Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dewi Sita, Keunggulan Seorang Anak Muncul karena Disiplin

2 April 2020   01:41 Diperbarui: 2 April 2020   02:22 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah usianya menginjak dewasa, Janaka pun mengadakan sebuah sayembara untuk menemukan pasangan yang tepat bagi putrinya itu. Tradisi pencarian jodoh yang memperhitungkan kemahiran dan kompetnsi, dan bisa jadi juga kesaktian, disamping memiliki harta kebajikan.

Sayembara tersebut adalah membentangkan busur pusaka maha berat anugerah Dewa Siwa, dan dimenangkan oleh Sri Rama, seorang pangeran dari Kerajaan Kosala. Setelah menikah, Sita pun tinggal bersama suaminya di Ayodhya, ibu kota Kosala.

Namun tragedi terjadi, Prabu  Dasarata yang terikat sumpah  dengan Dewi kekayi, terpaksa menuruti permintaan istri keduanya itu , untuk mengangkat Bharata. Sebagai putra yang berbakti, Rama pun menjalani keputusan itu dengan ikhlas. Sita yang setia mengikuti perjalanan Rama, begitu pula adik Rama yang lahir dari ibu Sumitra , yaitu Laksmana. Ketiganya meninggalkan istana Ayodhya untuk memulai hidup di dalam hutan selama 14 tahun.

Sayangnya dihutan, Dewi Sita diculik oleh Rahwana, Sita pun ditawan di dalam sebuah taman yang sangat indah, bernama Taman Asoka. Di sekelilingnya ditempatkan para raksasi yang bermuka buruk dan bersifat jahat namun dungu. Selama ditawan di istana Alengka, Sita selalu berdoa dan berharap Rama datang menolongnya.

Rama datang dengan pasukan Keranya, dan berhasil membawa Sita kembali ke Ayodya. Setelah pulang ke Ayodhya, Rama, Sita, dan Laksmana disambut oleh Bharata dengan upacara kebesaran. Bharata kemudian menyerahkan takhta kerajaan kepada Rama sebagai raja. Dalam pemerintahan Rama terdengar desas-desus di kalangan rakyat jelata yang meragukan kesucian Sita di dalam istana Rahwana.

Lalu, Rama merasa tertekan mendengar suara sumbang tersebut. Ia akhirnya memutuskan untuk membuang Sita yang sedang mengandung ke dalam hutan. Dalam pembuangannya itu, Sita ditolong seorang rsi bernama Walmiki dan diberi tempat tinggal. Beberapa waktu kemudian, Sita melahirkan sepasang anak kembar diberi nama Kusa dan Lawa.  Keduanya dibesarkan dalam asrama Rsi Walmiki dan diajari nyanyian yang mengagungkan nama Ramacandra, kisah sang Ayah.

Dewi Sita  adalah contoh perjalanan hidup manusia yang penuh gelombang,suka, duka, lara dan pati (mati).

Dalam mendidik Kusa dan Lawa, si kembar group ini, kemudian Rsi Walmiki , membabarkan nilai karakter   disiplin  kepada  Dewi Sita yang kemudian diteruskan pada anaknya.

 Rsi Walmiki berkata: Anakku Dewi Sita, "Untuk menikmati kesehatan yang baik, untuk memberikan kebahagian yang nyata di dalam keluarga, untuk membawa damai, pertama-tama, seseorang harus disiplin dan mengendalikan pikiran mereka sendiri. Jika seseorang bisa mengendalikan pemikirannya dia bisa menemukan jalan keselamatan. Dan semua kebijaksanaan dan kebaikan akan datang sendirinya kepada mereka. Itulah yang penting, kamu tanamkan pada putra-putramu, sebab mencintai yang sesungguhnya adalah mencintai sesuatu yang indah dalam cara yang baik dan disiplin.

Sang Rsi berkata lagi, melatih disiplin pada anak, akan membuat anakmu menjadi, "Seorang putra sejati. Putra sejati adalah  orang yang menjadi pelindung dari sanak saudaranya, ia hendaknya seperti Indra dewa hujan yang melindungi dan memelihara kelangsungan hidup di bumi, bagaikan pohon-pohon yang menjadi habitat burung-burung; demikianlah ia hendaknya menjadi sumber kehidupan dari orang-orang seisi rumahnya.

Ya... guru, bagaimana kalau mereka tumbuh menjadi kaya dan cerdas, apa yang harus mereka lakukan, Guru?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun