Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kepak Sayap Kebhinnekaan Puan Maharani

26 Oktober 2021   22:25 Diperbarui: 26 Oktober 2021   22:58 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada aspek itu, meminjam tesis Davis, L. E. (1923). The deep sensibility  sesungguhnya  belum terjadi  di gras root. Ini adalah masalah yang perlu ditatap dengan jernih dari pihak tim Puan Maharani. Deep sensibility merupakan kapasitas untuk merasakan; atau sebuah kepekaan antara sang rakyat dengan pemimpinnya.

Puan Maharani  sejauh ini, saya tangkap belum terjadi koneksitas  dengan rakyat. Sang rakyat belum mengalami efek  kejut yang bisa menghantarkan arus listrik kepekaan serta  sensasi kewibawaan atas karya yang dihasilkan, belum benar-benar tampak yang menyetrum hati sang rakyat di grassroot . 

Hal ini dirangkum dalam asas Le Chatelier yang mengatakan suatu reaksi kimia akan berubah kesetimbangan nya tergantung pada konsentrasi, suhu, dan tekanan yang diberikan pada hati sang  rakyat agar keseimbangannya mengarah kepada sisi Puan Maharani,  bukan bergeser ke pihak lawan di sisi lain.

Mengapa demikian? Karena  saraf kepekaan sang rakyat belum berfungsi sempurna untuk mendapatkan stimulus dari  aktivitas Puan Maharani. Aktivitasnya selama ini  masih bersifat generik. Padahal, kedudukannya selama dua periode Jokowi sangat mewah dan bergengsi. 

Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) dan Ketua DPR RI saat ini, sebuah jabatan yang sangat prestisius. Bagi kebanyakan orang prestasi sampai di kedua jabatan itu, sesungguhnya sangat luar biasa, namun kenapa efeknya masih sedikit dilihat rakyat elektabilitasnya baru mencapai 1,9%.

Menurut saya, khalayak masih ' memandang  itu semuanya karena efek politik dinasti membelit  Puan Maharani, yakni  masih  kuatnya  nama Megawati dan Bung Karno, orang masih  memberikan stigma  capaian politiknya  itu karena nama besar Bung karno, dan restu Ibu Mega, maka khalayak masih menafikan  kemampuan individu  sosok Puan Maharani sendiri.

Oleh karena itu paralel dengan itu gambar Baliho Ketua DPR Puan Maharani, dari aspek itu  belum melahirkan Deep sensibility  di mata sang rakyat, ada semacam  inhibitor  (penghambat), yang semakin terjadi karena , terkesan reaksi yang diharapkan dari publik tak dikatalisasi  dengan baik oleh karya-karyanya  yang lain.

Apa katalisator yang harus dibuat?  sesungguhnya banyak dan banyak sekali, intinya,  tim Puan Maharani, harus memahami pesan bijak ini,   Ketika Anda menjadi pemimpin, Anda tidak diberi mahkota, Anda diberi tanggung jawab untuk mengeluarkan yang terbaik dalam diri orang lain. Perbuatan yang menyentuh hati sang rakyat.  Apakah itu telah dilakukan?

Di terminal itu, saya mencoba menganalisisnya, dengan  konsep,   meminjam  mekanisme yang dapat mempercepat laju reaksi suatu sistem.  Bagaimana persenyawaan hati sang rakyat dapat  melihat dengan jelas sosok Puan Maharani, sehingga rakyat dapat memilihnya kelak. Pada kondisi demikian berbagai tahap-tahap menarik perlu  untuk di perhatikan. 

Pertama, peningkatan konsentrasi aktivitas  simpati dan empati pada elemen yang tertimpa Pandemi covid 19 . Aktivitas yang membantu rakyat  harus diperbanyak, dengan sentuhan karya  simpati, dan tidak harus besar dan megah, cukup mengena, dan tulus dan ikhlas. 

Hati sang rakyat haruslah dihargai sebagai sebuah subyek dan bukan obyek, semisal memberikan beasiswa pada  pelajar yang tidak mampu, atau mahasiswa yang kurang mampu, lebih-lebih karena dampak Pandemi covid-19,  membuat mereka tidak bisa mengepakkan sayap untuk menggapai masa depan lebih baik lewat pendidikan, Ibu Puan Maharani  bisa memberikan perhatian di wilayah yang telah di data  dengan baik, maka aduklah  emosi mereka dengan mengepakkan sayap mereka, agar mereka bisa terbang juga, karena memperoleh pendidikan yang layak. Data mahasiswa bisa diminta pada forum rektor dan siswa bisa pada Bapak Gubernur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun