Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Retak-retak Hati Seorang Ayah Tua

24 Februari 2021   14:24 Diperbarui: 24 Februari 2021   14:39 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berita itu memang membuat kita terhenyak, betapa harta kadang membuat hubungan ayah, saudara menjadi retak hubungan anak dan ayah tak harmoni, lalu dimanakah kesalahannya. 

Pendidikan keluarga ataukah apa? tak jelas jawabannya. Sulit memikirkannya bahwa sang anak harus rela menyakiti orang tua" yang membesarkannya' ke mana kasih sayang itu pergi, ke mana nurani itu menguap, dan ? mengapa menguap?

Saya teringat pesan dokter, pada orang tua yang anaknya, masuk rumah sakit karena kelebihan minum (miras), anak bukanlah investasi, membesarkan anak adalah kewajiban orang tua karena naluriah, lakukan itu saja. 

Artinya, orang tua tak boleh berharap banyak, atau menggantungkan hidupnya pada mereka, lakukan perbuatan baik itu saja. Pesan baiknya, yang perlu dibangun di hatii anak-anak tidak semudah menulis huruf diatas pasir, kerap seperti menulis di atas air " hilang terbawa arus.

Tulisan seorang anak yang memahami peran orang tua mampir ke WA saya, dia menulis kalimat yang indah, "Ayah Bunda itu layaknya pelita sebagai penerang hidup. Ibarat cahaya lilin yang selalu setia menerangi setiap sudut jalan. Dan sebagai semangat yang menjadi motivasi tuk tetap kuat untuk terus melangkah maju"

Menjadi seorang ayah dan ibu, memang tak ada sekolahnya, sehingga membesarkan nya pun lebih secara insting, ketika mendidik anak maka kekhawatiran kita tidak diperhatikan di usia tua, adalah sisi gelap pendidikan anak di rumah tangga.

Maka kata bijak pun bertutur, bahwa, "Lakukan hal yang Anda takuti dan terus lakukan ... itulah cara tercepat dan paling pasti yang pernah ditemukan untuk menaklukkan rasa takut." "Ketakutan tidak ada dimana pun kecuali di dalam pikiran."

Maka, sebagai orang tua hanya tekun membesarkan anaknya dengan kasih, memanjakannya juga kerap beda tipis dengan menjerumuskan Oleh karena itu milikilah antusiasme, sebab "Antusiasme yang didukung oleh rasa dan ketekunan adalah kualitas yang paling sering membuat kesuksesan.

Usia senja akan hadir pada semua kehidupan, sebelum kematian menjemput, bersyukur bagi mereka yang mampu menggapai usia tua, sebab ketuaan adalah keniscayaan, ada wahana bagi anak-anak untuk merawatnya dengan baik.

Di sinilah kata balas budi menjadi terealisasi' karena pernah membesarkannya, karena mengandung, dan, bagi mereka yang mampu membahagiakan sang ayah dan ibu, ketika masih mereka 'sadar' sangat baik, untuk melayaninya, kita akan memperhatikan bahagia nya mendapat pelayanan dari anak-anaknya yang sejak dalam kandungan dirawatnya dengan baik.

Sebuah tulisan yang menarik, " Orang tua tak pernah berharap harta kekayaan dari anaknya, namun perhatian dan kasih sayang tulus dari anak, menantu, dan cucu, itulah yang sangat mereka harapkan". tulis Maureen Hawkins seorang aktris dari negeri Paman Sam (AS,) dan dia mengingatkan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun