Mohon tunggu...
Inung Kurnia
Inung Kurnia Mohon Tunggu... Penulis - Gemar berbagi kebaikan melalui tulisan

Ibu dari Key dan Rindang

Selanjutnya

Tutup

Diary

Dosa Ghibah Bisa Bermula dari Salah Pilih Teman

23 Februari 2022   21:05 Diperbarui: 23 Februari 2022   21:11 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jumpa darat sebelum pandemi, dokpri

Entah sejak kapan kami berteman, semua mengalir begitu saja. Tahu-tahu muncul grup Makmak. Anggotanya bersembilan. Sempat bersepuluh, tetapi seorang dari kami, kemudian mengundurkan diri karena harus mengikuti sang suami nun jauh di Pulau Sulawesi. Ia memilih keluar dari group meski komunikasi melalui jaringan pribadi masih tetap terawat hingga kini.

Kebersamaan kami lebih banyak diisi dengan hal-hal yang ringan. Mulai dari menu harian, resep masakan, urusan anak-anak, urusan sekolah anak, sampai pekerjaan. No gossip, no ghibah. Nyerempet sedikit, langsung istighfar bersama, saling mengingatkan.

Itulah mengapa persahabatan kami menjadi langgeng. Sepanjang apapun hari itu kami lalui bersama, maka kamu, kamu, kamu, kamu, kamu semua dan aku selalu mengakhiri dengan senyuman. Tawa dan janji untuk bersua kembali. Esok, lusa dan yang akan datang. Entah melalui jumpa fisik maupun sekadar obrolan di layar smartphone.

Seperti hari ini, kami bersua entah untuk yang ke berapa ribu kalinya. Obrolan melalui group WA semestinya mudah untuk membuat formasi kami lengkap. Tetapi sayang, beberapa tak muncul komennya. Obrolan sesi pagi, muncul bertiga, lalu bertambah satu. Senyap yang dua, muncul lagi bertiga. Silih berganti. Dan seorang lagi entah mengapa memilih diam tak ada komen apa-apa. Tetapi yang pasti, memantau percakapan kita.Tak mengapa, tak perlu diambil hati, tak perlu juga dipersoalkan.

Meski tidak lengkap formasinya, obrolan sore ini sangat menyenangkan. Kami bertukar tentang resep membuat bolu. Mulai dari bolu pandan tabur keju, bolu pisang hingga bolu ketan dan bolu tape. Kalau sudah begini, kelihatanlah kalau kita golongan makmak yang rada kreatif. Ya, karena untuk bikin bolu, kalau bukan karena kreatif, tidak akan muncul aneka jenis bolu.

Bolu home made jadi solusi menyediakan camilan sehat bagi seluruh anggota keluarga. Dan yang pasti, lebih hemat untuk makmak yang rumahnya muat banyak, ada kaka, ada adik, ada teteh ada abang, ada nenek, ada kakek dan ada om juga tante.

Tetapi bagaimana menjaga agar obrolan group makmak nggak jatuh ke lubang ghibah dan gossip? Mak Dewi dan Mak Tety, dua anggota grup Makmak yang paling rajin ngaji online dan belajar tahsin berulangkali mengingatkan perlunya hati-hati kalau lagi ngobrol supaya jatuhnya tidak ghibah. Sebab dalam Islam, ghibah sangat dilarang karena berisiko menimbulkan fitnah. Seseorang yang berghibah bahkan diibaratkan seperti memakan bangkai saudaranya sendiri. Serem bin menakutkan ya?

Rasulullah SAW dalam satu hadistnya menyebut ghibah itu lebih berat dari zina. "Seorang laki-laki yang berzina lalu bertobat, maka Allah bisa langsung menerima tobatnya. Namun pelaku ghibah tidak akan diampuni sampai dimaafkan oleh orang yang dighibahnya." (HR At-Thabrani).

Kami bersyukur, sejak pertemanan ini terbentuk, nuansa saling mengingatkan, saling kasih masukan begitu kental. Semoga memang kami tidak salah memilih teman.

Soal memilih teman, memang pernah juga kami mendengar ungkapan 'jangan pilih-pilih teman.' Ungkapan tersebut yang pasti lebih kepada nasehat agar kami memperlakukan teman tidak pilih kasih, tidak membedakan. Semoga benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun