Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Peranan Ragi Pada Fermentasi Kopi

1 Januari 2022   01:55 Diperbarui: 28 Januari 2022   20:10 2041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Menyambut tahun baru 2022, secangkir kopi memiliki makna yang sangat penting. Duduk bersama keluarga sambil menyuguhkan kopi asli  Desa Wanagiri dari kawasan Buleleng Bali Utara memang menarik. Secangkir kopi itu yang  kandungan kafeina membuat , otak menjadi cerah,  Mengapa demikian? Kajian riset menunjukkan bahwa Kafein Dapat Meningkatkan Fungsi Mood dan Otak.  Kafein memiliki kemampuan untuk memblokir molekul pensinyalan otak adenosin. Hal ini menyebabkan peningkatan molekul pensinyalan lainnya, seperti dopamin dan norepinephrine. Perubahan dalam pesan otak inilah yang diyakini berpengaruh terhadap mood dan fungsi otak. Otak menjadi fresh.

Dopamin merupakan  sejenis neurotransmiter (zat yang menyampaikan pesan dari satu saraf ke saraf yang lain). Di dalam otak ini juga bisa ditemukan beberapa jalur saraf yang dipengaruhi oleh dopamin. Salah satu peran dopamin adalah mengendalikan jalur motivasi perilaku melalui penghargaan.

Secangkir kopi itulah membuat rentetan mekanisme dalam tubuh, sehingga kehadirannya memang dapat menjadi 'keharusan bagi sebagian orang dalam kesehariaannya.

Oleh karena itu, maka  kopi adalah salah satu minuman kebiasaan dan sosial yang paling penting di dunia modern. Kopi merupakan komoditas penting dunia dan komoditas ekspor utama dari sekitar 70 negara tropis dan subtropis di dunia ini

Pada Desember 2020, Departemen Pertanian Amerika Serikat memperkirakan produksi kopi dunia untuk 2020/2021 sebesar 175,5 juta karung (60 kg per karung), meningkat 7 juta karung dibandingkan tahun sebelumnya.  Indonesia tercatat sebagai negara penghasil kopi terbesar keempat di dunia. Tahun lalu, ter  catat total produksi 753 ribu ton. Area tanamnya juga bertambah. Lahan yang ditanami kopi mencapai 1,24 juta hektare (https://www.jawapos.com/ 9 Juli 2021. Namun produksi perluas lahan petani kopi Indonesia masih rendah dibandingkan Vietnam. Saat ini, rata-rata petani kopi memanen dengan hasil 0,8 ton per hektare. Padahal, di Vietnam, hasil panen bisa mencapai 2,5 ton. Artinnya perlu dioptimalkan.

JENIS KOPI  

 Pasar dunia didominasi oleh dua jenis kopi: Coffea arabica (Arabica) dan Coffeea canephora (Robusta). Arabika berasal dari Ethiopia, sedangkan Robusta berasal dari Afrika Tengah. Sesuai namanya, Robusta tumbuh di daerah kering, memiliki rasa pahit dan kandungan kafein kira-kira dua kali lipat dibandingkan dengan Arabika.Meskipun konsentrasi kafeinnya lebih rendah, namun arabika dianggap memiliki kualitas yang lebih tinggi, karena kualitas organoleptiknya.Meski begitu, kedua spesies tersebut dibudidayakan dalam jumlah yang hampir sama, Arabika dan Robusta masing-masing menyumbang 56,6% dan 43,4% dari produksi dunia. Subspesies Robusta meliputi Comilon, Kouilloi, Niaouli dan Uganda, sedangkan varietas Arabika meliputi Moka, Maragogype, Bourbon, Mundo Novo, Caturra, Icatu, Catuai dan Catimorand Creole.

Karena kandungan kafein yang tinggi dan nutraceuticals berharga lainnya seperti asam caffeic, asam klorogenat dan sejumlah besar polifenol lainnya dengan sifat antioksidan, kopi memiliki signifikansi farmakologis yang penting dan terdokumentasi dengan baik. Komposisi kimia (asam organik, gula, aroma termasuk senyawa heterosiklik) menentukan kekuatan, rasa dan aroma, tetapi kualitas kopi juga tergantung pada faktor fisik (ukuran, warna dan cacat biji).  Ada juga banyak faktor lain yang mempengaruhi kualitas produk akhir, yang meliputi asal geografis dan iklim, variasi suhu, ketinggian, spesies, metode pemanenan, prosedur pemrosesan dan penyimpanan.Sedangkan untuk produk akhir, kualitas kopi dinilai dari segi keasaman, kemanisan, kepahitan dan aroma .

FERMENTASI KOPI

Ragi, terutama dari genus Saccharomyces, telah digunakan sejak zaman kuno untuk memanggang, menyeduh, menyuling, membuat anggur dan produksi minuman fermentasi lainnya (misalnya, sake, tuak) S. cerevisiae adalah salah satu mikroorganisme yang paling banyak dipelajari dalam penelitian fundamental dan industri, dan studi S. cerevisiae dalam kondisi fermentasi wine adalah salah satu penelitian tertua dan paling representatif dalam bioteknologi'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun