Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Nira Lontar di Pinggir Jalan

15 Mei 2021   22:09 Diperbarui: 16 Mei 2021   03:42 1351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wilayah topis adalah surganya tanaman ini seperti Thailand, Malaysia, Indonesia, India, Myanmar, Sri Lanka dan Kamboja. Di Thailand, pohon palmyra ramai di selatan bagian dari Thailand dari Phetchaburi ke Songkhla provinsi. Sebagian besar populasi palmyra palm berada Provinsi Songkhla, sekitar 3 juta tumbuhan.

Siwalan memiliki batang tunggal dengan tinggi 15-30 m, Daun-daun besar, terkumpul di ujung batang membentuk tajuk yang membulat,  lingkar batangnya  berdiameter sekitar 60 cm.  Tumbuh  secara tunggal (Sendiri) atau berkelompok. Dan berdekatan-dekatan. Helai daun serupa kipas bundar, berdiameter hingga 1,5 m, bercangap sampai berbagi menjari; dengan tajuk anak daun selebar 5--7 cm, sisi bawahnya keputihan oleh karena lapisan lilin.  Daunnya memiliki  panjang kurang lebih  1 m, dengan pelepah yang lebar dan hitam di bagian atasnya; sisi tangkai dengan berduri.

Bunganya  dalam tongkol berjumlah  20--30 cm dengan tangkai sekitar 50 cm. Buh siwalan  bergerombol dalam tandan, hingga sekitar 20 butir, bentuknya bulat seperti  peluru  dengan diameter 7--20 cm,  berbiji tiga  dengan tempurung yang keras dan agak tebal, warna kulitnya buahnya hitam kecokelatan, sedangkan daging buahnya berwarna kuning bila sudah tua.

Daunnya, dalam tradisi tulis menulis  sebagai tempat menulis naskah lontar, daunnya juga banyak digunakan untuk kerajinan tangan seperti topi , kipas, aneka keranjang, tenunan untuk pakaian dan  dipakai alat musik tradisional di Timor. Dengan nama sasando,

Di Bali daunnya digunakan untuk tikar dan komponen utama upacara adat, seperti penjor. Pohon ini termasuk pohon multi guna yang sangat bermanfaat, tumbuh subur. Menggambarkan dalam sejarah, sastra, dan cerita rakyat negara, itu di eksploitasi untuk makanan dari buah dan bibit umbi; minuman dan gula dari getahnya; serat dari daun dan alas daun untuk sikat, tali pengikat, tenun, dan anyaman; kayu batang untuk konstruksi dan bahan bakar; dan berbagai produk kecil. Meningkatnya eksploitasi lontar mengancam pasokan bahan baku sawit di masa depan yang sangat penting bagi penduduk pedesaan. Pengembangan produk palmyra yang terintegrasi untuk pasar lokal dan ekspor, serta langkah-langkah pengelolaan / konservasi, diperlukan untuk memaksimalkan nilai ekonomi produk dan untuk memastikan hasil yang berkelanjutan dari tegakan asli.

Tangkai dan pelepah daunnya dapat diolah menjadi seat-serat yang berkualitas baik, dan banyak digunakan  penutup kepala (songkok) di Sulawesi selatan.  Disamping menghasilkan serat, kayu dari batang pohonnya  sangat kuat berwarna  kehitaman  dan banyak digunakan sebagai bahan bangunan dan perkakas serta  barang kerajinan.

Bagian tanaman yang disadap orang  adalah pada  karangan bunganya ( bagian tongkol bunga betina) untuk  menghasilkan nira lontar. Nira ini dapat dimasak menjadi gula atau difermentasi menjadi legen atau tuak, semacam minuman beralkohol buatan rakyat, di bali sering digunakan sebagai tuak lontar .Buahnya juga dikonsumsi, terutama yang muda. Buah yang asih muda, bijinya  lunak dan berwarna bening dan berair (sesungguhnya  adalah endosperma cair)  pada bagian dalamnya. Ditinjau dari rasa  tak jauh beda dengan kolang-kaling. Ini banyak dijual  sebagai pencampur es dawet siwalan

KOMPOSISI BUAH SIWALAN  DAN NIRA

Buah siwalan itu mengandung  kalori  yang relatif rendah, yakni sekitar  43 kalori setiap 100 gram, selain itu mengandung  11 gram karbohidrat, dan dapat digunakan sebagai sumber  serta kaya dengan kalsium dan fito nutrisi. Selain itu  buah itu kaya akan serat , zat besi , protein  Serta beragam vitamin seperti vitamin C, A, E, K, dan B7.

Produk terpenting dari lontar adalah nira atau nira. Proses penyadapan nira kelapa melibatkan memar pada bagian dalam perbungaan yang berkembang melalui kayu palu atau tong, sehingga merangsang aliran nira.  Nira  adalah dikumpulkan dengan memotong ujung luar di kepala perbungaan.

Nira dikumpulkan dua kali sehari dari masing-masing perbungaan, biasanya di pagi dan sore hari. Tiga ke enam perbungaan diikat menjadi satu dan dimasukkan ke dalamnya wadah yang cocok untuk pengumpulan nira, biasanya menggunakan pot gerabah (di Sri Lanka) atau tabung bambu (di Thailand) (Davis dan Johnson, 1987). Nira segar adalah manis, warnanya putih tiram dan bening, dengan bentuk hampir pH netral (Gupta et al., 1980).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun