Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Resveratrol, Anti Diabetes dari Buah Anggur

4 November 2018   08:38 Diperbarui: 4 November 2018   08:48 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.sciencedirect.com

Apakah Anda senang mengkonsumsi  jus anggur,  buah anggur atau wine? Jika jawabannya ya, maka  tindakan  itu sangat  bermanfaat bagi kesehatan anda, sebab  dalam jus, anggur dan wine diyakini mengandung senyawa resveratrol, salah satu senyawa polifenol yang  dimanfaatkan dalam bidang kesehatan.  

Resveratrol digolongkan sebagai senyawa fitoaleksin, yaitu senyawa yang dihasilkan tanaman sebagai respon terhadap masuknya mikroba  patogen. Artinya resveratrol digunakan sebagai benteng perlawanan terhadap musuh yang masuk kedalam tubuh tanaman tersebut

Resveratrol adalah senyawa bioaktif,  dan pencarian senyawa bioaktif tersebut, ingin menjawab, mengapa orang-orang yang mengkonsumsi  anggur merah di Perancis memiliki resiko kematian akibat penyakit kardiovaskular, sangat rendah?  Liu et al, (2015)  mengungkapkan bahwa resveratrol  memiliki pengaruh terhadap tekanan darah"

Hasil penelitian itu menjadi khabar baik, bagi anda yang  suka minum jus anggur atau wine karena karena peran senyawa resveratrol itu.  

Kandungan resveratrol pada anggur rata-rata kulit buah segar per porsi hidangan mengandung sekitar 5---10 mg resveratrol, sedangkan red wine mengandung 1,5---3 mg resveratrol per liter.

Dilihat dari sejarah penemuannya, resveratrol  ditemukan pertama kali pada tahun 1940, diisolasi dari  akar tanaman ''Veratrum grandiflorum''. Selain tanaman tersebut, resveratrol juga banyak ditemukan  pada Polygonum cuspidatum, kacang, ekaliptus, lili, stroberi, anggur dan produk olahannya, seperti wine.

Selain  bermanfaat menekan penyakit kardiovaskular, beberapa peneliti menemukan bahwa resveratrol dapat mencegah kanker, mencegah berbagai penyakit yang berkaitan dengan umur, seperti diabetes, inflamasi, penyakit neurodegeneratif. 

Dalam dosis yang rendah, resveratrol dapat meningkatkan kelangsungan hidup sel, sedangkan dalam dosis yang tinggi, resveratrol akan meningkatkan kematian sel. 

Oleh karena itu, penggunaan resveratrol dalam jumlah tinggi umumnya digunakan untuk pengobatan atau perawatan kanker. Namun, konsumsi resveratrol juga diteliti dapat menimbulkan beberapa efek samping, seperti mencegah penyerapan logam  dalam tubuh, menurunkan hemoglobin, dan lain-lain.

Penelitian Goh, K.P. (2014)  menemukan bahwa reveratrol dapat berpengaruh pada ekspresi insulin dalam mengubah gula otot menjadi gula darah.  

Senyawa resveratrol berdampak baik kinerja insulin dan sel pankreas sehingga dapat  mencegah  komplikasi. Selain itu,  resveratrol meningkatkan parameter biokimia dan klinis pada hewan model  diabetes millitus tipe 1  (T1DM1 dan T2DM), baik DM dengan katagori   nefropati diabetik; neuropati diabetik: retinopati diabetik, hipertensi yang diinduksi diabetes, kardiovaskular yang diinduksi diabetes penyakit, cedera hati yang diinduksi  karena diabetes  maupun   disfungsi serebrovaskular. Dalam penelitian tersebut diketahui mekanisme pengendalian resveratrol  terhadap diabetes millitus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun