Mohon tunggu...
Inung Kurnia
Inung Kurnia Mohon Tunggu... Penulis - Gemar berbagi kebaikan melalui tulisan

Ibu dari Key dan Rindang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kembangkan Platform Deteksi Dini Diabetes, Mahasiswa UPER Raih Juara 3 IARC Hackathon 2023

20 Januari 2023   15:31 Diperbarui: 20 Januari 2023   15:36 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fadlan Adha Sukri Alfian dan Ahmad Fauzi (ist/humasUPER)

Tiga mahasiswa Universitas Pertamina (UPER) Fadhlan Adha, Sukri Alfian dan Ahmad Fauzi berhasil meraih juara tiga dalam kompetisi Indonesia Artificial Intelligence Research Consortium (IARC) Hackathon 2023. Kompetisi ini merupakan program akselerasi strategi nasional dalam menerapkan AI di Indonesia.

Dalam platform bernama "DIA-BEAT: Smart Eye Screening for Diabetic Retinopathy Detection", Fadhlan dkk yang merupakan mahasiswa program studi Teknik Elektro tersebut berhasil mengembangkan platform deteksi dini diabetes melitus. Platform berbasis web-app tersebut digunakan untuk mendeteksi dini diabetes tipe 1. Dimana diabetes tipe 1 memiliki karakteristik yakni ketidakmampuan pankreas dalam memproduksi insulin. Umumnya diabetes tipe 1 yang sudah komplikasi akan turut mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah di bagian mata.

Pemeriksaan awal pada penderita diabetes tipe 1 dilakukan melalui tes pengambilan darah di laboratorium, serta pemeriksaan retina dan saraf mata. Namun inovasi Fadhlan Adha dkk, membuat skrining cukup melalui pemeriksaan mata yang bisa dilakukan sendiri. Mudah, dengan hasil pemeriksaan yang cepat dan akurat.

"Melalui platform DIA-BEAT, masyarakat bisa melakukan skrining mata normal atau bergejala diabetes.  Pengguna hanya perlu membuka aplikasi DIA-BEAT, mengunggah gambar mata, dan melakukan skrining mata.  Jika ditemukan bintik putih, pembuluh darah yang tidak beraturan, atau bercak darah pada area mata, maka hal tersebut terindikasi diabetes," jelas Fadhlan, Jumat (20/1/2023).

Tidak hanya membantu mendeteksi dini, keunikan dari platform tersebut, pengguna juga akan mendapatkan rekomendasi terkait asupan gula, saran untuk berolahraga dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Hasil rekomendasi skrining dapat diunduh dan dikirimkan ke email pengguna.

Langkah skrining diabet melalui aplikasi DIA-BEAT (ist/humasUper)
Langkah skrining diabet melalui aplikasi DIA-BEAT (ist/humasUper)

Dr. Eng. Muhammad Abdillah, dosen pembimbing memaparkan bahwa akurasi hasil deteksi diabetes melalui DIA-BEAT mencapai 99 persen. "Program aplikasi tersebut cukup akurat untuk deteksi. Sehingga ke depan dapat dikembangkan melalui kerja sama dengan rumah sakit di Indonesia untuk mendapatkan data lebih banyak. Agar meningkatkan akurasi hasil pemeriksaan DIA-BEAT," ujarnya.

Inovasi ini membawa Fadhlan dkk menyabet gelar juara ketiga pada kompetisi Indonesia Artificial Intelligence Research Consortium (IARC) Hackathon 2023. Kompetisi ini merupakan program akselerasi strategi nasional dalam menerapkan AI di Indonesia.

Pengembangan platform DIA-BEAT tersebut menggunakan super komputer NVIDIA DGX-A100 yang difasilitasi oleh IARC-DIKTI. Super komputer AI yang berperan untuk menguji data dan memvalidasi model platform tersebut. Umumnya dalam proses pengujian dan validasi data yang terdiri dari ribuan data akan membutuhkan waktu yang lama. Menggunakan NVIDIA DGX-A100, proses tersebut hanya memakan waktu 1 sampai 2 menit.

"DIA-BEAT juga memiliki kelebihan lain seperti aksesibilitas pengujian yang lebih mudah, proses akuisisi dan analisis yang cepat, konsisten, serta dapat diunduh oleh pengguna," tambah Fadhlan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun