Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Indahnya Pertemuan Sore Hari Itu

11 Agustus 2019   01:18 Diperbarui: 11 Agustus 2019   23:10 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Narasi keindahan selalu menghiasi sosok hikayat manusia sehingga menghasilkan legenda yang hidup terus menghiasa peradaban benak manusia. Semua itu,  mengisratkan bahwa manusia membangun  'jiwa  kepahlawanan' , itu kerap hadir dengan dinaungi cinta yang bulat. Di terminal itu kehindahan selalu bisa muncul dari riak kedukaan yang hadir dalam berbagai dimensi. Pesan Guruji Gede Prama layak disimak, dengan rangkaian kata-kata indah dia menulis"Derita adalah momentum membayar utang. Siapa saja yang melawan, tidak saja gagal membayar utang, ia malah menciptakan utang yang baru.Pesan indahnya, adalah miliki rasa cinta yang utuh terhadap apapun, sebab cinta adalah melihat keindahan pada setiap peristiwa, sehingga kehidupan menjadi lapang dalam kedamaian. 

 Dalam bingakai yang indah  itu,  menara api yang mempesona sukma seakan berpendar tak jemu. Untuk itu, sesuatu yang dipesankan oleh guru saya nampak menarik saya  hingat kembali,  "Ada waktu untuk bersuka dan berduka. Ada waktu untuk berdiam. Ada pula waktu untuk berkata. Di saat yang kita alami, kadang tidak seperti yang kita inginkan. Tetapi di atas segalanya, kita tahu bahwa Tuhan turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi yang mengasihiNya. Serahkan semua pergumulan mu kepada Tuhan, karena kalau Tuhan yang berkarya, semua akan menjadi indah pada waktunya.
Lalu, guru agama saya menambahkan, "Yad bawam tad bhawathi, begitu iucapak dari Kitab Suci Weda,  seperti apapun  engkau pikirkan seperti itulah jadinya. Dengan kata lain,  seseorang akan menjadi apa yang dipikirkannya. Namun pendapat ini benar hanya jika orang tersebut bertindak sesuai dengan apa yang dipikirkannya.

 Artinya,  Hukum Tarik Menarik  akan membantu  menciptakan perubahan yang nyata,mana kala kita membiarkannya berja tanpa anda campuri dengan berbagai argumen pikiran. Tentu,  "yang sama akan saling tarik menarik" tidak berarti bahwa hanya dengan memikirkannya akan ada sesuatu yang membuatnya tercermin dalam kehidupan seseorang. Anda harus menjadi seseorang yang bisa benar-benar mewujudkan hal-hal itu dalam tindakan. Penulis   filsafat bernama James Allen [Inggris] menulis bahwa seseorang akan menjadi apa yang dipikirkannya, paralel dan seiring. antara tindakan dan pikiran. 

  Pada aspek itu, Prabu Sentanu selalu berpikir bagaimana memiliki Dewi Styawati, putri semata wayang seorang nelayan di Sungai Yamuna itu , menjadi fokus pikirannya sehingga Prabu Sentanu memasuki zona  rasa rindu yang dalam. Satyawati adalah gadis pantai, seelok bibir pantai dibentur oleh gelombang Samudra biru,dengan buih-buih putih air laut yang mengandung garam-garam  cinta  yang memikat bagi yang melihatnya. 

 Daya pikat itu juga menggetarkan hati Prabu Santanu,  tokoh  protagonis dalam wiracarita Mahabharata yang terkenal itu. Prabu Sentanu adalah  putra bungsu Raja Pratipa dari trah Candrawangsa, keturunan Maharaja Kuru. Ia memiliki dua kakak, masing-masing bernama Dewapi dan Bahlika yang tidak mewarisi takhta kerajaan. Santanu merupakan suami Dewi Gangga dan Satyawati, dan ayah bagi Bisma, Citrnggada, dan Wicitrawirya. Ia memerintah di Hastinapura, ibu kota sekaligus pusat pemerintahan para keturunan Kuru di Kerajaan Kuru.dalam renungan kisah pendek ini, menarasikan kerinduan hati prabu Sentanu pada sang pujaan hatinya. Dewi Satyawati 

 *****
 Sore yang indah itu, mentari mencerahkan   aliran air sungai Yamuna, rasa takjub bagi  Yang Kuasa bagi mereka yang melihatnya, sebab alam menjadi inspriasi bagi banyak hal untuk menyatakan keag uangannya. Saat seperti itu, membawa asa digeluti oleh rasa keindahan yang abadi.
 Saat itu, Prabu Sentanu berkata dengan nada syahdu,  Oh.. Sayang ku , matahari sore hari yang indah, seindah senyummu yang menawan, jiwaku terpatri dalam-dalm,semburat cahaya mentari menjadi saksi betapa indahnya cinta kita,yang memberikan semangat dan membangkitkan kerinduan yang dalam. 

 Sayang kadang, hatiku bergetar memandang segala bentuk liuk tubuhmu yang menggejolakan gairah  ini, sebagai penerang dalam kalbu dan awan semesta  dalam jiwa raga yang padu, kadang mampir bahwa penderitaan adalah berkah. Terdapat makna tersembunyi di dalamnya, selalulah berada dalam zone keindahan cintaku sayang. Pandangannya menerawang jauh ke ufuk barat mengikuti sang surya yang mulai memberikan rona kemerahan. Dewi Satyawati yang ada disampingnya tersenyum malu.  

 Oh... Prabu Sentanu, penguasa jagat Astina, engkau segalanya bagiku, engkau begitu tampan dalam segala rupa aku mencintaimu dengan setulus dan sejujur hatiku. Tuanku, aku merasakan hal yang sangat indah, terasa bahwa mendung diciptakan bukan untuk membuat langit menjadi gelap, tetapi ia hadir untuk memberi kabar gembira akan sejuknya air hujan yang akan turun.Dan air hujan itu adalah dirimu, Prabu,  kata Dewi Satyawati. 

prabu-sentanu-dan-dewi-satyawati-5d503d6a097f363b003750c3.png
prabu-sentanu-dan-dewi-satyawati-5d503d6a097f363b003750c3.png
Prabu Sentanu dan Dewi Satyawati (Sumber : https://qph.fs.quoracdn.net)

Prabu Sentanu tersenyum, dan memperbaiki tempat duduknya, sambil melontarkan  ribuan kata-kata indah,  Oh... sayangku, sosok yang kucintai   seperti suara angin menerpa dedaunan  sore hari yang memukau jiwaku, sayang, kutatap senyummu yang indah,terasa berdesir hangat asa jiwaku,  dan mendekat  ke arah dirimu, dan kutatap matamu yang sayu menggoda suksma, aku rasakan ada sesuatu yang  masuk dalam jiwaku, berdesir seperti indahnya rembulan kala bulan purnama,bibirmu yang lembut melontarkan desah suara cinta   dengan mesra. Desahan hatimu  yang lembut, membuat  asaku melayang,  dan jantungkau  berdenyut tak menentu, Senyummu terasa sangat manis   dalam pusaran permainan keindahan duniawi, ku tak jemu memandangmu, ku memejamkan mata, terasa engkau  membukakan pintu keindahan yang terus berdenyut menanti kehadiran sang sukma, kemesraan ini adalah hadiah kerinduan yang panjang.

 Oh Kanda Prabu, engkau telah lama ditinggalkan oleh Dewi Gangga, dalam pikiranku, engkau adalah sosok yang membuat jalan cerita yang indah dalam narasi hidup ini, namun asamu merindukanku, aku tak sangka itu terjadi, aku yakin, luka bukan hanya semata untuk membuatmu tersiksa, tetapi ia ada agar dirimu sadar, bahwa kita hanyalah manusia biasa,dan dirimu ada yang menanti ditempat lain, dan itu adalah diriku. Prabu aku yakin, bahwa indahnya kehidupan bukan terletak dari banyaknya kesenangan, tetapi terletak pada syukur kita kepada Tuhan atas segala yang telah diberikanNya kepada kita, dan aku   rasakan semua itu dalam vibrasi jiwa sang kalbu, oh... prabu, mengapa kita baru bertemu, ? Desah Dewi Satyawati.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun