Mohon tunggu...
Indrian Safka Fauzi
Indrian Safka Fauzi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pemuda asal Cimahi, Jawa Barat kelahiran 1 Mei 1994. Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

🌏 Akun Pertama 🌏 My Knowledge is Yours 🌏 The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. 🌏 Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 🌏

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Makna: Ketakutan Terbesar Sang Pencerah

27 Agustus 2022   09:30 Diperbarui: 27 Agustus 2022   09:32 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketakutan Terbesar (Sumber: Freepik)

Selamat Pagi sahabat kompasianer dan readers~ Kembali saya berpuisi. Hehey~

Selamat menikmati!

Ketakutan Terbesar...
Pada Sang Pencerah...
Pandai memberikan pencerahan...
Kepada seluruh kehidupan...
Namun hati dirinya...
Penuh kegelapan...
Yang menyiksa bathinnya...

Kenapa pandai berkata-kata?
Untuk orang banyak?
Kalau dirinya sesungguhnya...
Yang amat membutuhkan...
Apa yang telah dikatakannya?

Haruskah Sang Pencerah?
Termakan ucapnya?
Karena kenyataannya...
Sang Pencerah terjebak dalam...
Kegelapan menyengsarakan?

Apakah yang mesti sang Pencerah lakukan?
Agar ia tidak dihakimi oleh apa...
Yang ia katakan?

Maka laksanakanlah...
Apa yang telah terpikirkan...
Dan terangkai menjadi kata...
Jika memang...
Sarat kebenaran...
Sampai dirasakan...
Kebermanfaatannya...
Oleh dirinya hingga memakna...
Karena sejatinya tindakan...
Terlahir dari kata-kata...
Yang Telah Terpikirkan...

Jangan seperti Ksatria...
Yang Pandai berkata-kata...
Namun ia tidak mau melaksanakan...
Apa yang telah terikrarkan...
Untuk membela...
Kebenaran...
Dan membela...
Yang lemah...

Maka ia telah...
Menipu dirinya...
Secara sadar...
Dan menjadi pembenaran...
Yang membuatnya rugi besar...
Lagi celaka...
Sebuah dosa...
Yang amat...
Dibenci Tuhan...

Tertanda.
Rian.
Cimahi, 27 Agustus 2022.

Indrian Safka Fauzi untuk Kompasiana.
For our spirit... Never die!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun