh cemcem ukuran tersebut dibanderol Rp 5.000. Minuman ini dapat dengan mudah dibeli di warung makan yang menjual makanan khas Bali.

Selayang Pandang Pohon  Cemcem (kecemcem) 

Pohon cemcem atau kecemcem, memiliki nama ilmiah, Spondias pinnata, kadang-kadang juga dikenal sebagai kedondong liar , adalah spesies pohon dengan buah asam yang dapat dimakan. Ini  merupakann tanaman asli  Filipina dan Indonesia, tetapi telah banyak dinaturalisasi di Asia Selatan, Asia Tenggara Daratan, Cina Selatan, dan Kepulauan Solomon. Tanaman cemcem  milik keluarga Anacardiaceae. Spesies ini, di antara beberapa spesies lainnya, kadang-kadang disebut "mangga liar (atau hutan)" dalam bahasa lain dan pernah ditempatkan dalam genus Mangifera. Ditemukan di dataran rendah dan hutan perbukitan hingga ketinggian 1.200 m (3.900 kaki).

Cem-cem ini terdiri  17 spesies, dari mana 7 berasal dari neotropics dan sekitar 10 ke Asia tropis. Permukaan dari kulit kayu halus bantalan retak tidak beraturan memiliki berwarna abu-abu sampai coklat kemerahan pucat. Kulit kayu ketika luka mengeluarkan getah bening dan lengket dengan bau seperti terpentin.

Bunganya biseksual dan buahnya berwarna kuning warna; berdaging dengan pulp yang dibumbui dengan halus dan dapat dimakan. Benih memiliki tonjolan dan memiliki permukaan keras dan berserat. S. pinnata adalah spesies yang tumbuh dengan baik di daerah yang berlimpah cahaya  tanaman Spondias pinnata ; juga disebut sebagai hogplum India (Inggris), amara (hindi), amra (Bengali), amora (Assam), amrataka (Sansekerta), ambalam (Tamil), avimamadi (Telegu), ambula (Oriya), serta cem-cem  (Bali)

Dalam tradisi potong gigi di Bali, loloh cemcem memang disajikan, sehingga adanya tradisi ini menyebabkan pembuatan loloh terus dilestarikan, karena menyokong budaya adat. Dari kajian usada taru premana , manuskrip yang memuat pengobatan dari pohon tradisional Bali, menyebutkan cemcem itu  babakannya (kulitnya)  dapat digunakan  untuk mengobati luka.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bangli akan mendaftarkan dua budaya sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) di 2022. Salah satunya adalah Loloh Cemcem.  (https://www.balipost.com/news/2021/11/02/225684

Loloh cemcem Anti Diabetes ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun