Biogas adalah salah satu sumber daya terbarukan yang paling menarik karena kemampuannya untuk mengubah limbah menjadi energi.Â
Biogas diproduksi selama proses pencernaan anaerobik dari sumber limbah organik yang berbeda dengan kombinasi terutama CH4 (~50 mol/mol), CO2 (~15 mol/mol), dan beberapa traces  gas.
Pencernaan anaerobic (AD) Â adalah serangkaian reaksi biokimia berturut-turut, yaitu hidrolisis, asidogenesis, asetogenesis, dan metanogenesis, yang dilakukan di bawah kondisi anaerobik yang ketat
Reaksi-reaksi ini menghasilkan produksi campuran gas yang dikenal sebagai gas pencernaan atau biogas.
Perlu diketahui bahwa Gas utama yang bernilai ekonomis di antara komponen-komponen ini adalah metana. Untuk alasan ini, istilah "biogas" adalah istilah yang tidak tepat, karena gas karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan oleh dekomposisi aerobik juga "biogas" dalam arti --- sama seperti biogas lainnya, itu adalah hasil dari biodegradasi.
 Namun, istilah "biogas" secara khusus digunakan untuk merujuk pada campuran mudah terbakar CH4-CO2 yang dihasilkan oleh dekomposisi anaerobik bahan organic. Â
Biogas ini terdiri dari 45-75% metana (CH4), sisanya terutama CO2 antara 20-55%, dengan  senyawa gas lainnya  sebagai pengotor,  seperti hidrogen sulfida (H2S), nitrogen (N2), hidrogen ( H2), oksigen (O2), dan lain-lain.  Biogas ini menjadi mudah terbakar pada tingkat metana lebih dari 45%.
Gas pengotor muncul karena berbagai alasan dalam biogas mentah. Tergantung dari  bahan baku yang dimasukkan ke dalam reactor. Pengotor itu antara lain : Siloksan, Amonia dan hidrogen
Factor lain, yakni  suhu di dalam reaktor dan volatilitas senyawa, dan air. Pengotor-pengotor tersebut cukup banyak yang berbau tidak sedap, di antaranya adalah H2S, HCl, HF, H2, CO, O2, N2, NH3, dan senyawa organik volatil (VOC). Â
Senyawa itu, Â dibagi menjadi senyawa organik dan anorganik. Senyawa organik, selain mengandung metana, juga termasuk VOC seperti siloksan, iodometana, toluena, xilena, eter, benzena, keton, naftalena, alkohol, ester, furan, dan undekana.
 VOC ini juga mengandung senyawa nitrogen  (degradasi limbah protein), asam lemak volatil (VFA), dan senyawa sulfur volatil (VSC). Gas anorganik yang dihasilkan dalam digester anaerobik karena terjadinya respirasi anoksik (denitrifikasi) adalah nitrous oxide (N2O) dan molekul nitrogen (N2).