Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Arjuna Hening di Wilayah Gunung yang Sepi

1 Maret 2021   18:01 Diperbarui: 1 Maret 2021   18:32 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dewa Siwa berkata, "Apalah makna dari sempurna itu, bila ada yang lebih sederhana, namun mampu membuat bahagia. Kesempurnaan itu hanya akan engkau dapatkan ketika apa yang engkau miliki sejurus dengan rasa syukur dari dirimu , apapun dan bagaimanapun itu. sadarilah Oh Arjuna, Dalam hidupmu engkau bekerja keras hanya untuk mengisi perut. Engkau memperoleh banyak sekali pengetahuan dari berbagai bidang. Selidiki dan tanyalah dirimu sendiri; kebahagiaan besar apa yang telah kau capai dengan melewatkan seluruh waktumu dari pagi sampai sore untuk memperoleh pengetahuan duniawi dan mencari uang dengan melupakan Tuhan.

Maka, dunia itu lebih memberikan ruang bahagia pada kesederhanaan pada kehendak jiwa, intinya adalah "Lebih indah hidup sederhana tapi apa adanya daripada hidup mewah, hanya gaya, dan dengan utang di mana-mana.

Sadarilah, "Bila dirimu kehilangan seseorang, namun dirimu bisa kembali menjadi dirimu sendiri , itu artinya kamu berhasil . "Saat dirimu menunjukkan tersenyum, maka sesungguhnya aku juga tersenyum "Saat engkau bersandar di bahuku, aku merasa bahagia bisa membuatmu damai walau sejenak."

Arjuna terdiam, ia mulai menampakkan wajahnya dengan binar yang sungguh berbeda, Matahari menyinari gunung indra kila dengan sinarnya yang menembus awan lembayung, Lalu Dewa Siwa pun menambahkan wejang-Nya, "Kehidupan duniawi hanya dapat memberimu sedikit kesenangan. Berbagai jenis kesulitan, keributan, dan kegelisahan mulai timbul dalam keluarga bila engkau menikah dan mendapat istri. Aneka kesulitan mu akan berlipat ganda bila engkau mempunyai dua istri.

Maka, kamu itu seperti udara segar yang menghampiri ku. Aku tenggelam dan kamu menyelamatkan ku." Kata Arjuna- "Aku senang menjadi diriku sendiri. Oleh karena itu, aku tak penting memedulikan siapapun yang lain. Aku rasa sesungguhnya lebih baik berada di rumah , berada bersama keluarga, makan enak, tidur enak dan bersantai. Melukai perasaan orang lain untuk kesenangan sendiri itu bukan sifat putra Bharat. Kita harus menghargai perasaan orang lain dan menjaga tindakan serta perbuatan kita dengan sepatutnya. Kita harus berbagi kebahagiaan dengan sesama manusia.

Dewa Siwa tersenyum, "Manusia adalah pencipta kebahagiaan nya sendiri." Jika engkau tidak bisa hidup untuk menjadi bahagia, setidaknya engkau hidup agar layak untuk itu."

Arjuna mulai menyadari bahwa kehidupan membutuhkan sebuah sikap terbuka dan konsisten? Apa itu kebahagiaan Dewa? Tanyanya serius.

Perlu engkau ketahui bahwa, Manusia harus tetap seimbang dalam suka dan duka, untung dan malang, kemenangan dan kekalahan Kebanyakan orang sama berbahagia dengan keputusan mereka. Kata Dewa Siwa.

"Kamu harus mengungkapkan misteri dari kebahagiaan itu, karena itu adalah rahasisa, ketahuilah bahwa kebahagiaan adalah membuat orang lain percaya bahwa mereka adalah penyebabnya. "Kebahagiaan tidak lebih dari kesehatan yang baik dan memori yang buruk. "Kebahagiaan seorang pria dalam hidup ini tidak terdiri dari ketidakhadiran tetapi dalam penguasaan hawa nafsunya." - Seseorang tidak pernah bahagia kecuali dengan harga ketidaktahuan."

Mengapa hidup itu selalu di liputi oleh kesengsaraan Dewa? Tanyanya lagi. "Arjuna, perlu engkau resapi bahwa lahir merupakan kecemasan. Berada di bumi merupakan kecemasan. Mayapada ini menyebabkan kecemasan, demikian pula kematian, dia juga menghadirkan kecemasan. Seluruh masa kanak-kanak merupakan kecemasan, demikian pula masa tua. Hidup merupakan kecemasan, Kegagalan merupakan kecemasan, Segala kegiatan dan kesulitan menyebabkan ketakutan . Bahkan sukacitapun pun adalah kecemasan yang misterius. Hanya bakti kepada Maha Tunggal yang akan mengakhiri segala kecemasan mu. Arjuna Pupuk bakti dan kasih semacam itu.

Ketahuilah bagi seseorang yang lahir, kematian tak bisa delakkan dan pasti ada kelahiran bagi mereka yang mati; sehingga terhadap hal yang tak terelakkan ini, janganlah engkau berduka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun