Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Di Bale Bengong: Diskusi Vaksin Covid-19 dan Manajemen Risiko

13 Juli 2021   00:19 Diperbarui: 13 Juli 2021   00:34 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kini kebijakan sepertinya bergeser ke arah penjualan vaksin, bukan lagi vaksinasi lewat perusahaan seperti kebijakan semula. Kalau itu terjadi, ada begitu banyak kerja buang-buang waktu dan  sia-sia saat berbagai perusahaan mendaftar untuk ikut Vaksinasi Gotong Royong, Wah.... Benar juga ya, kata John yang mulai melek di Bale bengong itu.

Bolig menambahkan, "John,perlu engkau tahi, bahwa fakta itu seakan memperkuat dugaan Ibas, sang pangeran Cikeas itu untuk melontarkan kritik kepada pemerintah dengan menyebut jangan sampai Indonesia menjadi bangsa gagal lantaran tak mampu menyelamatkan rakyat dari Covid. 

Ibas menuding pemerintahan Presiden Jokowi tidak sigap menangani Covid, padahal pandemi ini sudah memasuki tahun kedua. Harusnya sudah pengalaman menanganinya. Diskusi Bale bengong semakin panas, semua mendengarkan secara seksama.

Wayan Godogan, yang dari tadi menyimak, mengangguk, sambil berucap, Ya sih, tuding menuding itu boleh saja, itu namanya anak muda ingin mengingatkan yang tua-tua, jangan sampai terjerumus menjadi negara gagal. Sebagai anggota dewan, dia juga sudah bersuara, namun kerap sering bersuara lantang, di luar sidang, dengan kata lain , karena dia sering bolos kalau sidang soal rakyat.

Dia.... Juga sering disebut-sebut waktu kasus Ambalang, tapi tak pernah dimintai keterangan, karena bapaknya selalu pasang badan untuk pangeran yang satu ini. Seru Bolig.

Bolig menambahkan, Ibas, memang sedang membangun citranya Padahal di satu sisi pemerintah telah mati-matian berjuang dengan mengerahkan segala sumber daya yang ada untuk menyelamatkan rakyat Indonesia dari Covid.

Citra diri ketika babenya berkuasa, dan tak salah dugaan orang, penguasa mempermainkan hukum, selalu tumpul ke atas. Saut John mahasiswa yang sudah hampir habis semester di perguruan tinggi. Skripsinya tak kelar kelar, mau ngambil data ke lapangan ke buru PPKM, ambyar jadinya skripsinya termakan pandemi Covid -19

Kamu pintar John , Koq, kenapa kamu belum tamat juga ? Tanya Guru Wayan yang kebetulan ada di sana. Maklum tak mengenal manajemen risiko. Guru, sahut  wayan Godogan.

Gede Bolig tertawa dan berkata, bukan John saja yang tak tahu manajemen resiko, pemerintah kita juga lemah dalam manajemen resiko. Manajemen risiko adalah segala proses kegiatan yang dilakukan semata untuk meminimalkan bahkan mencegah terjadinya risiko institusi atau perusahan. Di dalamnya ada kegiatan identifikasi, perencanaan, strategi, tindakan, pengawasan dan evaluasi terhadap hal-hal negatif yang kemungkinan akan menimpa usaha.

Gede Bolig menambahkan, seharusnya melalui manajemen risiko kita menghitung risiko apa yang akan kita hadapi, dan menyiapkan langkah-langkah antisipasi. Itu seharusnya, kalau melaksanakan manajemen risiko itu jitu,maka Yang terbaik adalah mematikan segenap potensi ancaman sebelum ia pecah menjadi masalah. Kemudian, saat ia sudah jadi masalah, bagaimana menanganinya secara cepat.

Kita harus memilih mana masalah yang harus jadi prioritas tertinggi untuk ditangani, dan tindakan apa yang secara jitu bisa menyelesaikan masalah itu secara cepat. Kamu omonannya berfilsafat, contohnya apa? Tanya John balik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun