Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Diskusi Bisma dengan Pandu Dewanata

17 Agustus 2021   20:44 Diperbarui: 17 Agustus 2021   20:48 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Masing-masing mereka itu diberikan sertifikat kedigdayaan karena kompetensi yang dimilikinya, pandu ahli memanah, kuat dan tegar menghadapi tantangan, Widura bijaksana, diberikan karena menguasai hukum negara dan tata susila kemanusiaan sehingga dia berbudi luhur adil dan bijaksana, yang layak menjadi penasihat, sedangkan Drestarasta mendapat ilmu yang disebut 'Ajian Kumbalagni, Suatu ilmu, bila disalurkan benda yang disentuhnya akan hancur menjadi abu.

Setelah di acara Yudisium itu, Bisma hadir untuk memberikan wejangan agar mereka bisa melakukan aktivitas yang bertanggung jawab, Anakku kata Bisma mengawali pesannya , Ada orang yang senang saat ini, saat yang lain tidak senang; ada yang saat lain senang, saat ini tidak senang; ada senang saat ini dan saat yang lain pun senang; ada juga yang tidak senang saat ini pun tidak senang pada saat yang lainnya. Camkanlah itu, sebagai suluh dalam menjalani kehidupan.

Pandu bertanya, Paman apakah yang dimaksudkan dengan pernyataan itu? karena aku masih bingung, bahasa dan pilihan kata sangat tinggi. Bisma tersenyum. Lalu berkata, yang disebut dengan senang saat ini, hidup kaya raya dengan hartanya yang berlimpah ruah, namun hanya dinikmati untuk dirinya sendiri dan tidak pernah berkorban untuk kepentingan kebajikan dan kebenaran. Predikat bagi mereka yang seperti itu, hanya ingin menikmati kesenangan saat ini saja.

Panda dan saudaranya yang lain mengangguk, tanda mulai paham. Lalu Bisma menambahkan , sedangkan orang yang kontemplatif, berpantang berbuat jahat, tekun dalam ilmu pengetahuan, menguasai hawa nafsu, kasih terhadap semua makhluk. Orang seperti ini akan memperoleh kesenangan pada saat yang lain.

Bagaimana ciri yang akan mendapatkan kesenangan sekarang dan nanti, Paman? Tanya Pandu lagi.

Bisma tersenyum, "lalu berkata, perlu engkau ketahui bahwa  orang  yang  disebut  akan mendatangkan kesenangan saat ini dan nanti, baik di dunia ini maupun di dunia lain, yaitu, selalu giat melaksanakan segala sesuatu yang diamanatkan oleh kitab suci, selalu benar dan penuh kebajikan, dilandasi oleh kebenaran itu, dia mencari harta dengan sifat jujur, dan dinikmati nya  dengan  cara yang benar, tekun berdoa dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan, serta hormat pada orang tua dan leluhur , serta bakti kepada orang suci.

Namun orang-orang  yang tidak mau menuntut ilmu pengetahuan, tidak berpantang/puasa, tidak bersedekah, jarang dan tidak sama sekali  berdoa atau sembahyang, tidak bersyukur, selalu iri dan diliputi oleh perasaan jahat , maka mereka yang menjalani hidup seperti itu, akibatnya  tidak akan memperoleh kesenangan saat ini pun saat yang lainnya.

Perlu engkau camkan anakku, kata Bisma menambahkan, mereka yang tidak dirasuki oleh amarah dan kebencian, mereka yang mencintai kebenaran, tetap teguh dalam pengendalian indrawi, mengasihi segala makhluk seperti mengasihi diri sendiri; maka orang seperti itu penuh mendapatkan  pahala  yang sama dengan orang orang yang  giat dan tekun mengunjungi dan berdoa  ke tempat-tempat suci.

Berikut adalah orang yang akan memperoleh azab. Azab yang diterima  sepadan dengan orang yang tidak bersembahyang dan  tidak mau  berdoa ke tempat-tempat suci:, tidak menyucikan rohani dan jasmani, tidak bersedekah, tidak pernah berpuasa dan sering berbuat jahat.

Anakku pesanku lagi dan catat dalam hatimu yang terdalam, anakku, Keutamaan berkeliling untuk berkunjung dan sembahyang ke tempat-tempat suci kenyataannya lebih utama dari kurban, sebab ia bisa dilakukan oleh mereka yang miskin sekalipun; sedangkan kurban hanya bisa dilakukan oleh mereka yang berharta. Di sana kegembiraan akan muncul anakku.

Sebab kegembiraan itu menjadi awal membuat diri kita berjuang untuk menggapai segalanya, sebab kuharap malam ini hanyalah tentang mu, kuinginkan hari ini hanyalah damai mu yang kuminta detik ini ialah bahagiamu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun