Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Menghilangkan H2S pada Teknik Pemurnian Biogas

2 Agustus 2022   15:51 Diperbarui: 2 Agustus 2022   16:18 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Biogas adalah salah satu sumber daya terbarukan yang paling menarik karena kemampuannya untuk mengubah limbah menjadi energi. 

Biogas diproduksi selama proses pencernaan anaerobik dari sumber limbah organik yang berbeda dengan kombinasi terutama CH4 (~50 mol/mol), CO2 (~15 mol/mol), dan beberapa traces  gas.

Pencernaan anaerobic (AD)  adalah serangkaian reaksi biokimia berturut-turut, yaitu hidrolisis, asidogenesis, asetogenesis, dan metanogenesis, yang dilakukan di bawah kondisi anaerobik yang ketat

Reaksi-reaksi ini menghasilkan produksi campuran gas yang dikenal sebagai gas pencernaan atau biogas.

Perlu diketahui bahwa Gas utama yang bernilai ekonomis di antara komponen-komponen ini adalah metana. Untuk alasan ini, istilah "biogas" adalah istilah yang tidak tepat, karena gas karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan oleh dekomposisi aerobik juga "biogas" dalam arti --- sama seperti biogas lainnya, itu adalah hasil dari biodegradasi.

 Namun, istilah "biogas" secara khusus digunakan untuk merujuk pada campuran mudah terbakar CH4-CO2 yang dihasilkan oleh dekomposisi anaerobik bahan organic.  

Biogas ini terdiri dari 45-75% metana (CH4), sisanya terutama CO2 antara 20-55%, dengan  senyawa gas lainnya  sebagai pengotor,  seperti hidrogen sulfida (H2S), nitrogen (N2), hidrogen ( H2), oksigen (O2), dan lain-lain.   Biogas ini menjadi mudah terbakar pada tingkat metana lebih dari 45%.

Gas pengotor muncul karena berbagai alasan dalam biogas mentah. Tergantung dari  bahan baku yang dimasukkan ke dalam reactor. Pengotor itu antara lain : Siloksan, Amonia dan hidrogen

Factor lain, yakni   suhu di dalam reaktor dan volatilitas senyawa, dan air. Pengotor-pengotor tersebut cukup banyak yang berbau tidak sedap, di antaranya adalah H2S, HCl, HF, H2, CO, O2, N2, NH3, dan senyawa organik volatil (VOC).  

Senyawa itu,  dibagi menjadi senyawa organik dan anorganik. Senyawa organik, selain mengandung metana, juga termasuk VOC seperti siloksan, iodometana, toluena, xilena, eter, benzena, keton, naftalena, alkohol, ester, furan, dan undekana.

 VOC ini juga mengandung senyawa nitrogen  (degradasi limbah protein), asam lemak volatil (VFA), dan senyawa sulfur volatil (VSC). Gas anorganik yang dihasilkan dalam digester anaerobik karena terjadinya respirasi anoksik (denitrifikasi) adalah nitrous oxide (N2O) dan molekul nitrogen (N2).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun