Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rintihan Sampik-Ingtai: Senyummu Lentera Jiwaku

18 Juli 2019   07:47 Diperbarui: 18 Juli 2019   19:35 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Asa kadang terbang dari langit, gravitasi bumi seakan menyebabkannya turun menyentuh hati yang melekat di bumi pertiwi. Kehidupan pun bergeliat, bersintropi, membangun  alur cerita kisah sang waktu. Serta  merenda satu kisah menuju hikayat yang suci dari sebuah perdebatan, disana kehidupan baru mulai berbiak terbiosintesis dengan metabolisme yang terangkai bagaikan alur sintrofisme material , yang membuat kehidupan bermakna.

 Oleh karena itu,  hidup kadang bernarasi lain, dia ada karena pikiran merajutnya dalam khayalan dunia, yang kerap menjadi patogenesis  liar secara intraindividu, sehingga terjadi infeksi  yang membangun kekebalan terhadap beragam masalah kehidupan. infeksi itu membuat indikator kimiawi tubuh beresonasi untuk  memberikan sinyal bahwa hati telah bergesar kearah nilai yang bermakna. Disana pesan indah bisa tergambar bahwa,  Hanya orang-orang  yang rendah hati yang akan diberikan kemampuan untuk membuat semua yang tidak mungkin menjadi mungkin, dan  menerima berkat dari Tuhan. Berkat dari Tuhan adalah ikatan cinta dengan-Nya yang abadi. Benci tidak dapat dihilangkan dengan benci namun dengan cinta inilah hukum yang abadi bekerja.

Dikoridor yang penuh resonansi sang jiwa , ikatan cinta adalah abstrak,dia sejurus dengan ikatan kovalen,dengan  memakai bersama sebentuk frekeunsi  hati yang sama. itulah  bahasa  hati yang mengayut ( menggengam )raga seseorang untuk memualai berjalan di lorong kehidupan, yang kerap gelap,karena pikiran kalut. Namun cinta bisa meredam kekalutan itu, sebab  cinta hadir bagai ilalang di musim semi , tumbuh dengan  seribu ketajaman rasa, kemudian memberikan kekuatan pada sang jiwa untuk bergolek bagaikan awan --awan berarak di langit biru. Pesan indahnya adalah, saat seseorang mencintaimu, mereka tak harus mengatakannya. Kamu akan tahu dari cara mereka memperlakukanmu.

Narasi itu muncul, bila sang hati menatap jernih kisah cinta dua sejoli, Sampik Ingtai, yang melegenda  menembus zaman tak lekang oleh waktu, bagaikan pancaran radiasi partikel alpha suatu bahan, terus menghiang di hati masyarakat  yang menyukai  romantika cinta yang  menyayat kalbu. Cinta sejati itu berliku, dan penuh perjuangan, kadang dunia ini tak sempat menyaksikan pertemuan sejoli itu. Namun kisah yang sering  menguras deras air mata ini juga akrab menjadi lakon drama tradisional Bali, yang amat populer di era tahun  1970-an.

Sosok Sampik, merupakan laki-laki  polos, kadang konyol, namun tak berhenti disitu, kepolosannya itu mengakibatkan dia tentap dikenang, bahwa dirinya memiliki cinta sejati.  Walaupun  dia tidak sempat  memiliki Ingtai secara fisik namun hatinya sudah tertambat di pantai  penantian yang panjang. Ingtai telah menyiapkan diri untuk itu.

Kelapangan hati Ingtai dan Sampik mengilhami banyak hal, tentang nalar  persahabatan dan cinta , karena makna persahabatan itu panjang" "Persahabatan yang kuat tak butuh percakapan sehari-hari atau kebersamaan setiap waktu. Selama persahabatan itu ada di hati, sahabat sejati tak akan pernah terpisah, seakan  berwujud di kedua hati yang merindu.

Kisah legenda Sampik Ingtai ini, sesungguhnya adalah , model Romeo dan Yulietnya dari China, bertutur bahwa cinta sejati kandas namun dia bertemu di alam lain. Sebuah tragedi  romantika dua kekasih  dalam  bahasa Mandarin, dikenal sebagai Liang Shanbo  dan Zhu Yingtai. Itu selalu memiliki pesan, bahwa menatap lndah langit kelabu seakan terbayang wajah indah di mataku sedikit tertutupi  rasa rindu itu kini jadi candu hati, mereka menjadi satu alam pusaran  cinta yang utuh yang tak terpisahkan oleh jarak dan waktu" "

Kisah Sampik Ingtai, mengilhami para lelaki, bahwa kebersamaan memiliki banyak dimensi, cinta tak haru bertemu di alam ini, bisa dialam lain. Sampik Ingtai tak bertemu di alam ini,  dua sejoli, awalnya teman, ketika tahu bahwa Identitas mereka berbeda jenis, kerinduan dan cinta muncul, mengapa kesempatan itu hilang, pergi ke masa silam.

Agar Ingtai bisa sekolah di kota Macun , sekolah kaum lelaki, maka dia menyamar sebagai siswa laki-laki, dan kebetulan bisa sekamar dengan Sampik, namun penyamaran itu tak dikatehui oleh Sampik, yang pada akhirnya, Ingtai membongkar rahasianya, bahwa dia perempuan, ketika mengetahui Itu, sampik  sadar, menatap wajah Ingtai sesacara seksama, "oh.... cantik bagiakan sang Dewi' selama ini tidur dengan ku , kenapa tak merasakannya. Mulai saat itu Sampik jatuh cinta, Ingtai pun berjanji bersedia menikah dengan Sampik, dia harus menjeputnya, pada  hari 3 dengan 7, atau  2 dengan 8  atau 1 dengan 9 hari lagi, jemputlah aku ke rumah. Namun Sampik menduga bahwa yang dimaksud dengan Ingtai itu adalah  30 hari lagi,  namun itu terlambat, dia hanya bisa ditemui 10 hari, Sampik menjumlahkan semuanya, Sampik  tertipu dengan kata "atau dan" dianggap sama , sehingga waktu lewat, Ingtai sudah keburu dinikahkan dengan Badar Macun, Saudagar kaya oleh ayahnya.

Sampik  lemas, dan sakit hati, patah hati, mengurung diri dalam kamar, sang ayah berpesan, "Jangan hanya karena kau pernah mengalami Pedihnya kehilangan Lantas kau membenci hujan yang datang perlahan. Sesungguhnya ia datang bukan untuk mengingatkanmu pada kenangan akan pengkhianatan, tapi untuk menyampaikan rindu yang tak kunjung dipertemukan", kata itu tak bisa menghiburnya,  diapun mengirim sebuah pesan indah , yang dia sempat tulisan dalam lubuk hatinya yang terdalam., sebelum ajalnya menjemput. Berikut adalah  adalah jeritan hatinya yang luka , menganga ditingal sang kekasih.

*****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun